Mysterious Message

26 6 5
                                    

Bersenang-senanglah sekarang, tapi kamu harus ingat kalau ada orang lain yang sengsara karena kesenanganmu

"Kar, ini mah udah termasuk teror." Kata Caca setelah menscroll semua pesan dari nomer misterius itu dari atas sampai bawah.

"Iya, lo udah lama dapet pesan-pesan kayak gini?" Tanya Bella.

Karina mengangguk "sekitar dua tahunan lebih kayaknya."

"Kenapa lo baru cerita sekarang?" Kata Bella "lo kayaknya harus lapor deh, gue takut terjadi apa-apa sama elo." Lanjut Bella dengan nada khawatir.

"Kayaknya kalo lapor ngga ada gunanya deh." Kata Karina.

"Tapi sejauh ini dia cuma ngirim pesan sih, ngga lebih dari itu." Kata Karina lagi.

"Itu tahap awal, Kar. Lo ngga bakal tau, apa yang dia lakuin selanjutnya." Kata Bella.

"Iya, bener kata Bella, pokoknya lo harus hati-hati. Kebanyakan peneror itu tau asal usul orang yang diteror." Kata Caca setuju dengan ucapan Bella.

"Iya, gue bakal hati-hati." Kata Karina meyakinkan Caca dan Bella.

Jam sudah menunjuk pukul 04.00 sore, selesai makan, mereka pun bergegas pulang. Karina menunggu bus di halte bus, sekitar tigapuluh menit kemudian bus datang.
Sore itu bus tampak sepi, hanya ada beberapa orang di dalamnya, Karina pun duduk di salah satu bangku kosong.

Karina menyenderkan kepalanya di kaca jendela sambil sesekali melihat ke arah jalanan.

Tak sampai limabelas menit, bus berhenti di halte komplek perumahan Karina, Karina pun turun dari bus dan berjalan memasuki gang komplek yang sangat sepi sore itu.

Ketika Karina berjalan, matahari perlahan mulai terbenam, hari pun makin gelap. Karina pun mempercepat langkahnya, ia menengok ke belakang berulangkali, takut jika ada seseorang yang mengikutinya.

Namun tak ada seorangpun di belakangnya, Karina pun bernapas lega. Setelah sampai di rumahnya, Karina masuk ke dalam rumahnya dengan langkah cepat dan berjalan menuju ke kamarnya.

***

"Kalian ibu beri tugas kelompok untuk membuat mading sesuai kreasi kalian, temanya tentang pendidikan. Kelompoknya silakan kalian buat sendiri. Jangan lupa minggu depan dikumpulkan." Kata Bu Rina, guru bahasa Indonesia sebelum mengakhiri pelajarannya.

"Oke, kita akhiri pelajaran bahasa Indonesia hari ini, tugasnya jangan lupa dikerjakan. Selamat siang." Kata Bu Rina sebelum melangkah keluar dari kelas 11 MIPA 2.

Bella yang duduk di depan Karina menoleh ke belakang.

"Kita ngerjainnya kapan?" Tanya Bella.

"Emang kelompok kita siapa aja?" Karina balas tanya.

"Gue udah ngajak Rena sama..."

"Sama?"

"... Rama."

"What? Elo ngajak dia? Elo kan tau sendiri gue tuh sama dia kek gimana."

"Ya gimana lagi, dia ngga dapet kelompok, gue kasian." Kata Bella.

"Ck, yaudah terserah." Ucap Karina kesal, tapi dia ngga mungkin marah sama Bella.

"Terus jadinya kapan ngerjainnya? Terus dimana?" Tanya Karina.

"Makin cepet makin baik, pulang sekolah bisa?" Kata Bella.

"Gue sih bisa, tapi cuma sampe jam lima aja, trus tenpatnya dimana?"

Tanpa AlasanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang