Toko Buku, Flu, dan Mata-Mata

43 6 22
                                    

"Hatchii.." Dirga tiba tiba bersin.

"Ga, lo flu?" Tanya Karina yang duduk di sampingnya.

Kini, Dirga dan Karina sedang berada di bus, mereka duduk bersebelahan.

"Pasti gara-gara hujan-hujanan kemaren." Kata Karina menyesali "harusnya kemaren lo ngga usah minjemin jaket ke gue, sekarang lo jadi kek gini kan."

"Ngga papa, kan cuma flu."

"Habis ini lo harus minum obat, biar ngga tambah parah."

Dirga mengangguk tanpa membuka mulutnya, ia mengapit hidungnya dengan tangan, hidungnya benar-benar terasa gatal.

Tak lama, bus berhenti di halte SMA Sanus, mereka segera turun dari bus dan berjalan memasuki sekolah itu.
Karina tak langsung ke kelasnya, ia pergi ke koperasi untuk membeli air putih, setelah itu ia ke UKS untuk meminta obat flu. Kebetulan saat itu UKS sudah buka, namun tak ada penjaganya. Karina membuka lemari obat dan mengambil obat flu. Lalu dengan langkah cepat ia berjalan menuju ke kelas Dirga.

"Nih diminum." Karina meletakkan obat dan sebotol air minum di atas meja Dirga.

Tanpa berkomentar, Dirga pun meminum obat itu.

"Sorry ya, ga. Gara-gara gue lo jadi kayak gini." Kata Karina penuh penyesalan.

"Bukan gara-gara elo kok, sebelumnya gue emang udah agak flu, makannya setelah hujan-hujanan gue jadi kek gini."

"Beneran?" Tanya Karina tak percaya.
Dirga menjawab dengan anggukan.

"Yaudah kalo gitu gue balik dulu, ya." Karina melambaikan tangannya ke arah Dirga sebelum keluar dari kelas 11 MIPA 3.

***

Setelah makan di kantin, Karina Tak langsung kembali ke kelasnya, ia menyuruh Caca dan Bella untuk pergi ke kelas duluan. Ia terlebih dahulu ke warung kantin untuk membeli sesuatu, lalu ia membawa sesuatu itu ke kelas 11 MIPA 3.

Saat sampai di kelas Dirga, ia melihat Dirga sedang membenamkan wajahnya dengan kedua tangannya di atas meja. Karina menaruh segelas teh anget dengan perasan air jeruk di atas meja Dirga. Dirga mengangkat wajahnya ketika menyadari kehadiran Karina. Karina duduk di bangku di depan Dirga dan menghadap ke arah Dirga.

"Gue beliin lo teh perasan jeruk, bagus buat flu, lo harus minum biar cepet sembuh."

"Tenang, gue ngga ada niat apapun kok, ini cuma bentuk terimakasih gue ke elo karena berkat lo gue jadi ngga sakit dan malah elo yang sakit." Kata Karina menyadari bahwa pandangan Dirga yang terlihat bingung dengan perlakuannya.

"Thanks." Kata Dirga menerima teh dari Karina dan meminumnya.

"Gue yang harusnya terimakasih, lo udah nolong gue banyak dan udah seharusnya gue balas budi ke elo." Kata Karina dengan senyum di akhir katanya.

Tanpa sengaja, saat Ervan akan ke kelas Karina, ia melewati kelas 11 MIPA 3 dan melihat Karina ada di dalam kelas 11 MIPA 3 dari jendela.

"Karina." Panggil Ervan yang membuat Karina seketika menoleh.

"Ga, gue keluar dulu, ya." Pamit Karina pada Dirga sebelum ia keluar dari kelas itu dan menemui Ervan.

"Kenapa, kak?"

"Kaki lo udah baikan?"

"Udah dong, kak."

"Udah ngga sakit lagi?" Tanya Ervan lagi.

"Masih sakit sih, dikit. Besok juga paling udah sembuh. Kak Ervan masih mau ajarin gue, kan?"

"Masihlah, tapi nunggu kaki lo sembuh dulu."

Tanpa AlasanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang