Chapter 15 ~ One day two flavors ~

294 20 0
                                    

gemuruhnya langit malam ini tampak terselimuti awan berkalbut hitam pekat menutupi terangnya rembulan ...
Mewarnai malam yang sunyi menyelinap masuk ke dalam hati yang rentan ...

                       ♡ ♡ ♡ ♡

Terjawab sudah dari sekian banyak pertanyaan yang ada dalam benakku, siapa ayahku?Kenapa ibu tidak ingin menyentuhku? Kenapa ibu tidak ingin tidur dengan ku? Kenapa ibu tidak ingin berbicara banyak kepada ku? Kenpa ibu tidak pernah mentapku dengan kasih sayang? Kenapa ibu tidak pernah memanggilku dengan sebutan nama ku? Kenapa ibu selalu menganggapku salah dalam situasi apapun? Kenapa ibu selalu saja memilih untuk diam ketika aku merasakan kesakitan? Dan masih banyak lagi pertanyaan kenapa .. kenapa .. dan kenapa

Bolehkah saat ini aku memutar waktu? Jika boleh, aku ingin memutar waktu agar aku tidak pernah tau prihal ini, biarlah aku hidup dengan kebohongan ini. Sungguh ini adalah salah satu kenyataan terberat yang sulit aku terima. Tetesan air mata membasahi pipi ku tanpa ku perdulikan, biarlah .. biarlah aku coba untuk menguatkan diriku sendiri tanpa siapapun. Aku tidak ingin dikasihani oleh siapapun karna masalah hidupku, cukup aku dan Tuhan yang tau tentang kehidupan yang ku jalani. Awalnya aku tidak tau sama sekali jawaban dari semua teka - teki kehidupanku yang sulit sekali ku pecahkan, tapi keadaan itu jauh berbanding terbalik sekarang kepadaku. semua teka - teki itu dapat mudah terpecahkan saat nyonya syarief datang dalam kehidupanku

Disini aku tidak ingin menyalahkan siapapun atas semua hal yang ku alami, karna ku yakin ini adalah sebuah takdir yang harus ku jalani

                      ♡ ♡ ♡ ♡

Flashback on ...

Senyum tak pernah lepas menghiasi wajah ku saat ini, sungguh hari ini adalah hari yang takkan pernah ku lupakan dalam hidupku, hari dimana aku mendapatkan harapan ku bisa mendekap ibu, walau tidak lama. Aku semakin yakin pada diriku sendiri jika aku bisa mendapatkan dekapan ibu, tidak mustahil juga bagiku untuk bisa menumbuhkan rasa sayang dan cinta ibu untuk ku. Yah semoga tidak lama lagi hal itu akan terjadi, dengan langkah pasti aku memasuki gerbang mansion setelah sebelumnya aku mengantar mereka pulang, berkat mereka juga misiku berhasil. Yah mereka patut di jaga, di sayangi, dan di kasih pendidikan yang memang seharusnya mereka dapatkan .. seperti anak - anak seusianya

🍀
🍀
🍀
🍀

"Permisi" ucapku pelan setelah membuka pintu utama mansion. tidak ada jawaban, yang ku dapatkan hanyalah keheningan yang tercipta di ruang utama mansion.

Mendorong pintu utama yang tingginya melebihi tiga kali lipat dari tinggi badan ku, dengan perlahan. yah ku usahakan agar tidak menimbulkan suara nyaring yang tercipta dari gesekan pintu dengan lantai mansion

"Duh bodoh sekali kau pril! Kau ingin membantu nyonya, tapi malah tidak tau pasti letak kamar nyonya dan tuanmu ckckck asli kau memang bodoh!" Umpatku dalam hati dengan menepuk - nepuk kening ku beberapa kali

"yah kali aku harus mengecek satu per satu setiap kamar yang ada di dalam mansion ini. Mending di dalamnya tidak ada siapa - siapa! Kalau nanti ada mahluk muka tembok itu gimana? Argggh ... apa sebodoh itukah aku tuhan" aku terus mengumpati diriku sendiri dengan masih terus berjalan menyusuri satu per satu lantai kaca yang tersusun rapih dengan tinggi yang semakin berbeda setiap aku menapaki lantai itu. aku berada di ujung tangga kedua paling atas, sekelibat juga aku seperti mendengar suara ibu dan ....

"Nyonya" gumamku, aku yang mendengar itu langsung ku telusuri mataku untuk mencari dimana ibu serta nyonya berada. Mempercepat langkahku dengan tidak menciptakan suara dari alas kaki ku. setelah aku menemui dimana keberadaan Ibu, Aku bersembunyi di balik dinding kamar yang ku yakini kamar itu kamarnya tuan dan nyonya

please?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang