Chapter 7 ~ Bagaimana ini? ~

489 27 0
                                    

Prilly pov

"Terimakasih yah bu, udah terima illy disini, semoga ibu tidak kecewa dengan kinerja illy di rumah makan ibu" ucap ku dengan menatap mata teduh wanita paruh baya yang ada di depanku ini

"Sama - sama nak, ibu senang memperkerjakan orang sebaik dan sejujur kaya kamu ... ibu juga senang dengan adanya kamu disini ibu kerjanya jadi tambah semangat nih hehe, kamu sudah ibu anggap seperti anak ibu sendiri nak, jadi kalau ada apa - apa dan kamu butuh bantuan ibu jangan sungkan - sungkan yah cerita sama ibu, supaya ibu bisa bantu kamu" ucap wanita paruh baya itu dengan tangan kanan nya terangkat mengelus - elus bahu kanan ku dan tanpa ketinggalan pula senyuman yang sejak pagi tadi meneduhkan hati dan pikiranku, Tuhan andai saja ibu seperti beliau ... bisa menerima kehadiranku di dekatnya, aku harap suatu saat nanti aku bisa merubah "andai" menjadi "nyata nya" bagi hubungan aku dan ibu semoga

"Iya bu, illy pulang dulu yah bu, illy rasa langit sudah mulai gelap dan sepertinya sebentar lagi juga hujan akan turun" ucap ku dengan sedikit terburu - buru, sumpah demi apapun aku sangat mengkhawatirkan ibu, masalahnya ibu di rumah sendirian, tidak ada siapapun untuk membantu nya jika terjadi hal - hal yang tidak diinginkan.

"Tuhan, illy mohon tolong lindungilah ibu" batinku sambil mengangkat daguku ke atas serta memejamkan kedua bola mataku

"Yaudah nak lagian ini sudah waktunya kamu pulang ko nak, oh yah kamu pulang pakai apa?" Ucap ibu menyentakkan ku, aku membuka kedua mataku dan langsung kembali menatap ibu

"Aku pulang jalan kaki saja bu, lumayan mengurangi berat badan ku ini bu hehehe" ucap ku sedikit berbohong, sebenarnya alasan nya bukan karena aku yang ingin menurunkan berat badan, hanya saja aku takut uang ku makin lama untuk terkumpulnya

"Hahaha ... kamu bisa saja sih nak, yaudah tapi hati - hati yah jangan cari jalan di tempat yang kurang penerangan, atau kamu mau bareng ibu saja nak? Mau yah??"

"Oh ti ... tii ... tidak bu, tidak usah lagian aku kan karyawan baru disini, gak enak juga kan bu sama yang lain" ucapku gugup aku bingung cari alasan apa agar ibu mengerti maksud ku

"Mmm yaudah kalau kamu gak mau tidak papah"

"Ibu tidak marah kan?" Tanya ku was - was

"Hahaha .. tidak ko nak, eeeh kalau gitu cepat gih kamu pulang takut pas di tengah jalan kamu terkena hujan lagi"

"Iya bu, yaudah Assalamu'alaikum bu" ucapku sambil menyalimi tangan kiri beliau dan aku pun berlari menerobos gelap nya malam di kota metropolitan ini dan dapat ku rasakan angin makin berhembus kencang mencoba menusuk tulang - tulang sendi tangan dan kakiku

Aku terus berlari mencari jalur tercepat yang pernah aku lewati sebelumnya dan aman untuk di lewati, hingga tanpa terasa hujan turun dengan sangat derasnya membasahi kaosku berlengan pendek berwarna putih serta celana jeans ku yang berwarna navy, derasnya hujan tidak menyurutkan ku untuk mundur dan berteduh, karena aku berfikir lagi jika aku berteduh hari makin gelap dan aku yakini pasti gerbang sudah di kunci kalau jam menunjukkan pukul 09.00 pm dan yang terjadi selanjutnya aku tidak akan bisa masuk

"Ayooo illy sebentar lagi!!" Batinku menyemangatiku, ku berlari sambil melihat jam yang tertera di pergelangan tangan kanan ku, hingga lariku terhenti ketika aku melihat seorang nenek - nenek yang terserempet sepeda motor dan yang buat aku kesal adalah motor itu sepertinya sengaja ingin melindas sayur dan buah - buahan yang terjatuh dari keranjang nenek itu, oh tidak!! Itu tidak benar!! Aku harus membantu nenek itu

Bagaimana ini ... bagaimana ini ...!!! aaaahaaa aku punya ide, segera ku rogoh telepon pintar yang ada di saku celana jeans ku, dan

1

2

3

Ngiuing ... nguing ... nguing🚨
Suara sirine dari telepon ku pun berbunyi dan segera ku loadspeaker, dan see sepeda motor itu berhenti yeeeeaaayy, dapat ku lihat sepertinya pengendara sepeda motor itu celingak - celinguk kaya maling hahaha ... dan di detik selanjutnya pengendara itu pun menancap gas sepeda motornya meninggalkan nenek itu yang sedang menangis

Tanpa menunggu lama lagi aku segera berlari menghampiri nenek itu dan membantu nya berdiri

"Nek ... nenek tidak papah? Bangun yuk nek" ucapku memegang tangannya dan membersihkan tangannya yang kotor

"Kamu siapa cu? Tapi ini sayuran dan buah - buahan dagangan nenek gimana cu?, nenek belum dapat uang cu dari pagi sampai malam begini ... hiks .. hiks .. kasian cucu nenek, hari ini cucu nenek tidak bisa makan gara - gara nenek belum dapat uang sama sekali hiks ... hiks ... hiks" ucap nenek itu sambil terus mencoba memungut - mungut barang dagangannya yang menurutku sudah tidak berbentuk lagi, ya Tuhan kasian sekali nenek ini ...

"Namaku prilly nek, udah nenek gak usah khawatir yah, ini aku ada uang 50 ribu apakah ini cukup untuk beli nasi dan lauk buat nenek dan cucu nenek untuk makan malam ini?" Tanyaku dengan kedua tangan ku yang masih mencoba untuk mengajak nenek ini berdiri

Setelah nenek ini berhasil aku buat berdiri, si nenek mendongakan kepalanya menatap mataku dan berkata

"Prilly, nama yang bagus sama seperti hatimu yang lembut dan bersih, ini sudah sangat cukup ko cu😊 terimakasih yah cu semoga apa yang kamu harapkan dalam hidup ini terkabul" ucap nenek itu seraya mengusap kepalaku dengan lembut dan tersenyum

"Mmm makasih nek, amin nek" ucapku membalas ucapannya dengan senyuman juga

"Nenek rumahnya dimana? Mau aku anterin sampai rumah nenek?" Lanjutku sambil berjongkok mengambili dagangan nenek ini dan segera ku buang di tempat sampah yang letaknya dekat dengan posisi ku dan nenek

"Rumah nenek dekat sini ko cu, tidak usah cu ... nenek kasian sama kamu liat bajumu sudah sangat basah begitu karena nenek, lebih baik kamu pulang saja yah" tolak nenek dengan suara serak dan pelannya

"Beneran nek aku tinggal tidak papah?" Ucapku sedikit meragukan perkataan nenek ini

"Iya cu, yaudah nenek duluan aja deh yang pergi yah cu"

"Hahaha iya nek silahkan" aku terkekeh dengan ucapan nenek ini, udah tua masih saja bisa ngelawak, nenek - nenek zaman now kali yah

"Astaga aku lupa" ucapku sambil menepok jidatku dan ku coba untuk melihat jam berapakah sekarang di pergelangan tangan ku

"Ohhh ... tidak!!! Ini sudah jam 10.30 pm alias jam 22.30 ya tuhan bagaimana ini?, ya tuhan bantu aku 😳?"

BERSAMBUNG ...











please?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang