✵ Fidèle? || 46 ✵

1.3K 75 9
                                    

Sesuai janjiku nih,
happy double up! ♡
happy reading! ♡
happy baper... eh?
hehe.

⚠ chapter ini lebih panjang dari chapter² sebelumnya lho. Anggap aja sbagai permintaan maaf aku yang udh late update. okay? okay!⚠

Let me spend the
rest of my life
with you.

🌉🌉🌉

"Rencana kita berhasil. What's the next step? Lo udah ngomong sama dokter, Lex?" Rafki bertanya tanpa menatap lawan bicaranya. Ia sibuk memerhatikan sekeliling ruangan yang katanya akan didekorasi.

Alex yang baru saja berbicara dengan dokter yang merawatnya selama beberapa bulan terakhir hanya mengangkat alis. Sedari tadi ia tidak bicara, menandakan cowok beralis tebal itu lama sibuk berpikir.

"Sara kan suka bintang. Gimana kalau kita bikin tema langit buat dekorasinya?" tanya Rafki yang kali ini menoleh dengan senyuman lebar ke arah Alex.

"Huh?" Alex mengangkat sebelah alisnya. Ia dapat melihat Rafki yang bersemangat mau membantu. Begitupun sahabatnya yang lain. Tapi bagi cowok itu pribadi... ada sesuatu yang membuatnya kurang nyaman.

"Gue tau lo butuh waktu buat berpikir. Tapi Lex, we don't have all day! Mau sampe jam berapa Adel ngehalangin Sara? Udah tau cewek lo tingkat kepo nya tinggi." Rafki menepuk pelan pundak Alex.

"Hmm, mnurut lo aneh ga, sih?" tanya Alex masih dengan wajah yang tetlihat berpikir.

"Apanya?" Rafki bertanya balik.

Sela beberapa detik, Alex menghela nafas dan menatap Rafki.

"Lo tau lah, masa cewe gue ngeadain acara ulang tahun di rumah sakit?" kata Alex lagi.

"Maksud andaaaa?" Rafki bertanya dengan nada suara yang menjengkelkan.

Tanpa merespon Alex berjalan ke arah pintu ruangan dan mendapati Derek yang masih sibuk dengan ponselnya.

"Lo udah nelpon pihak dekorasi?" tanya Alex yang tampaknya mengejutkan Derek.

"Sori bro. Gue kan kemaren udah dapet nomornya, udah gue telfon malah gadiangkat. Ada ada aja perusahaan jaman sekarang. Mau di kasih rejeki malah kabur. Bentar gue mau nyari yang lain-"

Omongan Derek terhenti saat Alex menepuk pundak sahabatnya itu dengan senyuman miring.

"Gausah. Gajadi rayain disini." ucap Alex tenang. Rafki yang sedari tadi mendengar percakapan keduanya langsung menyela.

"Seriusan lo? Kenapa dah?" tanya Rafki.

"Hospital is not my type. Gue punya ide! Kita ngerayain di tempat lain, tapi nge-surprise-sinnya disini. Pasti seru." Alex memetik jari nya.

Derek secara otomatis memasukkan ponselnya kembali ke kantong celananya dan dengan sedikit mendongakkan kepalanya, kekasih Rena yang satu itu langsung tersenyum lebar.

"What's the plan?"

🌉🌉🌉

Dua gadis itu sibuk menurunkan sebuah patung dari bagasi mobil dan perlahan mengangkatnya ke lantai atas. Sesampainya disana, Derek langsung tergopoh-gopoh membantu.

Fidèle? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang