✵ Fidèle? || 20 ✵

1.7K 131 28
                                    

Biasakan Vote di awal,
Komen pendapat di akhir
cerita 📖💗
happy reading my beloved
readers 😇

*

Dan semuanya pun
menjadi semakin
rumit. Bagiku, bagimu,
dan bagi masa depan
kita.

🌉🌉🌉

Mobil silver itupun berhenti sesudah melaju selama 20 menit. Seorang gadis keluar dari dalamnya, begitupun sang pengemudi yang sekaligus berstatus sebagai owner mobil itu.

Gadis itu berjalan ke arah pagar, diikuti dengan cowok yang mengantarnya pulang.

"Makasih ya, Den. You are such a gentleman." Sara melempar senyum.

"Pmft, gentle? Sar, gue baru nganter lo pulang sekali. Gimana bisa lo ngambil kesimpulan?" Aiden mengingatkan.

"Dipuji kaga mau." cibir Sara cuek.

"Haha, bukan gitu. Maksud gue, lo terlalu cepat ngenilai orang. Lagian apa yang ngebuktiin kalo gue itu gentleman?" Aiden mengangkat bahu.

"Lo nganter gue sampe pager. Hehe." mendengar respon Sara, Aiden hanya tersenyum.

"Sar, gue boleh minta bantuan lo?"

"Of course, Aiden. Apaan tuh?"

"Bisa tolong bilangin Ulan kalo tadi gue nyari dia?"

Lah? Kenapa lo ga bilang sendiri? batin gadis itu berucap dan hendak mengatakan langsung. Namun yang keluar ialah..

"Iya, Den. Nanti gue sampein."

Aiden melempar senyum miring, lalu kembali masuk ke dalam mobilnya. Sara melambai kecil sebelum akhirnya mobil silver itu melaju pergi.

"Kasian Aiden.." gadis itu bergumam sendiri sambil berjalan menuju pintu depan rumahnya.

"Apa perlu gue kasih tau Ulan, biar dia ngehargain Aiden?" lagi-lagi ia bergumam. Dan tanpa ia sadari, gumamannya kali ini tidak hanya didengar oleh dirinya sendiri.

"Ngehargain kenapa?"

Sara tersentak kaget dan spontan menoleh ke belakang. Gadis yang mengenakan pakaian rumah namun berdasi sekolah berdiri di sana sambil mengemut permen batangan.

"Ah! Bikin orang jantungan aja!" ketus Sara yang langsung mengunci pintu rumah.

"Kebiasaan sih,, suara gumam ko kedengaran." Sera, adik perempuan Sara meremehkan.

Sara hanya menghela nafas kesal. Ia bermaksud menghiraukan adiknya dengan langsung berjalan ke dapur. Namun tidak sesuai ekspektasi, gadis berdasi itu mengikutinya.

"Cerita dong!" desak Sera.

"Kepo amat, dah!" respon Sara cuek sambil meminum jus jeruk dari kulkas.

"Kamu ada konflik sama Ulan, ya?" gadis yang berumur di bawah Sara itu menebak.

"Bacot." ketus Sara.

Fidèle? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang