✵ Fidèle? || 21 ✵

1.7K 139 12
                                    

biasakan vote di awal,
komen pendapat kamu
kalo udah selesai baca
setiap chapter! 📖❤
happy reading,
enjoy x

*

Apa yang kau rasakan,
disaat ada seseorang
yang mengungkit masa
lalu mu yang kurang
bahagia? Dan apa yang
kau rasakan, disaat "dia"
yang berasal dari masa
lalu, "dia" yang membuat
masa lalumu suram, "dia"
yang kau kira akan menjadi
"the one and only", kini
dengan mudahnya melangkah
kembali ke kehidupan mu?

🌉🌉🌉

Cowok itu berhenti di suatu halte dan mulai mengambil handphone dari saku celananya. Secara buru-buru dia menekan nomor yang sudah lama ia hapal, dan menelepon nomor tersebut.

Dia panik, dia berkeringat dingin, sampai-sampai tangannya bergetar. Cowok itu menoleh ke kiri dan kekanan selama handphone itu ia tempelkan di telinga kanannya.

"C'mon, Lee. Pick up, pick up..." gumamnya. Lewat lima detik ia menunggu, dan nada panggil itu pun berakhir begitu saja.

Ia semakin panik. Sekali lagi ia menelepon nomor yang sama. Cowok itu menggigit bibir bawahnya. Semakin memerhatikan ramainya jalan raya, semakin panik ia memikirkan keberadaan orang yang ia cari.

Lee, where the hell are you, now? batinnya dalam hati sambil langsung melanjutkan perjalanannya.

🌉🌉🌉

"Hello, Lee."

Sapa cowok itu hangat sambil tersenyum. Ia berdiri di sebelah Mason, memasukkan kedua tangannya ke dalam kantong celana.

"Wow, you look so much more beautiful than I thought." puji Mika lagi, masih dengan senyuman.

"Kalian? Saling kenal?" tanya Sara yang menatap Mason dan Mika secara bergantian.

"Oh iya, aku lupa ngasih tau." Mika langsung merangkul Mason. "Mason itu sepupu aku. Mason yang ngasih tau kalo kamu ternyata junior dia. Kebetulan banget kan? hehe." jelas Mika santai.

Sara serasa semakin sulit bernapas. Sesempit inikah dunia? Dia betul-betul membutuhkan Alex. Dia perlu Alex untuk menyelamatkannya dari dua orang pembawa maut ini.

"Kalian ngejebak gue, ya?!" ketus Sara sewot. Gadis itu hendak berdiri, namun Mika menenangkannya dengan langsung menahan lengannya.

"Santai aja, Lee. Sesuai yang dibilang Mason, ini cuman dinner." Mika mengedipkan sebelah matanya, dan Sara tidak memiliki pilihan lain selain kembali ke posisi duduk.

"Your job is done, man. Thank you." ucap Mika yang langsung menoleh ke Mason. Mason menepuk pundak Mika dan melempar senyum ke arah Sara.

"Anytime, bro. Enjoy the dinner, Sara!" pamit Mason yang langsung berlalu dari hadapan Sara. Kini gadis itu semakin nervous. Gadis itu seakan membeku dan sulit bergerak.

"So! Mau pesen apa, Lee?" tanya Mika yang kini sudah duduk di hadapan Sara. Sara terdiam. Ia menatap buku menu dengan pandangan kosong.

Fidèle? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang