✵ Fidèle? || 36 ✵

1.4K 96 13
                                    

turn back the clock,
will you remember,
every lil thing, that
we've ever done
before?

🌉🌉🌉

"Halo"

Kedua mata itu melirik. Seorang gadis kecil tersenyum kearahnya sambil mengulurkan tangannya. Tangan mungilnya lucu. Karena dipenuhi dengan gelang manik-manik penuh warna.

Cowok itu merapatkan kedua bibirnya. Dengan ragu ia menerima uluran tangan itu dan menjabatnya. Disaat ia melakukan itu, tampak gadis kecil itu semakin riang.

"Namaku Sara. Kamu tidak perlu nyebutin nama. Aku bisa nebak nama kamu! Hmmmm.." Sara meletakkan kedua telunjuknya di pelipis kanan dan kirinya. Bertingkah seperti berpikir keras sambil menutup kedua matanya. Tak berapa lama ia memetik jarinya. "Pasti nama kamu Alex!"

Cowok itu menatapnya dengan mata berbinar-binar. Percaya bahwa gadis itu dapat meramal, ia mengangguk. Perlahan tersenyum kikuk. Ia betul-betul pemalu.

"Alex, kamu tinggal dimana?" tanya Sara yang langsung duduk di sebelah bocah laki-laki itu.

Alex yang sebenarnya sedang memakan bekal makan siang langsung menutup tempat bekalnya. Ia memang tidak suka berbagi makanan.

"Aku tinggal di komplek belakang sekolah ini. Rumahku tidak—"

"Wah! Aku juga tinggal di situ!!" sela Sara, mengguncang pelan lengan bocah di sebelahnya. "Kamu tau, mulai hari ini kita bisa pulang bareng!"

"Umm..."

"Ayolahhh! Jalan kaki, ngeliatin kucing di pinggir jalan, jajan cokelat!"

"M-maaf Sandra.."

"Namaku Sara, Alex..."

"Eh, iya, Sara. A-aku pulang sama mamaku."

"Aku bisa ngomong ke mama kamu supaya kita pulang bareng!"

"Tapi nanti mama aku kuatir..."

"Jamin aman! Aku juga ga bakal ngebiarin kamu hilang!"

"T-tapi nanti mama aku ngelarang.."

"Bukannya harusnya mama kamu senang kalau kamu punya teman baru?"

Sejak saat itu Alex dapat mengambil kesimpulan bahwa gadis kecil disebelahnya keras kepala. Mungkin dalam sgala hal.

"Gimana?"

Alex menatap Sara selama beberapa detik. Perlahan ia mengangguk. "Tapi nanti kamu yang ngomong sama mama kamu, ya."

"Siap, kapten!!!!!" Sara langsung memberi hormat. Membuat Alex terkekeh. Kemudian ia mengajak Alex pergi ke kantin. Meskipun Alex tau ia membawa bekal, apa salahnya jika ia membeli kerupuk ikan?

Keduanya berjalan ke arah kantin. Alex tampak menunggui Sara yang sibuk mengantri untuk membeli es lilin. Kebetulan di kantin terdapat kaca besar. Alex berjalan ke arah sana dan mulai menatap pantulan dirinya di kaca. Saat ia memperbaiki rompinya, ia baru menyadari bahwa terdapat lebel nama besar di dada kanannya bertuliskan "Alex".

Fidèle? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang