Rumah terindah

261 18 0
                                    

            Bismillahirrohmanirrohim

"Bersamamu aku bahagia, disampingmu aku merasa nyaman. Jadilah rumah terindahku"
                                        Muhammad Fahri A.H

                  Bidadari Surgaku

Sulit menemukan rasa nyaman bersama orang baru. Tapi tidak dengan Fahri entah apa yang membuatnya begitu nyaman di samping Aleena gadis berusia belasan tahun yang telah menggeser nama Alm Ayesha di hatinya secara perlahan

Mungkin ini yang dinamakan cinta dari Allah

Fahri menatap setiap inchi wajah sang istri dengan lekat mata yang masih mengatup rapat membuatnya gemas dan mengucup pucuk dahi sang istri dengan sayang seraya membisikkan satu kata."bersamamu aku bahagia, di sampingmu aku merasa nyaman. Jadilah rumah terindahku Habibah" bisiknya sehingga membuat Aleena terbangun

"Mas sudah jam berapa?" tanyanya sembari mengusap matanya

"jam 2:30"

Aleena terlonjak dari tempat tidurnya "astaghfirullah hal adzim, kenapa mas tidak membangunkan Aleena" tegurnya sembari melangkah ke kamar mandi

"bukannya Mas enggak mau bangunin kamu, cuma Mas kasian liat kamu yang masih tidur pulas"

Alih-alih menjawab Aleena masuk ke kamar mandi kesal, ia mencoba meredam kekesalannya agar bisa khusyu' dan tenang saat melakukan ibadahnya nanti

Bagi Aleena melewatkan satu malam tahajjud adalah hutang yang tidak bisa dibayar oleh uang

Usai mengambil wudhu Aleena segera melaksanakan sholat tahajjud Aleena menemukan rasa tenang disana setiap gerakan yang dilakukannya dan setiap bacaan yang di bacanya membuat Aleena menangis apakah ia besok malam bisa melakukan sholat tahajjud lagi?

Saat mata tertutup rapat dan hidung di sumbat dengan kapas begitu pula badan yang sudah terbungkus satu meter kain kafan, apa yang akan di perbuat oleh manusia jika tidak memperbanyak amal kebaikan di dunia ketika sang Ilahi memberikan kehidupan.

Tak ada sehelai bajupun yang di pakai selain kain kafan yang membungkusnya Aleena menangis tergugu di sujud terakhir, dulu iya sering membuka auratnya dan berpakaian yang tidak sepatutnya di pakai seorang wanita muslimah dan pada saatnya tiba Aleena membaca tulisan yang membuat hatinya bergemuruh "tutuplah auratmu, gunakanlah jilbabmu wahai wanita muslimah sebelum kamu di hijabi oleh selembar kain kafan"

Dulu ia tak pernah mendengarkan ucapan orang akan dirinya yang di banding-bandingkan dengan Ayesha bahkan dulu ia berpegang teguh pada kata "hijabi dulu hatinya baru kepalanya" dan kata itulah yang membuat hatinya tertutup sehingga Allah memberinya sedikit teguran. Pada saat itu pula Aleena bertekad untuk hijrah

Bahkan sebelum hijrah saja Aleena pernah bermimpi bertemu Ayesha, didalam mimpi itu Ayesha berjalan membawanya ke dasar jurang yang berisi kaum wanita yang tengah di ranjam dan di tarik rambutnya sampai lepas dari ubun-ubun

Namun Aleena menganggap semua itu hanyalah bunga tidur, selang beberapa bulan mimpi itu datang lagi, hingga membuat Aleena merasakan panas seluruh badan dan seakan semua itu benar-benar terjadi.

Beruntunglah Aleena masih di beri kesempatan oleh Allah untuk segera bertaubat dan menutup auratnya. Mengingat dijaman sekarang kebanyakan yang tidak berhijab berpegang teguh dengan kata "hijabi dulu hatinya baru kepalanya, percuma berhijab kalau akhlaknya saja tidak benar" sebenarnya mereka salah! Wajib hukumnya bagi waninta menutup auratnya dan perkara akhlak perlahan akan berubah dengan sendirinya, jika perbuatan yang tidak baik dilakukan oleh wanita berhijab. Jangan salahkan hijabnya akan tetapi salahkan orangnya sebab hijab itu suatu kewajiban dan sudah di terangkan dalam Al-qur'an

Bidadari Surgaku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang