Bab 13 = Fatboy Daniels Vs Concorde

61 25 6
                                    





Kalian mengira aku adalah Ahmad Daniels ? Tebakan kalian salah. Aku adalah Eden Lace sang gitaris. Untuk di bab 13 aku akan menjadi POV. Dan kalian mungkin penasaran kenapa aku begitu menakutkan dan bisa membaca pikiran pikiran anggota bandku.

Welcome To Indie•

Aku sudah menyiapkan gitar kesayanganku. Kegiatan selanjutnya adalah utusan dari Daniels yang bernotaben sebagai kapten kami.

Sebenarnya aku sudah tau apa yang akan dibicarakan oleh Daniels. Namun, aku rasa ide terbaik agar mereka tidak takut padaku adalah diam dan mengikuti arahan Ahmad Daniels.

Oh dan kalian pasti penasaran kenapa aku bisa membaca pikiran orang. Itu sudah bakatku dari lahir. Aku sudah tau siapa yang hanya bercanda denganku dan siapa yang menganggapku teman. Daniels dan anggota bandnya membutuhkanku.

Bahkan ketika kami berpisah kami akan tetap kembali semula karena kami saling membutuhkan. Itulah kuatnya persaudaraan kami. Aku mengikuti band ini karena aku menyayangi mereka. Tapi kurasa kami semua dari yang hobi menjadi obsesi karena Indie.

Dan Indie sialan itu menghancurkan obsesi kami perlahan terhadap musik Indie. Ketika dia sudah ketemu, tak sungkan aku untuk memotong kepalanya.

Saat ini kami melawan band Indie yang bernama Concorde. Dari nama bandnya saja sudah bagus apalagi lagunya. Tapi aku tidak seperti Daniels. Aku tidak panik tiba tiba. Ini bukan ancaman dan Concorde tidak melawan kami untuk menemukan Indie Music.

Mereka hanya ingin menang.

Bagaimana ini ? Mereka terlalu keren. Apa aku harus pura pura pingsan agar perlombaanya dibatalkan ? Ide bagus. - Ahmad Daniels

Ide yang bagus. Entah kenapa aku sangat setuju.

Kenapa aku setuju ? Bukankah mereka bukan ancaman bagiku.

"Mereka bukan ancaman dude. Kita akan memenangkan pertandingan ini." Kataku menepuk bahu Daniels.

"Aku tidak mengerti bagaimana kau mengetahui semua pikiranku tapi aku mempercayaimu sobat." Jawab Ahmad Daniels.

Dan kurasa Daniels mulai terbiasa dengan sikapku yang tidak ada filter ketika aku sudah mengetahui pikiran orang.

Aku juga sudah pernah membaca semua pikiran anggotaku ini. Tapi ada satu yang ada di anggota bandku yang terlalu sulit kubaca.








Rome Rhythm.

Anak itu.

Bagaimana bisa aku tidak bisa membaca pemikiranya. Padahal sudah berkali kali aku mencoba untuk membaca pikiranya tetapi gagal karena apa yang aku perhatikan tidak seperti kelihatanya.

Aku kemudian melihat anggota band concorde yang sudah selesai menampilkan lagunya yang berjudul sons. Aku tidak seperti Daniels, lagu mereka sangat bagus. Bahkan aku akan mendownloadnya di smartphoneku.

Tapi bandnya sangat payah. Tidak bisa dipungkiri mereka tidak memiliki tampang yang memadai. Dan mungkin Concorde akan jatuh di tangan yang tepat untuk memperbaiki paras mereka.

Mereka akhirnya berjalan kebelakang panggung sambil tertawa.

Mereka hanya bocah kecil. Kita pasti menang melawan mereka meskipun mereka tidak bisa dikalahkan berturut turut.- sang drummer.

Welcome To Indie - TXT (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang