Belum sempat aku menjawab ajakkan Mr.Byun yang tidak masuk diakal itu. Dia hanya membawaku masuk ke mobilnya. Dan entah tujuannya kemana. Disepanjang perjalanan aku sudah bertanya berulang kali bahwa kita akan kemana? Dia hanya diam dan tersenyum.
"Tunggu..ini sepertinya jalan tidak asing" Gumamku melihat seisi jalan yang sering kulewati.
"Tentu saja" Balasnya.
"Kau membawaku kerumah Mr.Byun"
"Hm"
"Untuk apa?"
"Meminta izin"
"Izin apa?"
"Menikahimu"
Mataku melotot kearahnya tak percaya. Dia gila atau dia memang gila. "Menikah itu hanya untuk sepasang kekasih yang saling mencintai Mr.Byun" Nasihatku dengan penuh penekanan.
"Aku mencintaimu dan kau juga tidak akan lama lagi akan mencintaiku" Jawabnya penuh percaya diri.
"Tidak Mr.Byun. Aku tidak akan pernah memiliki perasaan yang kau maksud" Elakku.
"Kenapa?" Dia melirik ke arahku.
"Mr.Byun adalah seorang gay, mana mungkin aku mencintai pria yang menyukai sesama jenis" Jawabku.
Mungkin ia terkejut mendengarnya, sampai mobil yang dikendarainya ia rem begitu saja dengan sangat mendadak. Untung saja lampu lalu lintasnya berwarna merah.
"Kau percaya rumor itu?" Tanyanya serius.
Aku mengangguk.
"Bagaimana jika ini" Ucapnya. Tidak berselang lama Mr.Byun mendekat kearah wajahku. Dia mencium bibirku dengan sangat liar. Dan ini adalah ciuman pertamaku. Tubuhku ingin menolaknya tapi hatiku seolah ingin menerimanya.
TIIIIINNNNNN
TIIIIINNNNNN
TIIIIINNNNNN
Banyak sekali suara klakson berbunyi dibelakang mobil Mr.Byun. Dia baru saja tersadar dan menghentikan aktivitas ciumannya denganku.
Oh tidak, jantungku berdebar-batinku
*****
Ada tempat tersembunyi di tengah hutan. Tempat yang sangat jarang dan tidak mungkin orang tau.
Kumpulan orang berseragam hitam dengan wajah-wajah preman. Mereka berjumlah sekitar 100 orang. Dan masing-masing memiliki senjata. Ini mirip seperti tempat peristirahatan, pelatihan dan juga tempat pertumpahan darah. Ada sisi-sisi dari tempat ini yang dibanjiri oleh darah. Bukan darah hewan tapi manusia.
Dari banyaknya ruangan. Ada ruangan utama yang ditempati oleh ketuanya.
Sangat mewah tapi orang akan tidak senang jika datang kesini.
Banyak wanita tidak memakai sehelai baju pun. Mereka digantung, disiksa, dicambuk, dan yang lebih parah dimutilasi. Bagian dari tubuh-tubuhnya yang dipotong dan ketua menjualnya secara ilegal.
"Lapor bos, ada wanita yang melihatnya" Ungkap seorang pria dengan penuh ketakutan dan keraguan.
"Dia melihat wajahmu?"
Sang pria mengangguk lalu ia membungkuk hormat. Tubuhnya terlihat bergetar hebat saat sang bos mendekatinya dengan membawa stik golf. Tak lama setelahnya sang bos mengayunkan stik golf dan menghantam, memukul keras setiap bagian tubuh sang pria.
Beberapa menit berlalu. Dan berhenti.
"Bunuh dia" Titah ketua.
"Baik bos"
*****
Tibalah aku dirumahku sendiri. Mr.Byun memarkirkan mobilnya di bagasi seakan bersaing dengan deretan mobil milik eomma dan appa. Tetap saja semua mobil keluargaku tidak mampu menandingi mobilnya Mr.Byun.
Mobil nya berasal dari inggris keluaran terbaru 2019. Harganya mungkin mencapai 4juta US dollar.
"Aku tidak mengerti kenapa kau mampu memiliki kekayaan sebanyak ini Mr.Byun?" Linglungku sebelum turun dari mobil.
"Tidak usah berpikir hal yang membuatmu bingung. Sebentar lagi kau akan menjadi Ny.Byun dan kekayaan yang kupunya akan menjadi milikmu juga" Tuturnya.
"Aku pikir kau bukan tipe orang yang suka banyak bicara.. Dan sekarang kau, banyak sekali bicara hahahaha" Cengengesku menertawakan raut wajahnya yang lucu.
"Dan.. Kau juga tidak semenyeramkan yang kukira. Aku pikir kau berdarah dingin" Lanjutku.
Mr.Byun turun dari mobil begitu saja. Ia bahkan tidak membukakan pintuku. Aku sejujurnya tidak mengerti bagaimana membuka pintu mobil ini. Tadi sewaktu masuk saja, dia yang membukakannya.
Sebelumnya ia sudah pergi, namun karna aku tak kunjung keluar. Dia kembali mendekati mobilnya, mengetuk kaca pintu mobil arahku. Aku bahkan tidak mengerti membuka kaca mobilnya. Dia berdiam sejenak melihat aku berbicara isyarat.
"Hey Suzy.. Cepat turun..!" Titahnya kesal.
Mau bagaimana lagi, aku harus berakting tertidur. Dan benar saja dia segera membuka pintunya. Lalu menepuk-nepuk pipiku.
"KEJUTANN..! HEHE" Serukku berhasil mengagetkannya.
"Tidak lucu Bae Suzy" Mukanya memerah padam seakan ada gurat ditenggorokannya. Mr.Byun menggenggam tanganku dan membawaku berjalan cepat memasuki rumah.
Rumah begitu sepi, hanya ada bibi yang sedang menyiapkan makanan.
"Bii dimana eomma dan appa mereka tidak dirumah kan?" Tanyaku tanpa memakai titik koma.
"Non.. Non, kemana saja non semalam? Tuan dan Nyonya mencari non, mereka khawatir." Jawab bibi.
"Dimana mereka bii.." Tanyaku lagi.
"Mereka sedang istirahat, karna semalaman terjaga mencari keberadaan non" Ungkap bibi.
Mr.Byun yang sedari tadi mendengar percakapan kami akhirnya ikut menimbrung. Ia seakan memperkenalkan dirinya pada bibi dirumahku.
"Calon suami non begitu tampan" Goda bibi.
"Hssttt, dia bukan calon suamiku bi" Elakku.
"Tapi calon ayah dari anak-anakmu nanti" Kata Mr.Byun.
"Sana pergi hussh jangan asal bicara kau" Ketusku tak terima. Dia beranjak menjauh dan duduk di sofa ruang tamu.
"Mr.Byun aku tidak menyuruhmu duduk disofa itu." Kataku mengomel.
Tidak lama kemudian eomma dan appa datang menghampiriku. Mereka bertanya "Ada apa ini Suzy.. Kenapa semalam tidak pulang? Dan dia siapa?"
"Biar satu satu pertanyaannya aku jawab, eomma dan appa duduk dulu. Istirahat sejenak.." Kataku. Mereka lekas duduk dan meminum minuman yang diberikan bibi.
.
.
.
.
.
Waktunya istirahat:)
Selamat malam chinguu^^
Seeyou
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Byun And Mr. Gay
FanfictionRekan kerja berubah menjadi rekan dalam rumah tangga. Mr Byun terkenal dengan namanya seorang arsitek. Ia begitu misterius hingga kehidupan pribadinya tidak ada yang tahu. Yang dunia tau dia adalah seorang gay. Atau penyuka sesama jenis. Dan gadis d...