Baekhyun terlihat seperti akan menghantam wajah dari pria besar yang mendobrak pintu toiletnya. Tapi ia menahannya dan menunggu, apa yang akan dilakukan pria besar ini terhadap dirinya.
"Permisi, boleh saya pinjam toiletnya?" Tanya sang pria sembari memegang daerah yang sensitif. Baekhyun mengernyit tak percaya. Lalu ia tertawa dengan nada bohong.
"Ah baiklah" Ramahnya.
Ia segera keluar dan duduk ditempatnya lagi.
*****
Suzy berada disebuah klub dekat menara eiffel. Klub yang sudah rusak, tidak dipakai dan berhantu. Yang lebih menakutkan adalah tempatnya pembantaian.
Ia kesakitan, dipasangi helm besi bertegangan tinggi. Memperlihatkan isi dalam memori kepala Suzy pada layar besar. Ia mengerang sedari tadi, berusaha melawan mesin bertegangan tinggi ini.
"Back!" Suara berat seorang pria yang disebut ketua. Ia memerintah bawahannya agar memundurkan ingatan Suzy sebelum mereka menculiknya.
"Maju 5 detik" Sang ketua melihat sosok yang ia kenali dalam memori Suzy. Ia melihat dengan mata telanjangnya.
"Mr.Byun..!" Tawa liciknya keluar seketika, ia tak menyangka gadis yang diculiknya itu membawa banyak keuntungan. Setelah sekian lama ia mencari dimana keberadaan Mr.Byun yang merupakan musuh terbesarnya. Tak lama akhirnya ia bisa menemukannya lewat dari gadis ini.
"Apa kau mengenalnya bos?" Tanya bawahannya penasaran.
"Dia adalah biang dari ledakan markas kita terdahulu." Jawab ketua.
"Kurang ajar" Umpat bawahannya kesal.
"Tidak apa, aku pikir Mr.Byun mencintai wanita ini..jadi ya, kita harus memanfaatkan dia" Gumam Ketua melirik kearah Suzy yang terlihat letih dan pucat.
Karna selama seminggu penuh, Suzy dipasangi alat yang membahayakan memori kepalanya. Ketua tak kunjung menemukan insiden pembunuhan yang dilihat Suzy. Dan pembunuhnya pun salah satu anak buahnya sudah tewas. Mau bagaimana lagi. Ia harus turun tangan sendiri untuk mengurus kasus yang akan membawa nama kelompoknya.
Ketua yang brutal itu bernama Kim Jongin.
*****
Lee Jongsuk baru saja tidur lelap. Tak lama ponselnya berdering sangat lama. Ia putuskan untuk sadar dan menjawab telponnya itu. Sang detektif memberitahukan lokasi tepatnya keberadaan Suzy di Paris. Ia bahkan memberikan alamatnya dengan sangat rinci. Lalu saat Jongsuk mencari alamat itu lewat GPS ponselnya. Dan ternyata sangat sangat dekat dengan posisinya saat ini. Hanya saja Suzy berada pada titik jam 4 disekitar menara eiffel dan berjarak 5km. Sementara hotel yang di tempatinya menetap pada titik jam 11 berjarak 1km.
Ia lekas berjalan turun dari kamar hotelnya, menuju garasi. Lee Jongsuk tanpa ditemani oleh siapapun. Ia sendiri berdiri tegap, datang ke tempat dimana para teroris berkumpul.
Beberapa menit lagi Lee Jongsuk sampai. Ia tak menyangka ternyata tempat tujuannya sebuah klub. Ia ragu, karna dari luar tidak terlihat adanya penculikan atau perkumpulan teroris. Tapi tidak ada salahnya ia mencoba mengeceknya terlebih dahulu.
Dukk, suara pintu mobil ditutup.
"Apa kau yakin ini tempatnya..?" Tanya Jongsuk pada detektifnya.
Sang detektif berada ditempat persembunyian disebrang klub. Mereka berkomunikasi lewat pesan.
"Yakin" kata detektif membalas pesannya.
Lee Jongsuk perlahan mendelik masuk lewat pintu depan klub yang sudah lapuk dihinggapi rayap. Dan tempatnya pun gosong karna dulu pernah terjadi kebakaran hebat di klub ini. Jantung Jongsuk sedikit berguncang, setelah ia masuk ke ruang pertama. Ada banyak teroris bertelanjang bulat tengah memerkosa perempuan dibawah umur. Ia menutup pintu pertamanya dengan perlahan. Kemudian berjalan perlahan mencari pintu dimana pintu itu ada wanita yang ia cari. Lee Jongsuk juga tak lupa mengabari sang detektif tentang apa yang ia lihat di dalam klub. Jika darurat, mereka akan segera memanggil polisi Paris.
Dalam hatinya ia terus berkata "dimana kau bae suzy"
Dan tidak berseling lama Jongsuk mendapati pria yang ia kira pria itu adalah teroris. Namun ia berpikir kembali, mengapa seorang teroris mengendap ditempatnya sendiri?
Mereka bergelut dengan tenang menggunakan pisau.
Lee Jongsuk kalah telak. Ia hampir saja tergorok lehernya. Jika sang pria menekan pisaunya diatas leher Jongsuk.
"Mau apa kau kemari?" Tanya sang pria.
"Kau sendiri?" Tanya balik Jongsuk.
"Aku mencari calon istriku" Ungkapnya.
"Bae Suzy..?" Tak percaya Jongsuk.
"Kau mengenalnya? Kenapa bisa?"
"Dia bawahanku."
Sejujurnya belahan jiwaku-batin jongsuk."Namamu siapa?"
"Lee Jongsuk, manajer di cafe 98 mansion"
"Hey! Apa kau sedang promosi?" Ejek sang pria.
"Namamu?"
"Mr.Byun atau panggil saja aku Baekhyun"
Dorrrr Dorrrr
Dorrrr Dorrrr
Dorrrr Dorrrr
Mereka berdua terlalu asik berbincang, sampai lupa bahwa mereka tengah dalam misi penyelamatan. Beberapa teroris berlari mendatangi Jongsuk dan Mr.Byun. Menembaki setiap sudut yang dekat dengan posisi sang musuh. Mereka berdua saling bekerja sama melindungi dirinya. Bersembunyi masuk ke dalam ruangan dan
Blaammmm
Bae Suzy ada dihadapan mereka.
.
.
.
.
.
Tbc mianhae telat upp^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Byun And Mr. Gay
FanfictionRekan kerja berubah menjadi rekan dalam rumah tangga. Mr Byun terkenal dengan namanya seorang arsitek. Ia begitu misterius hingga kehidupan pribadinya tidak ada yang tahu. Yang dunia tau dia adalah seorang gay. Atau penyuka sesama jenis. Dan gadis d...