5

365 49 1
                                    

Dimana lagi jika bukan toilet. Aku dan Mr.Byun tengah berduaan. Tapi tidak bermesraan, aku membersihkan luka kaca dipunggung tangan Mr.Byun. Dia memaparkan wajah yang datar seakan tidak merasa sakit. Padahal aku tau betul ia sedang menahan sakit.

"Tutup mulutmu Mr.Byun" Ucapku menyadarkannya. Ia lantas beralih menutup mulutnya dan melihat kearahku yang berada diatasnya. Aku duduk disisi bathtub sementara Mr.Byun duduk di dalam bathtubnya.

"Aku pikir sudah cukup memanggilku Mr.Byun. Panggil saja Baekhyun" Timbalnya.

"Hm, kau kan lebih tua sementara umurku sangat jauh dibawahmu" Ejekku.

"Tidak ada perbedaan umur bagi pasangan kekasih..!" Kesalnya.

"Memang kita mempunyai hubungan seperti itu, Baekhyun sii?" Tanyaku dengan nada mengeyel.

"Kau.. Ingin kucium lagi..?" Goda Baekhyun.

"Ishhh, sudah beres. Aku akan keluar dan kau silahkan jika ingin membersihkan badanmu yang bau itu. Aku tidak ingin lagi ikut campur wleee" Tuturku segera keluar.

Sebelum aksiku berhasil, Baekhyun menahan lenganku. Ia menatapku dengan tatapan yang meminta untuk tetap disisinya.

"Apa kau tidak akan membantuku? Aku kesulitan untuk membuka baju karna tanganku ini hm..?" Pintanya dengan lembut. Tanpa berpikir jernih, aku kembali pada posisiku sebelumnya. Dan kini aku memberanikan diri untuk membuka satu persatu kancing baju Baekhyun.

"Hey.. Apa kau menahan nafasmu?" Ungkap Baekhyun mendekatkan wajahnya dengan wajahku.

"Diamlah sebentar lagi terbuka semuanya" Racauku, karna ia begitu senang menggodaku.

Dasar menyebalkan.

Jantungku berdebar oh.. Perut baekhyun begitu menarik seperti para idol-batinku

Baekhyun mencubit pipiku menarik keatas, ia menangkapku tengah melihat abs miliknya.

"Aww sakit..!" Teriakku melepas cubitan Baekhyun.

"Dasar mesum. Jangan mengiler melihat perutku. Nanti kau ingin lagi" Godanya dengan nada mengejek.

"Baiklah! Aku tidak ingin dan sekarang kau bereskan sendiri untuk membuka celanamu itu!" Ketusku melemparkan kemeja putih miliknya dan berlalu pergi dengan membanting pintu.

"Hahaha Suzy..! Kau sangat menggemaskan" Nada tingginya lalu menurun.

"Baiklah ayo kita mandi, juniorku" Kata Baekhyun bicara sendiri di toilet.

*****

Polisi dimana-mana, mencari teroris di seisi Kota Seoul. Penduduk panik, ada yang mengomeli polisi karna penutupan jalan. Ada yang menunggu saja dimobil hingga kemacetan mencapai 7km. Dan banyak terjadinya kecelakaan juga keributan antar individu. Semua penduduk dihimbau untuk tetap tenang. Jika bisa laporkan, orang yang dicurigai sebagai teroris.

Di jalan sedang kacau sementara teroris yang dicari tengah bersama Lee Jongsuk dalam posisi terkapar.

"Hey! Cepat bangun..!" Titah Jongsuk pada pria didepannya yang bertekuk lutut dengan banyak darah mengalir.

Berhubungan semua pelanggan sudah keluar dari cafe. Lee Jongsuk menginterogasi sang teroris dengan pribadi dan hanya empat mata. Semua bawahannya pun sudah keluar dari cafe.

"Jadi siapa ketuamu?" Tanpa basa-basi Jongsuk bertanya pada pertanyaan inti.

"....." sang teroris tidak menjawabnya.

"Dalam hitungan ketiga, jika kau belum menjawab pertanyaanku tadi. Pelatuk ini akan kutarik dan peluru didalamnya akan masuk ke dalam otakmu" Ancam Jongsuk.

"1"

"2"

"3"

Suara pertahanan dengan tatanan senjata besar tiba-tiba mengelilingi ruang bawah tanah cafe. Terdengar langkah berat berseragam dari kaki-kaki besar layaknya langkah militer. Para teroris lainnya keluar berhamburan dan mengelilingi  Lee Jongsuk. Ia terperangkap.

Teroris saling memberi perintah dengan bahasa logat korea utara.

Untung saja Lee Jongsuk mengerti apa yang dibicarakan para teroris itu.

Ia mengangkat tangannya seolah pasrah, daripada ia mati dibunuh. Lebih baik ia menyerah dan membiarkan para teroris membawanya.

Jongsuk bukan orang bodoh. Ia meninggalkan sedikitnya petunjuk tentang siapa yang membawa dirinya.

Dan sayangnya bukti itu diambil lagi oleh teroris yang ia interogasi.

"Andwae...!" Teriak Jongsuk tidak terima.

*****

Helikopter telah tiba diatas gedung cafe 98 mansion. Semua teroris berbaris menaiki helikopter dan duduk ditempatnya masing-masing termasuk Lee Jongsuk yang menjadi tahanan mereka. Suara hiung baling-baling menderu membuat bising disekitaran cafe. Dan penduduk yakin bahwa helikopter diatas gedung cafe ini adalah helikopter teroris. Diantara penduduk yang meyakininya. Mereka segera melapor pada kepolisian terdekat. Dan laporan itu diAcc langsung oleh polisi. Tak lama setelah helikopter teroris terbang, datanglah banyak helikopter dari kepolisian.

Mereka saling mengejar seperti permainan dalam game. Semuanya begitu cepat, cepat dalam melaju, cepat menembak dan cepat mengenai sasaran. Teroris berhasil melumpuhkan dua helikopter polisi sekaligus.

Tersisa tiga helikopter lagi. Dan mereka tetap bertahan dengan tanpa berhenti menyerang helikopter teroris.

Satu helikopter tumbang kembali dalam beberapa menit. Kini tersisa dua.

Dan salah seorang polisi dari salah satu helikopter yang bertahan. Ia nekat keluar dari helikopter dengan memakai tali pengikat. Ia melompat tepat kearah helikopter teroris.

Jongsuk yang melihatnya begidig merinding. Ia menganga tak menyangka.

Polisi pemberani ini memegang kaki helikopter dan berusaha menaikinya hingga mencapai isi helikopternya.

Beberapa teroris tiba-tiba terhempas keluar. Sang polisi heran apa yang terjadi? Ia mempercepat pergerakannya dan melihat Jongsuk tengah bergelut dengan para teroris menggunakan pisau kecil.

Tentu saja polisi yang tiba melihatnya. Ia lekas membantu pergulatan antar Jongsuk dan teroris. Percayalah teroris itu sebenarnya mahluk terkuat tapi jika berbanding dengan Lee Jongsuk. Tidak akan ada bandingannya.

Hampir sepuluh teroris sudah jatuh. Tersisa sepuluh lagi.

Polisi dan Lee Jongsuk tersenyum saling menyapa. Seakan mereka berduet, teroris terheran. Mereka lengah, disitulah partner mengambil kesempatan. Dengan menghantam, memukul dan menembaki satu persatu teroris yang tersisa.

*****

"Suzy.. Apa kau mau menikah denganku malam ini?" Tanya Baekhyun di depan eomma dan appaku.

"Mwo? Apa yang kau katakan Baekhyun.." Kataku meminta penjelasan.

"Aku tulus ingin menikahimu Bae Suzy" Katanya lagi dengan nada paling lembut. Eomma dan appaku melihatnya ikut terharu, mereka dengan mudahnya menyetujui lamaran Baekhyun yang super mendadak. Aku pikir dia mengajakku bekerja sama dalam waktu beberapa bulan lagi. Tapi ini terlalu mendadak. Aku belum siap menikah walaupun itu hanya pura-pura.

"Berikan aku waktu satu minggu" Ungkapku.

Raut wajah Baekhyun terlihat sangat kecewa. Maafkan aku Baekhyun..telah mengecewakanmu-batinku
.
.
.
.
.
Tbc
Maaf ya kalau ada typo, ini rusuh ceritanya berhubung ketiknya pulang kerja hihi^^
Votmen ne chingu utk semangat up tiap hari, see you😄

Mr. Byun And Mr. GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang