12

229 30 0
                                    

Keesokan harinya aku terbangun dari mimpi yang sangat buruk. Jika mimpi ini terjadi dalam kehidupan nyataku. Bagaimana aku bisa hidup. Mereka lah harta yang paling berharga untukku. Tanpa uang aku bisa mencarinya. Tapi tanpa mereka aku tidak akan pernah bisa menemukan kehidupan yang bahagia. Mereka adalah kedua orangtuaku.

Dalam mimpiku, kami tengah berada dimeja makan. Seperti aktivitas biasa mengobrol, bercanda saling mengejek dalam artian tidak saling mengumpat. Sesekali eomma mengejekku tentang berat badan.

"Ah eomma.. Jangan mentang-mentang perut eomma rata terus dan langsung mengejek perutku ini yang penuh dengan lemak hu hu" rengekku.

"Appa senang melihatmu tidak sekurus eomma mu, Suzy.." Ungkap appa.

"Yeobo untuk apa aku memberimu jatah? Kau tidak suka aku kurus?" Sinis Ny.Bae.

"Eish eomma terlalu membawa perasaan. Appa itu hanya mengirim kode agar eomma lebih berisi jadi appa akan semakin mencintai eomma.." Tuturku celoteh bagai anak kecil.

"Appa tak menyangka membesarkan anak secerdasmu..Bae Suzy" Puji appa.

Ttuttt Ttutttttt

Diluar tepatnya dijalan banyak sekali bunyi klakson menggema. Entah karna apa sebabnya. Appa dan Eomma segera berlari kearah depan rumah. Titik tengah kota Seoul.

Aku menyusul mereka dan tiba-tiba.

Brakkkkk

Eomma terserempet mobil yang hampir meledak. Appa terlindas oleh truk besar dijalanan aspal.

Apa yang sedang terjadi ini-batinku

*****

"Ireona... Bae Suzy.. Sadarlah" Ucap Baekhyun.

Bae Suzy bercucur keringat. Ia seperti habis berolahraga ditengah bolong. Baju rumah sakitnya pun menjadi basah tak karuan. Bukan hanya tubuhnya yang berkeringat. Air matanya pun ikut berkeringat.

"Wae..sayang, hm?" Tanya Baekhyun lembut sembari menyeka setiap keringat Bae Suzy dengan sapu tangannya.

Tak kunjung mendapat jawaban dari Suzy. Baekhyun kembali berbicara. "Kau baik-baik saja? Apa yang sakit? Ceritakanlah hei..sayang" Tak tenangnya. Suzy masih saja menangis dengan tenang.

"Baek, aku bermimpi yang sangat buruk. Aku tidak ingin mimpi itu terjadi" Ungkap Suzy.

"Bagaimana? Siapa orang itu? Apa yang terjadi?" Tanya Baekhyun bertubi-tubi.

"Orangtuaku"

Hening.

Baekhyun mengalihkan pembicaraannya. Ia menghidupkan televisi yang disediakan oleh pihak rumah sakit. Dan tidak disangka, mereka melihat berita yang tidak mengenakkan.

"Baekhyun..mereka siapa..?" Tanya Suzy terhenyat.

"Aku tidak tahu" bingungnya.

Berita terkini. Paris kembali dikejutkan oleh aksi teroris yang melakukan pembunuhan terhadap keluarga asal Korea Selatan. Entah karna alasan apa para teroris membunuh pria paruh baya dan wanita paruh baya dengan sangat keji. Korban dibakar hidup-hidup kemudian dijatuhkan dari lantai 10. Lalu dimana kah sang anak? Kami harap anak dari kedua korban ini dapat melihat dan segera datang ke rumah sakit...

"Baekhyun sii.. Aku mengenali mereka, ottoke Baekhyun sii hiks hiks" Histeris Suzy. Ia menangis sangat kencang, menghamburkan air matanya.

"Tenanglah Suzy ah.." Kata Baekhyun menenangkan.

"Mereka orangtuaku, lihatlah itu barang milik eomma dan appaku.. Hiks hiks hiks"

"Suzy, ayo kita kesana.. Menemui kedua orangtua mu..?" Tanya Baekhyun. Ia tahu bahwa yang dimaksud berita adalah rumah sakit yang sama dengan rumah sakit mereka yang tempati.

*****

Sementara disisi lain. Orangtua Suzy tengah berjuang melawan kritis. Dokter dan suster sudah berusaha sekeras mungkin untuk kesembuhan baik Tn.Bae ataupun Ny.Bae.

Mereka berdua seperti menunggu sang anak datang. Dan setelah Suzy datang, mereka pergi dengan tenang. Saat alat kejut jantung terakhir yang dokter berikan untuk mereka berdua. Akhirnya terlihat garis lurus pada monitor. Tidak ada lagi detak jantungnya. Suzy berbalik memeluk Baekhyun yang berada dibelakang tubuhnya. Ia menangis tanpa suara namun baju Baekhyun tak bisa dibohongi. Basah, sangat basah baju Baekhyun dibanjiri oleh tangis Suzy. Baekhyun mengiring Suzy kembali ke kamarnya tanpa melepas pelukannya itu. Ia menidurkan Suzy ditempat tidurnya.

Miris hatinya melihat sang kekasih begitu menderita sekarang. Baekhyun hanya bisa tetap berada disisinya. Menemani kalut yang dirasakan Suzy. Sampai dia yakin bahwa Suzy baik-baik saja. Saat ini ia merasakan Suzy tidak baik. Hatinya begitu hancur berkeping-keping.

Baekhyun bernyanyi sendu.

Ingat , ketika hal-hal yang sulit

Aku selalu merubah air mata mu
menjadi senyuman

Jangan menangis tanpa aku

Jangan menangis

Karena kau memiliki banyak air mata

Tidak , Sekarang giliranku untuk menangis,
aku akan melakukannya

Mengumpulkan air matamu

Sekarang giliranku untuk menangis

Serahkan saja padaku untuk air mata itu kali ini

"Bae Suzy.. Beristirahatlah, aku tau bagaimana perasaanmu.. Ada aku disini, aku akan tetap disisimu. Percayalah padaku" Tutur Baekhyun menatap Suzy yang tertidur.

.
.
.
.
.
Tbc votmen^^
Cerita dikit boleh?hehe, Aku dulu pernah kenal temen yg sangat beruntung. Dia menikah dgn pria yg sangat menyayanginya. Memberi banyak kebahagiaan sampai sekarang sampai di anak ketiganya. Katanya apa yg dia dapatkan sekarang adalah hal lalu yg dia sering lakukan. Tidak sulit katanya, dia hanya menjadikan kedua orangtuanya seperti raja. Patuh dan melakukan perintahnya. Mumpung masih ada, ayo kita bahagiakan mereka dengan atau tanpa uang😊

Mr. Byun And Mr. GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang