8

275 39 0
                                    

Baekhyun dan Jongsuk berlarian kearah Suzy. Namun secara tiba-tiba mereka terhenti. Area Suzy terlindungi oleh laser yang bisa membuat orang terpotong-potong dagingnya, dan tulangnya dengan mudah. Lalu seseorang datang menepuki keberhasilannya karna mendapat dua musuhnya sekaligus.

Kim Jongin.

***

Tuhan bantu aku-batinku terisak

"Baekhyun..manajer" Gumamku. Mereka menatapku lalu segera mendatangiku.

Aku menggeleng-geleng memperingati mereka agar tidak terlalu mendekat. Jika mendekat mereka akan mati begitu saja. Untung saja mereka mengerti. Baekhyun dan Manajer berhenti, mereka terlihat bertanya-tanya. Bagaimana bisa ada laser yang menghalangi pergerakannya untuk menyelematkanku? Tentu saja mereka harus berpikir ulang sebelum bertindak. Dan sebelum sempat berpikir, pria jahat yang mengurungku. Dia datang.

Dengan membawa pasukannya. Dan tidak lupa senjata.

"Wahh.. Wahh..Aku kedatangan dua sahabatku sekaligus. Di Paris lagi..!!" Ungkap senang Jongin menepuki Baekhyun dan Jongsuk yang berada dihadapannya. Lalu ia menatap jengkel kearah mereka berdua.

"Kau ternyata dalang dari semua ini ya" Ucap Baekhyun tersenyum kecut. Lalu Jongsuk ikut bicara "Lepaskan dia, dia tidak ada kaitannya dengan urusan kita." Katanya penuh penekanan, ia menegaskannya sambil menunjuk kearahku.

"Hm percuma saja aku melepaskan dia.. karna sesuatu darinya sudah kuambil dan kalian pasti tau itu apa, Right?" Kata Jongin picik, ia berjalan mengelilingi Baekhyun dan Manajer.

Baekhyun tak segan, ia melucuti aksinya dengan menghantam keras wajah Kim Jongin menggunakan kepalan tangannya yang digurati urat keras.

Terlihat ada sebercak darah diarea sudut bibir Jongin.

"Bedebah." Umpat Baekhyun.

Pasukan berseragam hitam ini segera dalam posisi. Mereka mengerumuni Baekhyun, mengunci tangannya agar tidak bisa bergerak memukul sang ketua. Kini giliran Jongin, ia berdiri menghadap Baekhyun. Lalu menghantam wajah mungilnya bertubi-tubi.

Aku menangis "Hentikan, jangan memukul Baekhyun..." Gumamku yang tidak mencuat karna bekapan mulutku.

Sial, terpaksa aku-batin jongsuk

Lee Jongsuk mengeluarkan sesuatu dibalik celananya. Ia memiliki senjata hitam. Pistol tanpa suara gaduh. Yang biasanya senjata ini digunakan oleh FBI untuk membunuh para teroris. Dan kini ia beraksi membunuh para teroris layaknya pekerjaan FBI.

*****

Sementara di Seoul.

Keluarga Bae tengah bersiap menjemput sang anak satu-satunya di Paris. Mereka diberitahukan info mengenai anaknya itu oleh Mr.Byun. Padahal Baekhyun meminta agar mereka tidak menyusul karna nyawa adalah ancamannya. Tetap saja nurani orangtua tidak akan menghiraukannya jikalau pun nyawa yang menjadi taruhannya.

"Yeobo, apa kau siap?" Ucap Ny.Bae.

"Tentu saja aku siap, kajja..!" Seru Tn.Bae. mereka bergaya layaknya pasangan yang mau berlibur. Walaupun hatinya kalut, tapi waktu akan segera berlalu dan mereka sebentar lagi akan bertemu dengan sang anak semata wayangnya.

Mereka tiba dibandara. Dan segera memesan tiket ke Paris.

"Yeobo sebaiknya hubungi Mr.Byun.. Tanyakan alamatnya dengan rinci?" Tanya Ny.Bae sembari menggandeng lengan suaminya. Mereka berdua berjalan menuju Hotel.

"Ah benar.. Tunggu sebentar" Tn.Bae mengeluarkan ponselnya disaku jas. Ia menelpon Mr.Byun, namun tak kunjung ada sahutan padahal sudah berulang kali tapi tetap saja Mr.Byun tidak mengangkat telponnya.

"Ottoke yeobo?" Tanya istrinya.

"Mr.Byun tidak menjawab" Gelengnya.

Terpaksa mereka datang ke Hotel terlebih dahulu.

*****

Setelah semua anak buahnya mati ditembaki Jongsuk. Kim Jongin menarik Baekhyun menjadi sandranya. Ia melekatkan pisau diarea leher Baekhyun sampai tidak ada ruang untuk Baekhyun bernafas.

"Jatuhkan!! Jika tidak temanmu ini yang akan kubunuh." Titah Jongin.

Lee Jongsuk was was ia memperhatikan gerak gerik Jongin. Jika ini hanya lelucon Jongin tidak akan meninggalkan noda bekas darah di leher Baekhyun. Sayangnya ini ada, Baekhyun terlihat takut.

"Jangan membunuhnya" Ucap Jongsuk perlahan menjatuhkan pistol miliknya. Namun sebelum aksinya berhasil, Bae Suzy menjadi histeris. Ia menjerit-jerit bagai orang kerasukan. Dan menangis. Mesin yang mengunci tubuhnya, otaknya kini tidak lagi. Karna mesin yang menguncinya terbakar habis. Entah apa sebabnya.

Jongin teralihkan, ia tidak fokus. Jongsuk mengambil kembali senjatanya, ia lekas menembak Jongin. Disekitar area betis dekat lutut.

Tak lama klub ini dikepung oleh polisi di Paris. Dan yang membawa polisi ini adalah kedua orangtua Suzy.
.
.
.
.
.
Tbc
Telat lagi ya hampir seminggu..
Author lagi sakit ceritanya:(
Selamat bermalam minggu^^

Mr. Byun And Mr. GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang