4: Lost

1.7K 266 7
                                    

"Hyunjin, daritadi hp lo geter-geter terus. Ganggu ah." Jaemin merengek karena ponsel Hyunjin yang ada di meja makan mengganggu aktivitas menyantap makan malamnya. Ia menendang-nendang pelan kaki Hyunjin yang duduk di seberangnya itu dengan jengkel. "Njin! Hp lo!"

"Kenapa sih, Jaem? Berisik lo."

Felix menyembulkan kepalanya dari dalam dapur, disusul dengan Sanha, Seungmin, dan Haechan yang baru saja masuk dengan sebungkus sup hangat di genggaman. Jeno serta Renjun yang baru saja keluar dari kamar mereka sontak menghampiri Jaemin serta Hyunjin yang masih ribut di meja makan.

"Hp nya Hyunjin geter-geter terus. Ganggu, njir," celetuk Jaemin dengan wajah yang sedikit ditekuk, sebal.

"Ya udah sih, makan tinggal makan, anjing."

"Udah sih, gak usah berantem. Itu cek dulu coba hp lo nya. Siapa tau pesan penting gitu."

Mendengar usulan dari Jinyoung yang baru saja datang setelah menyelesaikan urusannya yang penting entah itu apa, Hyunjin segera mengambil ponselnya, membaca kata demi kata yang pesan yang dikirimkan oleh ibu mertua nya. Mata sipit Hyunjin melebar, membuat semua teman-temannya yang ada di sana sontak saling berdekatan guna melihat isi pesan yang pemuda berbibir tebal itu terima.

Mereka diam.

Beberapa mengumpat dalam hati.

Bagaimana mungkin Kim Hyunjin bisa menghilang disaat mereka sendiri tidak sedang bersama gadis itu selama tiga hari belakangan ini?

Pesan mengatakan jika Hyun menghilang saat gadis itu akan pergi berkencan dengan sang kekasih alias Hwang Hyunjin. Sedangkan Hyunjin sendiri pergi ke rumah Yoora setelah mendapatkan pesan dari Hyun.

Bagaimana mungkin?

"Njin, kemaren yang chat lo bukan Hyun kali, ah."

Hyunjin menggeleng. "Nomor nya no dia, Chan."

"Kok bisa?" Felix merengut heran. Bagaimana mungkin bisa hal seperti ini terjadi?

Wajah Hyunjin memucat. Di dalam pikiranya berputar pikiran-pikiran negatif akan hal yang terjadi pada Hyun nanti.

Hwang Hyunjin itu definisi bucin yang sesungguhnya. Jadi jangan aneh jika pemuda tersebut terlihat sangat-sangat panik saat mendengar kabar menghilangnya Hyun.

"Ada apa?" Han yang baru saja datang terlihat meletakkan payung basah yang tadi ia gunakan di belakang pintu. Langkah pelan ia ambil untuk menghampiri teman-temannya yang sedang berkumpul.

"Habis darimana lo?"

Han melirik Jaemin. "Muter-muter kampus nyari pemilik payung itu," sahutnya seraya menunjuk payung yang tadi ia letakkan. "Gak penting juga. Kalian lagi bahas apaan ini?"

"Hyunjin ilang."

"Hyunjin?" Han terlihat bingung. Ia menatap aneh ke arah Hyunjin yang masih murung di tempat duduknya. "Tapi orangnya ada di sini tuh?"

"Yang satu lagi."

"Kim maksudnya?"

Semuanya mengangguk.

Jangan tinggalin Hyunjin sendirian.

Han melongo. Rangkaian kata itu kembali terngiang di memori otaknya. Han pikir apa yang dikatakan gadis misterius itu hanyalah bualan semata, dan tidak perlu dipikirkan lebih lanjut. Namun nyatanya, itu sebuah peringatan, sebuah pertolongan yang seharusnya tidak Han abaikan.

Ayolah, bagaimana mungkin Han tidak mengabaikan hal tersebut jika gadis yang memberitahu hal itu adalah gadis misterius yang menghilang dengan sangat cepat?

Han bahkan mengira jika gadis itu adalah seorang hantu.

Ew....

"Kim tinggal sendirian di apartement yakan?"

Hyunjin mengangguk.

"Coba liat hp lo, Njin."

Yang diminta segera memberikan telepon genggamnya.

Han segera mengecek pesan terakhir yang dikirimkan oleh Hyun kemarin. Kaki kanannya mengetuk-ngetuk pelan lantai kayu, memperlihatkan bahwa pemuda itu tampak tengah berpikir.

"Lo nyadar gak sih?











































































Ada yang aneh dari pesan yang dikirim sama Kim."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DGS ( 2 ) - Death or Death? [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang