DGS ( 2 ) - Death or Death? [ ✔ ]

7: Code

Name: Kim Hyunjin
Age: 22 yo

Ditemukan tewas di sebuah rumah kosong yang ada di sisi kota dengan tubuh yang tidak berbentuk lagi, dan kedua pergelangan tangannya hilang entah kemana.

Seoul, Korea Selatan, 8 Januari 2023

Hari senin, tepatnya pukul 3 sore, polisi setempat menemukan jasad Kim Hyunjin yang tidak berbentuk lagi di sebuah rumah kosong yang ada di sisi kota. Tidak diketahui motif pembunuhan karena apa. Jasad berhasil ditemukan karena seorang gadis yang tidak sengaja melewati rumah tersebut dan mencium bau anyir darah yang tercecer dimana-mana dalam salah satu ruangan yang ada di sana.

Karena panik, saksi mata segera menghubungi pihak polisi untuk datang ke tempat kejadian.

Setidaknya seperti itulah kronologi ditemukannya tubuh Kim Hyunjin.

Namun faktanya bukan seperti itu.

Shin Ryujin memang sengaja datang ke tempat tersebut. Ia memang tahu tempat dimana Hyun berada, namun bukan berarti ia sengaja datang terlambat ke sana. Ingat saat ia membaca sebuah kertas yang diberikan padanya beberapa hari lalu?

Kertas itu ternyata berisi sebuah petunjuk dimana tempat pembunuhan akan terjadi. Sayangnya, Ryujin terlalu lambat dalam memecahkan kode yang dituliskan di sana.

Sebenarnya Ryujin sedikit menyesal karena lambat dalam memecahkan kode tersebut. Ayolah, memecahkan kode bukanlah keahlian Ryujin. Keahlian Ryujin hanya mampu berteman dengan makhluk tidak kasat mata, dan mungkin pengusiran roh jahat. Tidak lebih dari itu.

Ryujin tidak bisa dikatakan pintar, tapi tidak bisa dikatakan bodoh pula.

Ting!

Bunyi pada ponselnya membuat atensi Ryujin teralihkan. Mengambil ponsel tersebut dari dalam kantung celananya, lantas membuka notifikasi yang tertera di sana.

From: Unknow
Nutli nsena hkoly ajbaj damra naae
03.30 P.M

Persetan, batin Ryujin kesal.

Ia tidak pernah ingat jika dirinya memiliki seorang teman dari planet lain yang akan menuliskan sebuah pesan asing yang tidak ia mengerti. Ryujin lelah dengan semua ini.

"Nyerah. Gue nyerah," celetuknya, melepaskan genggaman pada ponsel sehingga membuat ponsel tersebut jatuh membentur lantai. "Otak gue bego. Otak gue gak nyampe sampe sini."

Pletak!

"Gue gak mau ya ngedenger kata-kata itu dari mulut lo. Kemana otak cerdas lo yang selalu dibanggain dosen kampus itu, Ryu?"

Ryujin mendecak. "Gue gadein."