Name: Kim Seungmin
Age: 22 yoDitemukan tewas di tepi sungai Han dengan tubuh yang dipenuhi luka lebam pada pukul 08.00 dini hari.
Seoul, Korea Selatan, 15 Januari 2023
Bae Jinyoung menendang batang pohon yang ada di dekatnya. Raut wajah pemuda itu terlihat begitu keras kala tahu jika salah satu dari sahabatnya telah pergi lebih dahulu. Kedua tangannya mengepal erat, mencoba menahan emosi yang siap meledak kapanpun dan dimanapun.
Mengumpati dalam hati, dirinya merutuki diri sendiri. Merutuki ketidakbecusannya dalam menjaga sesama.
Saat itu, seharusnya Jinyoung ikut pergi bersamanya.
Saat itu, seharusnya Jinyoung segera mencari Seungmin saat si pemuda tak kunjung pulang walau waktu telah menunjukkan petang hari.
Tidak.
Saat itu, seharusnya Jinyoung melarang Seungmin untuk pergi kemanapun.
"Udahlah, Nyong. Ini juga bukan salah lo," ucap Renjun mencoba menenangi Jinyoung yang amarahnya tak kunjung mereda.
"Tapi seenggaknya kalau gue ada di sisi dia, yang kayak gini gak akan terjadi, Njun!"
"Kalau gitu kita juga sama! Kita gak ada di sisi dia! Kita semua salah!" Renjun semakin meninggikan suaranya. Ketenangan yang selalu ia pancarkan menghilang begitu saja seiring suasana panas menguar begitu kentara. Bahkan wajah tenang yang selalu Renjun perlihatkan telah berganti dengan gurat amarah yang terlihat begitu jelas.
Ya, Renjun juga merasa marah terhadap dirinya sendiri. Sangat.
Iya marah, atas ketidakmampuan dirinya. Atas ketidakpeduliannya. Atas keegoisannya. Atas segalanya.
"Saling nyalahin diri sendiri itu gak ada gunanya." Shin Ryujin mengalihkan atensinya dari jasad Seungmin yang telah tertutup kain putih. "Lo semua saling nyalahin diri sendiri pun, dia gak akan idup lagi."
Jangan tanyakan mengapa Ryujin bisa ada di sini setelah sebelumnya ia masih berada di rumah sakit. Tentu hal ini karena Jinyoung yang tiba-tiba menghubungi Han, dan Ryujin tak sengaja mendengar semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DGS ( 2 ) - Death or Death? [ ✔ ]
HorrorBook two of Death Game Series; Death or Death? Sosok mengerikan itu kembali, membawa mimpi buruk yang tiada akhir. Pilihan satu-satunya hanyalah mati, atau mereka akan tetap dikelilingi oleh rasa takut yang begitu menyesakkan dada.