Berdua

1.7K 321 126
                                    

Yujin cuma memiringkan kepalanya tak mengerti dengan ucapan pelan chaewon, mungkin bukan untuk dirinya.

Kini seluruh tim dari perusahaan chaewon dan yujin sudah memulai rapatnya.

Eunbi sudah mempelajari bahwa brand wony adalah merk baju yang ia rancang sendiri sehingga dengan lugas eunbi menjelaskan kepada semua yang berada di meja meeting.

Yujin memperhatikan bapak bapak yang melihat eunbi intens, entah melihat ke arah mana sampai mereka selalu mengelap keringat dengan sapu tangan padahal ac sudah nyala kencang.

Rasanya yujin ingin mencolok mata bapak bapak yang melihat calon mama mudanya dengan tatapan ingin menerkam.

Chaewon juga fokus mendengarkan eunbi sambil sesekali membaca dokumen yang tersedia.

Yujin memperhatikan chaewon tapi pikirannya terbang ke jepang dimana minju berada sekarang, baru beberapa jam tak melihat minju saja dia sudah rindu.

Chaewon ga sengaja melihat yujin yang sedang memperhatikannya, saat sadar chaewon balas menatap, yujin dengan cepat membolak balikkan dokumen. Kegep merhatiin mantan

"Baiklah, segitu saja penjelasannya. Terimakasih banyak" kata eunbi mengakhiri persentasinya.

"Ada pertanyaan?" Tanya yujin pada semua staf chaewon.

"Brand baru. Sangat beresiko jika kami mempromosikannya" kata chaewon menutup dokumen dan menatap berani ke arah yujin.

"Saya yakin brand ini akan cepat terkenal dan memberi keuntungan yang bagus buat perusahaan anda dan pemilik brand"

"Dengan cara?" Kata chaewon tajam.

Yujin mengernyit dahi melihat chaewon begitu telaten, ini kali pertama ia duduk di meja meeting dengan chaewon sebagai client dan baru mengetahui chaewon berkerja dan off sangat berbeda.

"Perusahaan anda bisa membuat iklan dengan menggunakan artis papan atas" jawab yujin.

"Setelahnya?"

"Shooting dan segala iklan yang naik akan kami tanggung pembiayaannya sesuai kontrak kerja" kata yujin.

Uang yujin cukup banyak hanya untuk membiayai segala keperluan brand wonyoung yang seharusnya ini adalah tanggung jawab hyewon sebagai calon suami.

Tapi semua tau hyewon hanya bisa makan jeruk dan ga punya banyak tindakan.

"Menurut anda, siapa artis yang pantas membintanginya?" Kata chaewon menautkan jari jarinya terlihat serius.

Yujin tak banyak tau siapa artis di negaranya itu, jadi tanpa pikir panjang yujin menjawab,

"Ahn Minj-- Ah, Kim Minjoo" jawab yujin.

Minju memang tak memakai nama yujin selama ini, jadi wajar saja banya yang mepet minju.

"Kim Minjoo?"

Yujin mengangguk mantap.

"Baiklah, akan saya pertimbangkan dengan tim saya" kata chaewon.

Rapat hari itu selesai dengan pihak chaewon yang akan mendiskusikannya lagi.

Rapat berlangsung sampai jam makan siang, yujin sengaja menunggu chaewon yang sedang mengemasi barang barangnya sampai hanya mereka berdua yang belum keluar ruangan.

"Hmm, ssamu" panggil yujin masih duduk di tempatnya.

Chaewon mengangkat kepala melihat yujin,

"Apa kabar?" Tanya yujin ramah.

Kali ini chaewon menanggapi yujin dengan senyum, tidak lagi dingin seperti tadi karna mereka sudah mode off jam kantor.

Kali ini chaewon menanggapi yujin dengan senyum, tidak lagi dingin seperti tadi karna mereka sudah mode off jam kantor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kabar baik" jawab chaewon.

"Makan siang bareng?" Tawar yujin.

"Why not, lets go" kata chaewon senyum dan jalan duluan meninggalkan ruangan.

Mereka akan makan siang hanya berdua.

.
.
.
.

Di bagian negara lain, minju sedang melaksanakan shooting yang ditemani noe.

Noe sama sekali tak membantu karna ia hanya plang plongo melihat minju dan rekan artis lain yang ia gemari.

"Noe, tolong sepatu saya" kata minju meminta sepatu ketsnya.

"Baik bu"

Noe melihat banyak sepatu di mobil minju, ia bingung memilih sepatu apa yang akan di pakai minju.

Karna lama berfikir minju tiba tiba datang dan menyambar sepatu kets asal.

"Ck, kelamaan" kata minju sinis.

Noe hanya menundukkan kepalanya menghadapi mrs.Ahn yang jutek ini.

"Kenapa ju?" Tanya ryujin tiba tiba datang.

"Oh, ngga apa apa. Shootingnya udah beres kan?" Tanya minju.

"Udah, ayo kita semua balik ke hotel" ajak ryujin.

Noe bersemangat mengikuti grombolan kru menuju mini bus yang sudah pasti tak akan minju naiki.

Sekarang hanya tinggal minju dan ryujin,

"Tapi gue laper, mau coba makanan jepang deket sini" kata minju.

"Oh yaudah, gue anter"

"Eh gausah, deket kok"

"Gapapa, ayo gue juga laper" kata ryujin.

Minju menganggukkan kepala ragu, ga masalahkan kalau makan ditemani produser mumpung mereka sama sama lapar.

.
.
.
.

Mereka makan dengan lahap, sesekali minju membalas pesan dengan yujin untuk menjaga komunikasi mereka.

"Nako kemana?" Tanya ryujin.

"Dia lagi cuti, pulang kampung ke jepang sini"

Ryujin manggut manggut mengerti.

"Nanti malam sibuk ngga?" Tanya ryujin.

Minju sedikit tertawa dengan pertanyaan ryujin,

"Mau sibuk apa? Kan gue disini ngikut jadwal yang udah ditetapkan produser" jawab minju.

"Kalo gitu, nanti malam kita dinner berdua"

Minju tersedak beling,

Tersedak makan bego. Tersedak beling mah koid.


































-----

PRÈCIOUS [S5]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang