Masak

1.9K 312 207
                                    

Ryujin dan minju sampai di suatu toko besar khusus penjualan kamera tempat langganannya ryujin.

Minju memakai masker agar tak dikenali para staf penjualannya, tapi kata staf tersebut memang cukup banyak artis yang pernah di bawa ryujin kesini dan tak ada yang berani membocorkannya.

"Ternyata banyak juga artis yang dekat sama ryujin" batin minju.

Ryujin sedang asik memilih milih kamera sesuai seleranya, minju hanya melihat lihat kamera yang juga menarik perhatiannya.

"Minju" panggil ryujin membuat minju menoleh.

"Hm?"

CKREK

Ryujin memotret minju tanpa aba aba,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ryujin memotret minju tanpa aba aba,

"Cengo amat tu muka" kata ryujin disela tawanya.

Minju mendekat melihat hasil potret ryujin. Tangan minju memegang tangan ryujin yang lagi megang kamera. Dagu minju berada di bahu ryujin.

"Heh, hapus ngga!" Ucap minju menoleh melihat ryujin.

Ryujin juga melihat minju, jarak wajah mereka sangat dekat dan tiba tiba pergerakan menjadi slow motion.

Keduanya menahan nafas dan terkunci pada kontak mata yang intens. Ryujin terpesona pada kecantikan minju secara dekat.

Minju berkedip dan memberi jarak dengan cepat,

"So..sorry" kata minju.

"I..iya gapapa"

Mereka jadi salah tingkah, jika saja bukan di tempat umum ntah apa yang akan dilakukan ryujin pada minju.

Ryujin selesai membeli kamera baru, mereka segera meninggalkan toko dan menuju apart ryujin karna minju menyetujuinya.

.
.
.
.

Setiba di apart ryujin, minju dipersilahkan duduk dan diberi minuman oleh tuan rumah.

Ryujin sibuk menyeting kamera barunya sampai tak mengajak minju berbincang.

"Gue mau ke wc" kata minju.

"Oh itu disana" kata ryujin menunjuk asal tanpa mengalihkan pandangannya.

Minju merasa dicuekin ryujin yang sangat fokus itu.

Setelah dari wc, minju ke dapur ryujin dan mengecek kulkas. Di kulkasnya banyak sekali mie instan membuat minju kaget.

Begini ni bujangan kaga ada yang urusin, kata minju.

Kebetulan minju lapar dan pasti ryujin juga karna mereka tak mampir untuk makan tadi.

Dengan inisiatif minju masak sambil nunggu ryujin selesai. Ya gapapalah pake dapur orang, pikirnya.

Ryujin fokus menyetting kamera barunya, ia lupa ada minju di apart sampai tiba tiba hidungnya menghirup wangi masakan.

Ryujin menoleh ke arah dapur, ada minju yang membelakanginya sibuk menggoseng di atas kompor.

Ryujin pov

Wah dimasakin. Minju itu sempurna ya, bisa masak, telaten, cantik lagi. Yang dapetin minju pasti beruntung.

Tapi kayaknya minju lagi kosong deh, seingat gue ga pernah ada berita yang ngangkat datingnya minju setelah sama guanlin dulu.

Kalo kayak gini minju tu berasa jadi istri gue dah, pernah nemenin gue belanja bulanan, merhatiin pola makan gue, sekarang dimasakin live lagi.

Pengen gue peluk dari belakang biar kayak drama drama yang pernah gue garap. Tapi ga mungkin, gue belum jadi siapa siapanya.

Hmm, mungkin gue harus cepat nyatain sesuatu sebelum minju diambil orang.

End pov

Ryujin memotret minju diam diam dengan kamera barunya, juga dengan kamera hpnya biar ryujin bisa mandangin foto minju tiap saat.

Ryujin udah duduk di meja makan memperhatikan gerak gerik minju yang membuat matanya tak berkedip.

Melihat minju lincah di dapur membuat senyum ryujin mengembang karna ia tengah membayangkan jika minju menjadi istrinya kelak maka kegiatan seperti ini akan rutin ia lihat. Mimpi bosq

"Eh ryujin, udah selesai sama kameranya?" Tanya minju saat melihat ryujin sedang duduk manis sambil senyum senyum.

"Udah" jawab ryujin dengan anggukan cepat.

"Sorry ya gue pinjem dapurnya"

"Pake aja, besok besok juga di pake tiap hari" kata ryujin senyum penuh makna.

Ryujin udah pede minju akan jadi istrinya dan memasakinya setiap hari.

Minju tak mau ambil pusing dengan perkataan ryujin, ia sibuk menghiasi masakannya kali ini.

"Lo serius amat sama kamera, gue jadi gabut" kata minju tanpa melepas pandangannya dari masakannya.

"Cemburu ya sama kamera? Hehe" kata ryujin nyengir kuda.

Minju menautkan alisnya mendengar perkataan ryujin. Ia hanya bosan tak di ajak bicara, bukan cemburu.

"Ngga juga" jawab minju tersenyum tipis.

Setelahnya minju membawa makanan yang sudah siap hidang di meja makan ryujin.

Baru saja ryujin mencicipi sesuap ia langsung memberikan wajah takjub pada rasa makanan buatan minju.

"Enak banget gila" celoteh ryujin.

"Bisa aja hehe" kata minju merasa senang masakannya dipuji.

Ryujin makan dengan lahap dan minju juga ikut makan. Ryujin sungguh terpesona dengan minju yang telaten menyiapkan makan sampai minum untuk ryujin.

"Kalo lo jadi istri gue tiap hari dimasakin gini dong hehe"

Mimpi pak produser.



























-----

PRÈCIOUS [S5]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang