Hegar memasuki istana bernuansa dark itu dengan tenang. Pria berbangsa peri itu langsung merunduk penuh hormat, pada sosok menakutkan yang duduk angkuh di atas singgasana, dengan sorot tajamnya yang terkesan dingin dan bengis.
"Bagaimana, kau sudah berhasil menyulut api peperangan di antara mereka?" Ucapnya datar.
"Maafkan saya Tuan, tapi saya harus mengurus mahluk serigala itu dulu, sebelum keberadaan dirinya mengancam rencana kita."
"Mengancam? Bukankah kehadiran mahluk berbangsa serigala itu memang kita perlukan, terutama untuk menghancurkan kekuasaan Kevin, agar mudah bagi kita untuk menyerang kerajaan orang tua Shima."
"Mahluk serigala itu telah tahu kalau sayalah yang telah membunuh matenya."
"Bagaimana kau bisa seceroboh itu Hegar. Jika Kevin tahu kau pelakunya, maka keberadaanku lambat laun juga akan dia ketahui," dengusnya kesal. Maniknya yang keseluruhan berwarna putih menatap Hegar marah.
Hegar membalas tatapan mahluk bertanduk di hadapannya dengan sorot tenang.
"Aku rasa Kevin belum mengetahuinya Tuan, karena mahluk serigala itu langsung melarikan diri setelah melukaiku."
"Cari dan bunuh mahluk itu segera, buat seolah-olah kalau itu adalah perbuatan Kevin. Setelahnya kita akan melihat, bagaimana kedua ras itu bertempur dengan hebatnya. Ah, rencana ini lebih sempurna daripada yang aku fikirkan, ha-ha-ha...." Ucapnya puas.
"Bagaimana Tuan begitu yakin dengan terbunuhnya serigala itu, akan dapat menimbulkan reaksi yang sangat besar."
"Dia adalah pemimpin mereka, sudah pasti para mahluk itu akan menuntut balas. Apalagi jika mereka mendengar berita, kalau Kevin juga menjadi dalang di balik terbunuhnya mate serigala itu."
"Jadi?"
"Kau pernah berpikir. Jika Kevin kita libatkan dalam kematian keduanya, apa keuntungan yang kita dapat dari itu."
"Saya tidak mengerti, bisa anda jelaskan padaku Tuan," ucap Hegar sopan.
"Kita akan gunakan konsep hukum alam, jika yang kuat melawan yang lemah, siapa yang kemungkinan akan unggul?" Tanya lelaki itu.
"Tentu saja yang kuat Tuan."
"Betul, karena itu kita akan menyerang mereka pada saat pertahanan pasukan Kevin melemah, setelah bertempur dengan para serigala itu."
"Ha-ha-ha... Anda memang jenius Tuan."
"Kevin dan Shima harus mati. Mereka berdua adalah sumber utama penderitaan putraku, dan ke 2 kerajaan itu akan berada dalam kekuasaanmu, seperti yang pernah aku janjikan dulu." Ucap Goriyath tenang, yang di sambut Hegar dengan senyum tamak.
+++
Erghan telah kembali ke wujud manusianya, dan kini tengah meneguk kopi di dekat tumpukan ranting kering yang berkobar. Sebatang pohon tua yang telah tumbang menjadi tempatnya bersantai. Lelaki itu duduk sambil menikmati pemandangan senja, yang membiaskan cahaya jingga dari sela-sela rerimbunan pohon cemara di atas bukit.
"Ah.. kopi ini nikmat sekali," ucap Shena yang baru saja datang dan ikut duduk di sebelah Erghan.
Selain membeli beberapa potong pakaian dan makanan, Shena juga membawa bubuk kopi beserta teh untuk menemani perjalanan mereka.
Erghan hanya melirik Shena sekilas dan kembali menikmati kopinya.
"Berapa lama lagi kita akan sampai ke wilayahmu Erghan?" Tanya Shena santai, sambil menggenggam gelas perak yang juga di belinya di desa tersebut.
![](https://img.wattpad.com/cover/120342760-288-k343309.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Putri Shima (sequel The Dark Portal) END
FantasyShima anantasya rudra, putri berhati mulia yang bernasib malang. Siapa menduga kesalahan orang tuanya di masa lalu, berakibat fatal pada takdir hidupnya. Hanya berharap seorang pangeran berkuda putih akan datang menyelamatkannya, membawanya kepada...