Author
Shima sejenak tertegun menatap sepasang suami istri yang memandangnya dengan manik berkaca.
Baru dua langkah Shima melangkah, gerakannya kembali terhenti.
Keraguan dan rasa takut kembali muncul menelusup ke dalam hati dan pikiran Shima. Membuat langkah kaki gadis itu perlahan tersulut mundur, dengan bagian bawah kelopak mata yang telah basah oleh genangan tirta.
"Sayang," sapa Ratu Lowena lembut sambil melangkah pelan menghampiri putrinya. Pancaran mata Ratu Lowena tampak menyimpan kerinduan yang begitu besar.
"Ja... Jangan mendekat!" Tolak Shima dengan wajah panik. Menimbulkan sorot bingung dan tak percaya dari kedua Orang tua kandungnya tersebut.
"Kenapa sayang," tanya sang Ratu masih dengan suara yang lembut dan penuh kasih.
"Aku... Aku tak pantas buat kalian, aku mahluk menjijikkan," jerit Shima yang kembali tersurut mundur.
"Kau putri kami sayang, kau adalah kebahagian sekaligus penyemangat hidup kami, tentu saja kau pantas." Ucap Raja Ramonaf yang sejak tadi diam.
"Apakah keputusan kalian masih tetap sama saat mengetahui kalau aku sekarang bukanlah seorang peri, wujudku kini telah berubah menjadi kaum gotics" ucap Shima kembali dengan suara sedikit bergetar.
Ratu Lowena tersenyum manis, wajah wanita itu tidak nampak berubah oleh perkataan Shima tadi.
"Kami sudah mengetahuinya sejak lama sayang, bahkan sebelum kau lahir," jawab Lowena lembut.
"Dan aku adalah penyebab dari semua itu," ucap Raja Ramonaf penuh sesal.
"Tapi apapun keadaanmu saat ini, tidak akan merubah keputusan kami untuk tetap mencintaimu sayang. Bagi kami berdua kau tetaplah Shima, peri kecil kami yang menggemaskan." Ucap Ratu Lowena kembali angkat bicara.
Raja Ramonaf tersenyum tipis saat membayangkan kembali tentang Shima, putri kecilnya dulu yang selalu berceloteh riang dan sering menggoda para dayang dengan tingkah usilnya.
"Kalian mengatakan itu karna belum melihat bagaimana keadaanku yang sekarang," balas Shima sedih, membuat senyum lelaki itu berubah getir.
"Maaf," ucapnya sendu.
"Kalau saja saat itu aku tidak berbuat kesalahan, semua penderitaan ini tidak akan menimpamu anakku, aku Orang tua yang tidak berguna."
"Paduka jangan berkata seperti itu, aku samasekali tidak menyalahkanmu. Aku hanya merasa tidak pantas menjadi putri kalian lagi dengan keadaan fisik ku yang sekarang."
"Kau tetap Puteri kami," ucap Raja Ramonaf tegas.
"Tapi aku..."
"Boleh aku melihatnya sayang," potong Ratu Lowena yang sudah berdiri sangat dekat dengan Shima.
Shima menunduk, memandang kedua tangannya yang masih terbungkus sarung tangan berbahan rajut. Gadis itu terdiam sesaat hingga salah satu jemarinya perlahan mulai menarik ujung dari penutup tangannya yang sebelah kanan, membuat benda berbahan lembut itu akhirnya terlepas dan jatuh menghempas lantai.
Ragu-ragu Shima mendongak dan mendapati ekspresi kedua Orang tuanya yang tak berubah, masih tetap lembut dan penuh kasih.
Tubuh gadis itu menegang, saat kehangatan itu melingkupi dada dan punggungnya, seiring dekapan erat Lowena yang melabuhkan kepalanya di bahu gadis itu.
"Putriku, Mama tidak percaya kembali dapat mendekapmu setelah sekian lama kau menghilang dari pandangan kami nak," ucapnya sedikit tersendat karena isakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Putri Shima (sequel The Dark Portal) END
FantasíaShima anantasya rudra, putri berhati mulia yang bernasib malang. Siapa menduga kesalahan orang tuanya di masa lalu, berakibat fatal pada takdir hidupnya. Hanya berharap seorang pangeran berkuda putih akan datang menyelamatkannya, membawanya kepada...