part 22

2.3K 163 9
                                    

Mahluk siluman berwujud serigala besar itu menggeram keras dengan sorot matanya yang menakutkan, saat kelima vampires dengan Kevin yang berlari dari bebeberapa lorong berbeda, bergerak menuju ke arah mahluk itu. Di belakang mereka telah nampak ratusan prajurit Venom yang terus mengejar keenam mahluk immortal itu dengan beringas.

Sambil berlari Kevin mengulurkan sebelah tangannya ke arah depan, telapak tangan lelaki itu mengeluarkan cahaya keperakan yang melesak cepat menuju kerangkeng baja yang mengurung mahluk buas tersebut, menyebabkan gembok berukuran sangat besar yang mengunci kurungan berbahan baja itu meleleh, meninggalkan deritan panjang suara engsel yang bergeser saat pintu itu terbuka.

Kevin dan kelima temannya segera berbalik arah, melompat menuju langit-langit gua dan melesak cepat dengan posisi terbalik. Melawan gravitasi bumi, lalu menghilang di kegelapan. Menyisakan para prajurit Venom yang mendadak berhenti dengan mata melotot dan paras yang memucat takut, saat melihat mahluk bertaring besar dengan gigi-gigi runcingnya yang di penuhi oleh lendir,  menyeringai buas ke arah mereka.

Mereka segera berbalik arah. kepanikan sangat terasa di lorong gua yang sempit, mencoba menyelamatkan diri  dengan saling mendorong agar secepatnya keluar dari tempat terkutuk itu, hingga menyebabkan beberapa prajurit terjatuh dan terinjak oleh rekannya sendiri.

Mereka sudah tidak memperdulikan tentang hal lain, saat ini menyelamatkan diri adalah hal yang paling mereka inginkan, mencoba lari dari lingkaran maut walau kemungkinannya sangat kecil. Namun sebelum sempat mereka berlari lebih jauh, sulur-sulur hitam itu telah menangkap tubuh mereka dengan cepat, di iringai teriakan memilukan saat anggota tubuh tersebut terkoyak dengan bentuk tidak beraturan dalam cengkraman kuku runcing milik mahluk buas haus darah tersebut.

Dengan kasar kuku hewan buas itu menekan kepala salah satu prajurit yang tersisa hingga hancur dengan otak yang berceceran memenuhi lantai kusam di bawahnya.

Mahluk besar bertaring itu melolong panjang, meninggalkan kesenyapan dari lorong yang telah berubah menjadi tempat pembantaian massal, dengan tubuh hancur para prajurit Venom yang berserakan di setiap sudut dinding gua, sebelum serigala besar itu melesat pergi memasuki salah satu lorong di depannya. Terus berlari hingga lenyap dari pandangan, menghilang dari kegelapan lorong yang makin terlihat menyeram-kan.

+++

Drake berhenti di persimpangan jalan, di hadapan mereka terdapat 2 lorong yang nampak sama.

"Kita kesana," tunjuk Drake pada salah satu lorong dengan ukuran yang sedikit lebih besar. Mereka kembali melesak cepat, semakin lama jalanan di sepanjang lorong makin menurun, menyerupai undakan tangga yang terbentuk secara alami dari tetes-tetes air di sepanjang langit-langit gua yang menciptakan iramanya tersendiri.

Drake berhenti di ujung lorong, sorot dinginnya menatap tajam sebuah pintu baja dengan bagian atas menyerupai jeruji, membuat mereka dapat melihat secara langsung pemandangan  di  balik pintu tersebut.

Kevin menggeram marah saat menyaksikan Shima yang tergantung lemah dengan tubuh bersimbah darah. Tubuh lelaki itu langsung mengeluarkan hawa tubuh luar biasa panas, membuat siapapun yang berada di dekatnya merasa seperti terbakar. Drake dan yang lainnya melangkah mundur, membiarkan Kevin melakukan tugasnya. Telapak tangan lelaki itu menyentuh pegangan pintu yang langsung meleleh hingga kebagian dalam, membuat pintu baja itu otomatis langsung terbuka saat Kevin mendorongnya.

Kevin di sambut seringaian Venom yang kini telah berubah wujud menjadi ular raksasa, Di bagian atas tubuh Venom tampak sepasang sayap kecil transparan dengan sisi-sisinya yang berduri, berwarna merah terang, sama persis dengan warna tubuh melata mahluk itu.

Venom maju dengan menegakkan tubuh bagian atasnya. Membuka mulutnya lebar-lebar, bermaksud memangsa Kevin yang segera menghindar dengan cepat.

Mahluk ular itu begerak dengan beringas, berusaha menyudutkan Kevin dengan tingkah agresifnya yang menyerang tanpa jeda, ekor bersisiknya mengibas-ngibas kencang, menunjukkan kemarahan Venom yang saat ini menguasai mahluk itu.

Putri Shima (sequel The Dark Portal) END  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang