OO6

19.6K 2.6K 88
                                    

Nana dan Haechan keduanya saat ini saling melempar canda, berbicara tentang banyak hal sambil mencuci bekas piring kotor yang menumpuk setelah makan malam tadi selesai diadakan.

Awal nya perbicangan itu hanya seputar tentang hal-hal ringan yang mengundang kekehan, hingga pertanyaan yang di lontarkan Haechan pada Nana membuat lelaki manis itu tertegun seketika.

"Kau dan Jeno sungguh baik-baik saja?"

Tidak ada maksud apa-apa ketika Haechan menangkap kedua anak adam itu berjalan sambil berpegangan tangan menyapa nya.

Tidak ada celah, bahkan pelukan Jeno terlihat penuh ke posesif-an. Senyum yang kedua nya lontarkan menunjukkan seolah kedua nya tidak mau saling berjauhan.

Tapi gelagat aneh Nana, Haechan menangkap nya. Lelaki manis itu terlihat tidak nyaman atau tidak terbiasa ketika Jeno melakukan skinship dengan nya. Entah mungkin karena Nana masih canggung atau memang ada sesuatu yang lain.

Memang tidak lama, tapi tiga tahun cukup untuk Haechan mengenal Jeno luar dalam.

"Nana."

"Ya?"

Haechan mengulas senyum tipis.

"Mau dengar cerita ku?"

"Ah tentu… "

"Kau pasti tidak akan percaya jika aku bilang Aku, Jeno, Hyunjin, Eric dan Bomin berteman."

"Sungguh?"

Haechan mengangguk, tangan nya masih sibuk menggosok kan spons berbusa pada permukaan piring kotor di tangan nya.

"Dulu, aku berada di kelas yang sama dengan Jeno dan Hyunjin. Kau tahu dulu mereka berempat adalah anak-anak yang nakal!"

"Bomin juga?"

"Ya Bomin juga, jangan tertipu dengan wajah nya!"

"Kau tahu, dulu aku menjabat sebagai ketua kelas. Awal nya aku tidak tertarik untuk berurusan dengan Jeno dan teman-teman nya, tapi hari itu ketika entah sudah yang keberapa kali nya wali mereka di panggil untuk datang ke sekolah saat itu bukan Bubu yang datang, tapi Mark hyung."

Haechan mengulum senyum mengingat kembali bagaimana nyata nya dia juga termasuk salah satu korban dari; love at first sight.

"Haechan kau… "

Haechan memekik gemas," Sungguh Na, aku juga tidak percaya kalau aku akan jatuh cinta pada pandangan pertama."

"Ah pasti menyenang kan…"

Haechan menoleh sebentar ke arah Nana."Tentu, kalau saja aku tidak segera bertindak hari itu, mungkin kau yang akan di jodohkan dengan mark hyung saat ini. Bagaimana?"

"Haechan, jangan begitu…"

Haechan terkekeh, mengusili Nana seperti nya juga akan masuk dalam list kegiatan favorit nya."Aku bercanda."

"Lalu?"

"Lalu?" Haechan malah membeo.

Nana geram,"Lalu selanjut nya, apalagi yang terjadi…"

"Ooh, lalu suatu hari mereka ketahuan menggunakan identitas palsu untuk masuk ke sebuah club malam. Nasib tidak berpihak mereka ketahuan lalu di bawa ke kantor polisi karena masih di bawah umur dan ya polisi menghubungi Papa Jae. Mereka di skors, fasilitas Jeno di sita dan nyata nya itu malah jadi keberuntungan untuk ku!"

"Keberuntungan?"

"Ya, hampir setiap hari aku mengantar kan tugas untuk Jeno, lalu menggunakan kesempatan itu untuk berbicara banyak hal dengan Mark!"

When I Married UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang