POV
Zirena terbangun dari tidurnya,dia terbiasa bangun agak siang saat hari libur. Detik itu pula Zirena teringat akan kakaknya yang dari kemarin tidak keluar kamar,dia bergegas untuk turun kebawah. Sepi,itulah yang Zirena lihat. Tidak ada orang, tiba tiba Deon datang dari arah pintu depan.
"bang baru pulang?" tanya Zirena yang dibalas anggukan olehnya.
"dimana kak Syana?" tanya Deon pada Zirena
"dari kemarin kak Syana gak keluar kamar,ini juga baru mau diliat" jawab ZirenaKemudian Zirena dan Deon mengetuk pintu kamar kakaknya,tapi tidak ada sahutan dari dalam. Karena merasa khawatir akhirnya Deon mencoba untuk membukanya dan ternyata pintu itu terkunci. Rasa khawatir itu semakin menjadi kala terdengar suara gelas pecah dari dalam. Dengan sekuat tenaga Deon mendobrak pintu dan betapa kagetnya ia saat melihat keadaan kakaknya yang tergelerak dengan tangan bersimbah darah.
"kak Syana" teriak Deon ketika tahu keadaan kakaknya
Zirena yang dari tadi hanya bisa terdiam mengetahui kakaknya tergeletak,langsung lari dan menangis.
" panggil ambulan,cepet" perintah Deon yang langsung dituruti oleh Zirena.LAURA POV
Semenjak kejadian malam itu, aku merasakan sebuah kenyaman saat berada didekat Juan. Dan rasa cinta mulai tumbuh dalam hatiku,bahkan pelukan yang Juan berikan pada saat itupu masih aku rasakan hingga kini.
"darrr" suara yang membuatku kaget dan tersadar dari lamunan
"Audy,ngapain sih lo ngagetin gue. Sumpah ini gue bener bener kaget" tanyaku dengan nada yang sedikit kesal
"sorry ra,abisnya dari tadi gue ketok pintu gak ada yang jawab ya udah gue masuk aja dehh. Pas gue masuk kamar lo,ehh gue liat lo lagi senyum-senyum sendiri. Daripada lo kesambet mending gue kagetin aja" jawabnya sambil cengengesan
"mending gue kesambet daripada gue jantungan,lo sama siapa kesini?gak sama Miland?" protes ku yang dibarengi pertanyaan
"sama Miland,tapi dia pulang lagi katanya ada yang ketinggalan" jawabnyaAku tidak menceritakan kejadian yang menimpaku malam itu,hanya aku dan Juan yang tahu. Lagi pula aku tidak ingin semua,termasuk Miland dan Audy. Kalau sampai mereka tahu ntah apa resposnya. Dan juga sampai saat ini orang tuaku pun tidak mengetahui perihal ini. Aku hanya tak ingin mereka cemas.
"Laura,Laura" panggil Audy sembari menggerakkan tangannya di depan mataku.
"ah ya,kenapa? Miland udah dateng?" jawabku yang malah bertanya balik
"lo kenapa ra? Dari tadi bengong mulu,mikirin apaan sihh?" tanyanya dengan heran
"gak ada,gue cuma lagi gak enak badan aja" jawabku bohong"uhh sorry, gue lama. Soalnya tadi dijalan ada penemuan mayat gtu. Gak tagu dehh siapa? Jalanan yang tadinya sepi jadi macet parah" kata Miland yang tiba tiba datang
Deg,hatiku seketika gelisah. Orang itu benar benar mati, aku merasa tidak karuan. Bagaimana kalau polisi datang untuk menangkapku? Juan tidak ada disini.
"apa yang ketinggalan Mil?" tanya Audy
"ini! " jawab Miland dengan menunjukkan barang yang ia ambil
"eh kalian tahu gak,katanya bsk disekolah ada murid baru dan masuk kelas kita" kata Miland dengan wajah serius
"ohya? Cewek or cowok?" sahut Audy antusias
"katanya sihh cewek" jelas MilandDari tadi aku tidak menyimak apa yang mereka obrolkan,hatiku sedang tak karuan. Aku benar benar takut sekarang, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan sekarang. Sekarang aku butuh Juan, aku tak ingin mereka tahu hal ini jika polisi datang dan menangkapku. Aku bingun dan juga takut
"Laura,lo kenapa sih dari tadi bengong mulu?" tegur Miland padaku
"iya nihh,dari tadi cuma kita berdua aja yang ngobrol" keluh Audy dengan wajah cemberut
"oh ya sorry,gue cuma lagi gak enak badan aja" jawabku mencoba untuk terlihat biasa saja didepan mereka
"lo kenapa sih ra? Ada masalah? Kalau ada masalah lo ceritalah ke kita. Siapa tahu kita bisa bantu,jangan kaya gini. Kayanya lo gak suka kita main kerumah lo?" tanya Miland dengan wajah yang sedikit kesal
"bukan gtu,gue malahan seneng kalian datang abisanya gue daritadi gak ada temen ngobrol." balasku
![](https://img.wattpad.com/cover/181212843-288-k344961.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DAN BENCI
Romance"Juan" gumam Zirena tak percaya "Zi,gue udah nunggu sehari penuh. Dan sekarang waktunya buat lo kasih gue jawaban tentang pertanyaan gue kemarin" teriak Juan di tengah lapangan Semua mata memandang dengan wajah tersenyum termasuk Hilmi dan Aleesya...