FANDRA POV
"Baik akan saya urus semuanya. Tapi tidak hari ini, saya harus pergi. Nanti biar saya telpon lagi" ucapku pada orang dalam telpon
Mendengar bahwa Syana masuk rumah sakit,dengan cepat aku mengambil penerbangan pagi dari Malaysia - Jakarta.
Tiba-tiba terdengar bunyi hp."halo,selamat pagi. Dengan Pak Refandra Darrel Putra" tanya orang disebrang telpon
"iya dengan saya sendiri. Ada apa?" jawabku
"saya Wisnu pak,dari perusahaan L.LIMA. Ingin menyampaikan bahwa atasan kami menolak untuk bergabung dengan proyek yang Bapak ajukan pada perusahaan kami" papar orang dalam telpon
"hah,apa? Tapi dalam meeting kemarin semuanya sudah sepakat. Kenapa sekarang harus dibatalkan? Seharusnya tidak bisa seperti itu" jawabku dengan geram
"maaf pak,saya hanya diperintahkan oleh atasan saya untuk menyampaikan hal ini. Jadi selebihnya Bapak bisa telpon atasan kami. Terima kasih" jelas orang itu dan langsung menutup telpon
"ah sial,gagal semuanya" gumamkuDi dalam pesawat,aku selalu kepikiran dengan keadaan Syana. Untuk apa dia melakukan hal ini. Deon menelponku dan memberitahu bahwa Syana masuk rumah sakit karena mencoba untuk bunuh diri. Tapi aku tidak tahu penyebab Syana dengan berani melakukan hal senekat itu,Deon bilang akan menceritakannya nanti setelah aku sampai dirumahnya.
Setelah memakan waktu perjalanan yang kurang lebih 1.5 jam,akhirnya pesawat yang aku tumpangi lepas landas di Bandara Soekarno-Hatta dan sebelumnya aku sudah menelpon Deon untuk menjemputku di bandara."Bang Fandra" panggil Deon dan langsung memelukku
"gimana kabar lo? Zirena? Dan keadaan Syana,udah baikkan dia?" tanyaku yang ditertawakan oleh Deon
"semuanya baik kok,kak Syana juga udah baikkan sekarang." jawab Deon yang merangkulku untuk segera masuk ke dalam mobil.
"syukur kalau gtu,sebenernya apa yang terjadi? Dan kenapa Syana sampe nekat ngelakuin hal sebodoh itu?" tanya ku pada Deon dalam perjalananDidalam mobil Deon menceritakan semuanya padaku,awalnya memang sulit dipercaya. Tapi aku mengerti perasaan Syana, malah rasanya ingin aku mendatangi Kenan dan memberikan pelajaran padanya.
Mungkin nanti setelah aku bertemu dengan Syana.Sesampainya di depan rumah Deon, aku melihat Zirena yang bertengkar dengan Syana. Reflek aku dan Deon langsung turun dari mobil dan dengan cepat menghampiri mereka berdua.
"ada apa ini? Kenapa ribut²?" tanya Deon pada Zirena dan Syana
"tau ah,tanya aja tuhh sama dia" jawab Zirena yang menunjuk Syana yang kemudian pergi kekamarnya.
"Zi mau kemana?" teriak ku tapi tidak dihiraukan oleh Zirena"ada apa Kak? Kenapa Zirena sampe marah marah gtu?" tanya Deon pada Syana
"Fandra? Kenapa ada disini? bukannya di Malaysia?" tanya Syana tanpa menjawab pertanyaan yang Deon berikan
"aku sengaja ke sini mau liat keadaan kamu,Deon yang kasih tau aku semuanya" jawabku sambil terus menatap matanya"aku gakpapa ko,gak ada yang perlu di khawatirin" sahut Syana
"ngobrolnya didalem aja" perintah Deon yang langsung ku jawab dengan anggukan
KENAN POV
Besok adalah hari pertunanganku dengan Deandra,sebenarnya aku tidak ingin melakukan ini semua. Aku juga berharap tunanganku adalah Syana bukan Deandra,tapi aku bisa apa mamah benar-benar menekan dan memaksaku. Aku merindukan Syana. Tiba-tiba aku tersadar dari lamunanku saat seseorang memanggil namaku.
"Kenan" panggil seseorang yang ku tahu namanya Fandra
"Fandra?" tanyaku heran,kenapa dia ada disiDengan sekali hantaman Fandra melayangkan pukulan pada wajahku,dia juga memukul perutku. Dan seketika aku terjatuh,tapi Fandra tidak membiarkan ditariknya kerahku dan reflek akupun berdiri. Saat dia akan memukulku untuk yang kesekian kali,seseorang berteriak.
![](https://img.wattpad.com/cover/181212843-288-k344961.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DAN BENCI
Romansa"Juan" gumam Zirena tak percaya "Zi,gue udah nunggu sehari penuh. Dan sekarang waktunya buat lo kasih gue jawaban tentang pertanyaan gue kemarin" teriak Juan di tengah lapangan Semua mata memandang dengan wajah tersenyum termasuk Hilmi dan Aleesya...