POV
Setelah dua hari Zirena menemani kakaknya di rumah sakit,akhirnya Syana diperbolehkan pulang sore ini. Zirena berniat untuk menjemput kakaknya sepulang sekolah.
"Bang,nanti sore jemput ya. Sekalian kita langsung jemput juga kak Syana dirumah sakit" pesan Zirena pada Deon
"iya,nanti abang jemput. Yaudah gih sana,nanti keburu gerbangnya ditutup" ujar Deon yang menunjuk gerbang sekolah Zirena
"iya bang" jawab ZirenaBel pun berbunyi,menandakan seluruh siswa/siswi harus segera masuk kedalam kelasnya masing-masing. Kemudian Zirena masuk dan duduk dibangku seperti biasa.
"hai Zi" sapa Laura yang baru saja datang
"hai,tumben agak telat" ledek Zirena yang dibalas senyuman oleh Laura
"iya nih,gue bangun telat trus jalanan macet" jawab Laura dan Zirena pun mengangguk"hai zi,sorry gue telat. Abisnya jalanan macet banget" kata Juan pada Zirena
" gakpapa kok,lo gak masuk juga gakpapa. Bakal tenang nih kelas kalau gak ada lo" ledek Zirena dengan sedikit tertawa
"yaelah Zi,gtu amat sama gue" keluh Juan dengan muka cemberutTiba-tiba guru masuk dengan membawa murid baru,semua murid serentak berdiri dan memberikan salam.
"selamat pagi anak-anak" salam Bu Grace pada semua muridnya
"pagi bu" jawab anak-anak serentak
"hari ini kita kedatangan murid baru,murid pindahan dari Bandung. Ayo perkenalkan dirimu" jelas Bu Grace dan menyuruh murid baru tersebut untuk memperkenalkan diri"perkenalkan nama saya Aleesya Dhifani,saya siswi pindahan dari SMA MARGAASIH di Bandung. Semoga kita bisa menjadi teman yang baik ya kawan kawan" papar gadis yang bernama Aleesya.
Dari tadi Zirena tidak memperhatikan siswi baru yang memperkenalkan diri didepan,Ia terlalu fokus menatap Hilmi yang tersenyum melihat adanya Aleesya sebagai murid baru.
Zirena merasa cemburu dengan Hilmi yang tersenyum pada Aleesya,karena pada dasarnya Hilmi jarang memperlihatkan senyumnya didepan Zirena. Maka dari itu Zirena merasa cemburu dengan Hilmi yang terus terusan menatap Aleesya sembari tersenyum."baik,terima kasih Aleesya. Sekarang kamu boleh duduk" perintah Bu Grace
"lo pindah gih kebelakang,biar Aleesya yang duduk disini" usir Hilmi pada teman sebangkunya
"tapi kan,ini tempat duduk gue" keluh Teresa pada Hilmi
"udah pindah aja,nanti lo gue traktir bakso deh dikantin" jawab Hilmi yang dibalas anggukan oleh Teresa."Alee,sini duduk bareng gue" ajak Hilmi pada Aleesya yang langsung dituruti oleh Aleesya
Bel istirahat pun berbunyi,semua siswa maupun siswi yang merasakan lapar dari tadi langsung pergi menuju kantin untuk meredakan lapar yang mereka rasakan.
"Zi,mau ke kantin?" ajak Juan pada Zirena
"gak,gue bawa bekal dari rumah" jawab Zirena
"yaudah kalau gtu,mau nitip sesuatu atau apa gtu?" kata Juan dengan senyum ciri khasnya
"gue nitip air putih aja,nih uangnya" balas Zirena
"oke gue beliin" jawab Juan tanpa mengambil uang yang Zirena berikan"Juan gue mau ke kantin,bareng ya" kata Laura dengan tiba-tiba
"yaelah ra, lo gak ngajak kita berdua apa" keluh Miland dan Audy pada Laura
"ya udah,ayo" ajak Juan yang langsung dibuntuti Laura Audy dan MilandDalam perjalanan menuju kantin Audy merasa ingin buang air kecil dan meminta Miland untuk menemani,lalu menyuruh Laura dan Juan pergi duluan.
"Juan, kemarin mayat tukang ojol itu udah ketemu. Dan gue takut kalau polisi datang buat nangkap gue" jelas Laura pada Juan dengan suara rendah agar orang disekitar tidak mendengar
"lo tenang aja,mereka gak bakalan nangkap lo. Karena lo gak salah apa-apa,lo cuma ngebela diri. Trus kalau lo sampai ditangkap gue janji gue yang akan jadi saksi buat lo" jawab Juan sembari tersenyum
"makasi Juan,maaf gue ngerepotin lo. Karena cuma lo yang tahu ini semua" ucap Laura
"lo gak bilang masalah ini sama orangtua lo?" tanya Juan serius
"iya,gue gak bialng sama mereka. Gue takut mereka khawatir" jawab Laura
"yaudah kalau itu mau lo" kata Juan sembari membeli air minum untuk Zirena
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DAN BENCI
Storie d'amore"Juan" gumam Zirena tak percaya "Zi,gue udah nunggu sehari penuh. Dan sekarang waktunya buat lo kasih gue jawaban tentang pertanyaan gue kemarin" teriak Juan di tengah lapangan Semua mata memandang dengan wajah tersenyum termasuk Hilmi dan Aleesya...