KENAN POV
Setelah menikah,banyak sekali perubahan yang terjadi dalam hidupku. Tapi satu hal yang tidak pernah berubah,rasa cintaku pada Afsyana.Aku menikah dengan Deandra karena mama yang menjodohkanku dengannya,aku sudah coba untuk menolak tapi mama mengamcam akan bunuh diri. Awalnya aku tak tahu apa penyebabnya tiba tiba mama menjodohkan ku dengan Deandra,padahal dia tahu bahwa aku sudah memiliki Afsyana. Tapi setelah mendengar penjelasan dari papa, akhirnya aku tahu mengapa mama tidak merestui hubunganku dengan Afsyana.
Dulu mama dan orang tua Afsyana adalah teman dekat saat SMA,mereka selalu kemana mana bersama. Masalah itu muncul ketika mama ku mencintai om Lery (ayah Afsyana),tapi om Lery malah mencintai Namira (ibu Afsyana) disitulah konflik muncul. Mama mulai membenci Namira,dan memutuskan hubungan pertemanannya.
Memang sulit untuk aku pahami,selama ini aku menjadi korban keegoisan mama. Aku menikahi Deandra tanpa adanya rasa cinta,aku terpaksa melakukannya.
"Kenan,kok ngelamun?" tiba tiba terdengar suara saat aku tengah melamun
"gak,aku cuma kecapean aja. Kamu belum tidur?" jawabku pada Deandra
"aku belum ngantuk,belum selesai ya kerjanya. Padahalkan ini udah malem,harusnya dirumah tuh istirahat bukan malah harus kerja lagi" ucap Deandra
"gakpapa,sebaiknya kamu tidur ini udah malem. Aku selesaiin tugas dulu,nanti aku nyusul ke kamar" timpalku seraya menyuruh Deandra tidur lebih dulu
"yaudah kalau gitu,aku ke kamar ya. Jangan lama lama kerjanya" kata Deandra mengingatkanku
Deandra adalah wanita yang baik,dia begitu perhatian padaku,mama memang tidak salah menjodohkan ku dengannya. Tapi tetap rasa tidak bisa dibohongi,aku masih benar benar belum bisa melupakan Afsyana. Terakhir kali aku melihat Afsyana pada saat pernikahanku dengan Deandra,bahkan saat itupun hanya sebentar aku melihatnya. "Semoga saja kamu bisa bahagia tanpa ku Syana,dan bisa mendapatkan lelaki yang jauh lebih baik daripada diriku" (ucapku dalam hati)
POV
Pagi yang cerah,secerah hati Laura yang saat ini tengah menunggu seseorang. Dia hanya berharap orang yang ditunggunya dapat menbawa kabar bahagia untuknya. Setelah menunggu lama,akhirnya orang yang dia tunggu-tunggu datang juga. Ya,Laura sedang menunggu kedatangan Juan yang sudah berjanji akan memberitahu jawaban perihal rasa cintanya. Juan datang dengan raut wajah yang sedikit takut, takut akan semuanya hancur.
"sorry gue lama" ucap Juan sembari duduk di tempat yang sudah Laura pesan
"gakpapa,dengan lo nepati janji lo aja gue udah seneng" jawab Laura dengan raut wajah bahagia
"Ra" panggil Juan pada Laura
"ya,langsung aja ngomong" jawab Laura dengan tidak sabar menunggu jawaban dari Juan
Tubuh Juan menegang,dia benar² takut keputusannya akan menyakiti Laura. Tapi jika dia memutuskan menjadikan Laura pacar diam² nya,itu akan lebih menyakiti Zirena.
"Ra,sebelumnya gue minta maaf. Ini mungkin bukan jawaban yang selama ini lo tunggu,tapi gue mohon pengertian dari lo. Gue gak bisa nerima cinta lo,gue takut semuanya akan hancur. Sekali lagi gue minta maaf Ra" jelas Juan meyakinkan Laura bahwa dia benar benar tidak bisa
"1 minggu gue nunggu jawaban dari lo,dan ini jawabannya,hah? Lo jahat Juan,lo jahat. Lo cuma takut Zirena yang terluka, sementara kalau gue yang terluka lo gak peduli." ucap Laura dengan raut wajah yang tadinya bahagia sekarang penuh dengan amarah
"Ra,dengerin gue....." ucapan Juan terpotong oleh teriakan Laura
"gue gak mau dengerin lo lagi,gue gak mau"
Bentak Laura dengan nada keras,sampai² orang orang yang berada di cafe tersebut mengalihkan pandangan mereka pada Juan Laura
![](https://img.wattpad.com/cover/181212843-288-k344961.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DAN BENCI
Romance"Juan" gumam Zirena tak percaya "Zi,gue udah nunggu sehari penuh. Dan sekarang waktunya buat lo kasih gue jawaban tentang pertanyaan gue kemarin" teriak Juan di tengah lapangan Semua mata memandang dengan wajah tersenyum termasuk Hilmi dan Aleesya...