1#Beautiful

13.9K 507 52
                                    

H A P P Y R E A D I N G

AUTHOR POV,

Seorang gadis berlarian di koridor kampus nya, dengan nafasnya yang ngos-ngosan. Jam menunjukkan sudah pukul 08:34 yang artinya ia telat 4 menit. Jelas ia sangat cemas apabila ia sampai terlambat, secara dahulunya ia tidak pernah terlambat.

Shabilla Farah Humaira biasa dipanggil Farah. Mahasiswi fakultas fisika. Dengan hanya menggunakan kecerdasan Farah bisa bersekolah di Singapore ini.

Farah bukanlah seseorang yang terlahir di keluarga kaya raya. Orang tua nya sudah meninggal, dan ia hanya memiliki seorang kakak laki-laki yang sampai saat ini yang telah membiayai hidupnya.

Sebenarnya Farah bersekolah disini semuanya gratis. Dari pembayaran SPP, beli buku, dan uang jajan sudah di tanggung oleh pihak kampus. Jadi kakaknya hanya mengirimkan uang untuknya membayar apartemen.

Sesampainya di depan kelasnya ia mencoba tenang dulu sebelum memasuki Kelas tersebut. Saat memasuki kelasnya, ternyata dosen yang ngajar belum datang. Dan ini sangat baik bagi nya. Langsung saja Farah menghampiri teman-teman nya dan mengambil tempat duduk.

Sebenarnya yang membuat Farah terlambat ialah karena sepatu yang dipakai pagi tadi rusak dan dengan terpaksa ia kembali ke apartemen untuk mengganti sepatu yang lain.

" Guys, Mr. Gaston didn't enter because of illness." Ucap Jerry. Salah satu temen Farah yang berasal dari Inggris. ( Pak Gaston tidak masuk karena sakit )

Sontak seluruh orang yang dikelas itu heboh karena ini adalah yang pertama kalinya untuk pak Gaston tidak hadir. Biasanya beliau selalu tepat waktu bahkan melebihi waktu.

Farah beranjak dari duduknya diikuti 2 orang temannya yaitu Uyaina dan Leina. Farah mengajak temannya untuk ke mushalla dari pada nongkrong ga jelas karena ga ada dosennya. Oh ya, universitas ini juga dilengkapi mesjid, Gereja dan hal yang serupa. Tergantung agama masing-masing.

Farah mengimani keduanya, mereka shalat Dhuha dalam keheningan karena hanya mereka yang berada di mesjid itu. Setelah mereka melakukan shalat Dhuha, dilanjutkan dengan tadarus Al-Quran. Begitu tenang bagi mereka saat membaca Al-Quran.

Uyaina dan Leina tinggal di asrama, lain dengan Farah yang tinggal di apartemen. Padahal awalnya Farah juga berencana akan tinggal di asrama, namun karena kehabisan kamar jadilah ia harus tinggal di apartemen saja.

Uyaina dan Leina juga seorang muslim, tetapi mereka beda negara. Uyaina dari Negara Malaysia sedangkan Leina dari negara Turki. Namun saat mereka berbicara mereka lebih sering berbicara dalam bahasa Melayu.

Mereka sudah mengakhiri tadarus Al-Quran. Tak sengaja telinga Farah mendengar suara orang yang sedang mengaji di shaf laki-laki. Begitu tenang hatinya kala mendengar lantunan ayat demi ayat yang dibacakan.

" Ayo Farah, kita pergi." Ajak Leina barengan dengan ayat terakhir yang dibaca laki-laki tadi.

Farah mengikuti temen-temennya berjalan keluar, dan tak sengaja matanya bertemu dengan seorang laki-laki dibalut dengan celana jeans hitam dan kemeja bemeja biru dengan lengannya yang ia lipat hingga ke siku.

" Astagfirullah." Dengan sigap Farah mengalihkan pandangannya.

Farah dan teman-temannya memutuskan untuk ke perpustakaan kampus dan belajar bersama sambil menunggu matkul selanjutnya.

• • • •

Akmal POV,

Namaku Akmal Rais Assidiqi, aku kuliah s1 di fakultas kedokteran Singapore. Walaupun aku terlahir di keluarga kaya, namun tak mematahkan semangat ku untuk menuju kesuksesan. Sebesar apapun emas di depan mata, tetap saja aku akan mengambil berlian di seberang lautan sana.

Aku tinggal di sebuah apartemen sederhana, bukannya aku tidak mampu untuk membeli yang lebih. Tetapi yang sudah cukup bagi ku. Sebelumnya aku tinggal di asrama. Tapi karena asrama ku berada di dalam dan membutuhkan waktu yang lama untuk keluar. Aku memutuskan untuk membeli apartemen ini yang sangat dekat dengan fakultas ku.

Mata kuliah ku akan dimulai 30 menit lagi, aku menyempatkan untuk shalat Dhuha dulu di mesjid sebelum masuk ke Kelas. Hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit aku di mesjid itu dan aku memutuskan keluar.

Tiba-tiba mataku terkunci dengan sepasang mata yang juga menatapku. Aku tersadar ketika perempuan itu yang pertama mengalihkan pandangannya dan aku juga ikut mengalihkan pandanganku ke arah lain.

" Astagfirullah." Ucapku dalam hati.

Aku memutuskan untuk masuk Kelas dan saat aku memasuki kelas, tak lama dosen yang ngajar juga beriringan masuk dengan ku. Huh, Untung saja tidak terlambat.

Entah kenapa sekarang otak ku tidak fokus memperhatikan penjelasan dosen. Pikiran ku selalu memikirkan perempuan tadi dengan senyum manisnya. Astagfirullah, kenapa aku seperti ini.

Ya Allah, maafkan hamba mu yang telah memikirkan yang bukan mahram hamba.

Setelah nya, aku mencoba fokus kembali dan Alhamdulillah. Materi yang dipelajari hari ini ku mengerti semuanya, terimakasih ya Allah. atas bantuan mu.

• • • •

AUTHOR POV,

" Yana, lu tau? Akmal dari fakultas kedokteran itu juara 1 dalam lomba debat bahasa Inggris." Histeris Leina kepada Yana.

Farah, Uyaina, dan Leina sedang menikmati makanan mereka di salah satu cafe terdekat di kampus. Setelah matkul mereka berakhir, Yana mengajak keduanya untuk makan bersama dan ia yang akan mentraktir.

Padahal Farah sudah menolak dan ingin makan di apartemen saja. Karena menurutnya makanan diluar yang halal belum tentu halal. Karena dipaksa Yana, Farah ikut bergabung dengan mereka.

" Hah, benarkah? Wow takjub sekali. Akmal bukan hanya pintar di bidang kedokteran, ia juga pintar di bidang lain. He is smart." Sahut Yana tak kalah histeris.

Farah hanya menatap keduanya, ia tak mengerti apa yang mereka bicarakan. Lagian siapa Akmal? Sepintar itu kah?.

" Siapa sih Akmal itu?." Daripada bingung, Farah membuka suaranya untuk bertanya.

" masa lu ga tau, itu loh pangeran nya fakultas kedokteran angkatan kita juga. Selain ganteng, ia juga pintar dan taat beribadah."

" Benar-benar laki-laki idaman."

" Shuttt, kalian tidak boleh memikirkan nya. Dia bukan mukhrim kita."

" Ah lu juga kalo udah ketemu orang beuh langsung kepincut dah. Dia dari Indonesia juga loh, masa lu ga tau." Ucap Yana.

" Dari Indonesia? Siapa sih? Ga tau ah pengen pulang."

" Yah malah pulang."

To Be Countinued

Hello guys, met datang di cerita ku yang ke-dua nih. Semoga kalian suka ya

Akmal ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang