4#Shining Diamond

4K 323 2
                                    

H A P P Y R E A D I N G guys🎉

Bersabarlah, sebenarnya Allah tengah menyiapkan yang terbaik untuk mu.

Farah POV,

Hari ini aku masuk siang, karena dosen yang mengajar pagi tidak masuk. Mumpung ada waktu sebelum ke kampus aku memutuskan untuk merapihkan kamar ku sebentar. Hmm, apa di relayout aja sih ya? Biar suasana baru.

Setelah rapi-rapi dikamar aku keluar menuju dapur. Aku juga merapihkan dapur dan ruangan tamu apartemen ku. Satu jam berlalu, aku memutuskan mengganti pakaianku. Tadi aku masih memakai piyama walaupun sudah mandi.

Soal pakaian aku tidak sempat untuk mencuci nya, jadi aku putuskan untuk di laundry saja. Aku kembali ke dapur untuk membuat makanan mengisi perut ku yang sudah keroncongan.

Dari kecil aku sudah diajarkan memasak, jadi tak perlu repot-repot untuk membeli nya diluaran. Kalau membeli di luar, selain takut makanan itu tidak halal dan juga kita bisa menghemat pengeluaran.

Jam sudah menunjukkan pukul 12:00 yang artinya setengah jam lagi Dzuhur tiba. Aku memutuskan untuk berdzuhur di kampus saja. Takut telat lebih baik pergi sekarang. Aku memakai kerudung warna merah maroon, senada dengan jubah yang aku kenakan. Aku melihat pantulan tubuhku di cermin. Aku tersenyum, nah siap!

Aku keluar dari apartemen dan menguncinya dengan memasukkan beberapa sandi agar terkunci. Seperti biasa, ke kampus hanya dengan jalan kaki pun sampai tanpa perlu dibantu dengan alat transportasi.

10 menit berlalu, setengah jam lagi kelas siang ku akan dimulai. Aku pergi menuju mesjid kampus untuk menunaikan shalat Dzuhur disana. Aku tersenyum pada semua orang yang menyapa ku. Dari pada di cap sombong.

Sesampai di mesjid aku langsung melepas sepatu bludru dan kaus kaki. Dan langsung melenggang ke tempat ber wudhu. Setelah selesai aku kembali memakai kerudung ku.

" Allahummaf-tahlii abwaaba rahmatika." ( Wahai Tuhanku, bukakanlah untukku pintu-pintu Rahmat mu.) Ucap ku kemudian memasuki mesjid.

Lagi-lagi aku mendengar suara pria itu, dari balik pembatas. Ia membaca Asmaul Husna dengan nada kesukaanku. Subhanallah, siapa kah orang itu? Aku sangat penasaran.

Apakah Akmal? Aku pernah bertemu dengannya dulu saat aku mendengar suara yang sama, ia sedang membaca Al-Quran juga. Lelah memikirkan itu.

Aku melaksanakan 4 rakaat ku berjamaah dengan muslim yang lainnya. Mendengar lantunan ayat dari imam shalat membuat hatiku sangat tenang.

Selesai. Aku melipat mukenah ku kembali . Ku masukkan ke dalam tas dan langsung pergi menuju kelas. Kulihat jam tangan ku, 10 menit lagi kelas akan dimulai.

Dari mesjid memang tidak begitu jauh dengan kelas ku. Aku berjalan dengan cepat , pasti teman-teman ku Leina dan Yana sudah ada dikelas. Aku memasuki kelas, Untung saja dosen belum masuk.

" Farah!."

Bagus, suara nyaring Leina mengagetkan ku. Aku menatapnya kesal sambil menempelkan jariku di bibirnya. Bagaimana tidak, ia memanggil namaku dengan sangat nyaring dan membuat orang yang ada dikelas ku tutup kuping.

Setelahnya, Leina dan Yana duduk di kursi kosong disamping ku. " Far, darimana aja Lo?." Tanya Yana seperti mengintrogasi.

Aku menatap keduanya heran, " emangnya kenapa? Kaya ada sesuatu gitu." Sahut ku.

" Lo ngaku deh, dari mana Lo?." Kali ini Leina yang bertanya.

" Gue dari mesjid, habis shalat Dzuhur tadi."

Leina dan Yana langsung membulatkan bibirnya. " Lo tau? Tadi kami ngeliat Akmal habis keluar dari mesjid. Lo ketemu sama Akmal?."

Hah, Akmal dimesjid. Apa mungkin suara tadi suara Akmal?. Astagfirullah, kenapa aku selalu memikirkan nya.

Akmal ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang