23#Back It Up

2.7K 235 0
                                    

Assalamualaikum, maaf sebelumnya atas keterlambatan update cerita ini. Jika kalian bingung dengan kelanjutan cerita Akmal ini, kalian bisa baca dulu chapter sebelumnya^-^

H A P P Y R E A D I N G 🎉

"" Perhiasan lelaki Sholeh bukanlah dari penampilan atau orasinya....
Akan tetapi ketika ia menundukkan pandangannya dari melihat yang haram. ""

Ust. Firanda Andirja

<><><><><>

" Pa, Ma, besar nanti Hanif ingin membelikan rumah yang besar untuk kalian. Hanif juga ingin membawa kalian berkeliling dunia." Ucap Hanif dengan girang.

" Farah juga Farah juga, Farah nanti kalo udah sukses ingin mengabulkan apapun yang papa mama minta." Ucap anak itu girang.

" Iya iya sayang, papa mama akan sangat bangga jika kalian sukses kedepannya nanti ya, walau seberat apapun tantangan nya."

"Ma, Pa, Kak Hanif, kenapa kalian ninggalin Farah sendirian disini. Farah salah apa sama kalian? sampai-sampai, Allah mengambil kalian lebih dulu.

Jika bisa memilih, Farah memilih untuk ikut dengan kalian saja."

Bahu Farah semakin berguncang kala tangisannya semakin menjadi. Akmal sangat iba dengan apa yang tengah dihadapi oleh gadis itu yang sekarang notabene nya adalah istrinya sendiri.

" Kenapa mama dan lainnya ninggalin aku sendirian disini?." Ucap Farah sambil memeluk nisan sang Mama.

" Kamu tidak sendirian. Ada aku, keluarga ku dan teman-teman kamu." Sahut Akmal sembari memegang bahu Farah mencoba memberi kekuatan.

" Hikss hikss."

" Heyy, coba lihat aku sekarang." Ucap Akmal sambil membawa Farah berdiri dan memaksa untuk menghadap nya.

" Kamu lupa? Semua yang bernyawa itu pasti mengalami yang namanya kematian. Kita tidak tahu kapan waktunya kita dipanggil oleh Allah. Semua yang terjadi ini sudah takdir alias kehendak Allah.

Allah pasti mempunyai alasan kenapa semua ini terjadi. Dia ingin mengetes kemampuan hambanya. Cobalah untuk mengikhlaskan, aku pikir mereka akan sedih jika melihat kamu terus-menerus seperti ini."

Selepas mengucapkan kalimat yang panjang itu, lantas Akmal membawa Farah kedekapannya.

Akmal merasakan adanya desiran kuat dalam dadanya. Ia berharap, ingin selalu memberikan dekapan ini kepada gadis itu.

Lama Farah dalam posisi didekapan Akmal membuat tangisannya mereda. Ia melepaskan diri dari Akmal dan menghapus air matanya yang sudah mengalir deras melalui kedua belah pipi nya. Ia berdiri dan kemudian diikut Akmal.

" Sudah baikan?." Tanya Akmal mengusap kepala Farah lembut. Farah hanya menjawab dengan anggukan.

" Setelah ini kita kerumah ku dulu ya, ada sesuatu yang ingin aku ambil dari sana." Ucap Farah tanpa berani menatap Akmal karena masih malu dengan kejadian barusan.

Liontin kecil berbentuk tulisan namanya pemberian oleh kakaknya saat ia lulus SMA. Itulah benda yang ingin ia ambil, Farah tidak memakai nya karena takut hilang, jadi ia memutuskan untuk menyimpan.

<><><><><>

" Semua barang-barang kamu sudah dimasukkan ke mobil kan?." Tanya Akmal mencoba mengecek barang-barang mereka agar tidak ada yang tertinggal.

" Iya, sudah semuanya." Sahut Farah setelah mengecek semua tasnya sudah berada di mobil.

" Yakin?." Tanya Akmal sekali lagi.

Akmal ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang