22#Thanks

3.1K 249 12
                                    

H A P P Y R E A D I N G 🎉

Pencet dulu tombol bintang di kiri bawah 👍

"" Aku mencintaimu bukan karena apa dan bagaimana, yang jelas berdekatan denganmu sama saja membuat kerja jantung ku berdetak lebih cepat. ""

Akmal Rais Assidiqi

<><><><><>

Author POV,

Ditinggalkan orang yang sangat disayanginya itu sangat menyedihkan. Apalagi yang meninggalkan itu keluarga satu-satunya, membuat Farah seperti diterjang ribuan ombak.

Sudah dua hari semenjak meninggal nya Hanif, Farah dibawa Akmal kerumahnya yang berjarak 10 km dari rumah peninggalan Hanif.

Dan semenjak itu juga, Farah seperti enggan mengeluarkan suara membuat Akmal pusing menghadapi nya. Dan hanya menjawab seadanya jika ditanya.

Seperti sekarang ini, Farah duduk di kasur kamarnya dan Akmal. Ia terus melamunkan sesuatu yang Akmal ngerti itu pasti melamun kan Hanif sang kakak. Tubuh Farah jika di lihat lebih agak kurusan dari sebelumnya.

" Kak, liat itu! Monyet besar itu marah pas ada orang yang mau mengganggu monyet kecil!." Histeris Farah saat melihat seekor monyet seperti marah saat monyet lainnya diganggu.

" Itu artinya mereka solid, dek. Saling menjaga satu sama lain." Sahut Hanif sambil mengamati kesekitaran kebun binatang ini.

" Kalau gitu, kakak juga harus kaya monyet besar itu. Harus menjaga Farah kalau ada yang gangguin Farah!."

" Pasti dong, kakak janji akan menjaga kamu. Kita juga harus solid seperti keluarga monyet itu."

Jika waktu bisa diputar, Farah ingin kembali kemasa itu. Masa kanak-kanak dimana kakak nya selalu melindungi nya saat ada teman nya yang nakal.

" Gimana mal? Farah sudah mau makan?." Tanya Ratu, bundanya Akmal.

Akmal menggeleng sambil mengusap wajah nya gusar.

" Biar bunda coba ya bicara sama dia, pelan-pelan dia pasti mau."

Ratu masuk ke kamar dimana Farah sedang melamun itu. Sepertinya Farah belum menyadari kedatangan Ratu. "EKHEMM."

Farah langsung buyar dari lamunannya. " Eh tan bunda maksudnya, ada apa?." Tanya Farah sambil tersenyum kikuk.

Ratu tersenyum dan mengusap kepala Farah yang tertutup jilbab instan milik perempuan itu. " Kamu lagi melamunkan apa, Hmm?."

" Ah tidak ada Bunda, aku hanya sedikit pusing aja."

Pusing? Mendengar perkataan Farah, Ratu langsung mengerti. Pasalnya Farah hanya memakan sedikit nasi sejak kemarin, pasti maag nya kambuh.

" Sekarang ikut bunda yuk, kita makan. Pusing kamu itu karena kamu sering melupakan makan. Ayo kebawah, yang lain sudah menunggu." Ajak Ratu kepada menantu pertama nya itu.

Tidak enak untuk menolak ajakan mertua nya itu, Farah langsung mengangguk dan mengikuti sang mertua menuju ruang makan.

Diruang makan sudah ada Arza sang mertua, Akmal dan Aldi. Akmal tersenyum senang ketika bundanya berhasil mengajak Farah makan.

Akmal berdiri dan menuntun Farah agar duduk di kursi disebelahnya yang memang disediakan untuk Farah.

Farah memerhatikan sang ibu mertuanya yang melayani ayah mertuanya seperti mengambil kan nasi beserta lauk pauk nya.

Tangan Akmal bergerak hendak mengambil nasi, dengan sigap Farah langsung menahannya membuat Akmal langsung menatap Farah. Ternyata Farah ingin mengambil kan nasi untuk Akmal, huhhh senangnya.

Akmal ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang