20#Fear

2.7K 216 6
                                    

H A P P Y R E A D I N G🎉

Jangan lupa pencet tombol bintang di kiri bawah👍

Author POV,

Hari ini sudah memasuki hari ke 3 Hanif dirawat di rumah sakit ini. Kondisi Hanif masih sama, belum ada peningkatan, itu yang masih menjadi pikiran Farah.

Dan hingga saat ini juga Raya dengan setia menemani Farah menjaga kakaknya, sebelum ia disibukkan dengan kuliah nantinya.

Libur semester akan berakhir 5 hari lagi, yang artinya Farah harus kembali ke Singapura dalam waktu dekat. Mengingat kondisi kakak kandungnya ini ia jadi tidak tega untuk pergi.

Bagaimana dengan Akmal? Entahlah dengan pria yang satu itu. Dua hari yang lalu saat Farah dan Raya sedang shalat zhuhur di mushalla, ternyata Akmal datang dan menjenguk Hanif tanpa sepengetahuan Farah.

" Dek." Panggil Hanif kepada Farah yang sibuk dengan laptop di pangkuannya. Farah segera menghampiri Hanif.

" Kenapa kak? Butuh sesuatu?." Tanya Farah, terlihat di wajah kakaknya itu seperti ingin membicarakan sesuatu. Hanif nampak memberi isyarat agar berbicara empat mata saja, karena disana masih ada Raya.

Raya dari tadi yang merasa diperhatikan pun ikut paham, ia berpamitan dengan Farah untuk mencari udara segar sebentar.

" Kamu tau? Dua hari yang lalu Akmal berkunjung kesini tanpa sepengetahuan kamu." Farah membulat kan matanya. Namun ia mengingat-ingat saat itu

" Apa? Berarti bingkisan itu dari Akmal? Bukan dari temen kakak." Akmal mengangguk mengiyakan pertanyaan Farah.

" Dek, kakak mau ngabulin salah satu amanah ayah sama bunda tentang kakak yang harus jadi wali nikah kamu." Kalimat panjang dari kakaknya masih berputar-putar di kepalanya, apa maksudnya ini?

" Kakak mau kamu menikah secepatnya sebelum kakak pergi selama-lamanya dek." Ucap Hanif lagi untuk memperjelas perkataan awalnya.

" Kak Hanif ga boleh ngomong gitu, kakak pasti sembuh!." Sahut Farah dengan air mata yang sudah bercucuran.

" Umur kakak ga panjang lagi dek, kakak sudah capek."

" Ga!, kakak ga boleh ngomong gitu. Kakak harus sembuh dan kakak harus liat aku sukses kak!."

" Besok siang, Akmal akan kesini dengan orang tuanya dan penghulu. Dia yang akan menikahi kamu."

Sedetik kemudian Farah langsung tercengang. Apa? Besok siang? Penghulu? Menikah?. Ingin rasanya Farah mati rasa.

" Kak, Farah mau shalat dulu. Kakak istirahat aja." Setelah mengucapkan itu Farah langsung berlari keluar menuju tempat paling nyaman yaitu mushalla.

Begitu keluar Farah langsung disambut dengan Raya yang duduk didepan ruang inap. Raya begitu kaget ketika Farah langsung memeluknya dan menangis sejadi-jadinya.

Banyak sekali pikiran yang bertanya-tanya ada apa dengan Farah sekarang.

" Farah, coba Lo tenang dulu. Coba cerita ke gue apa yang terjadi? Kak Hanif baik-baik saja kan?." Tanya Raya mecoba menenangkan.

Farah mendongakkan kepalanya melihat ketulusan di mata sahabat nya itu. " Kak Hanif pengen gue cepet-cepet menikah, hikkssss sebelum dia ga ada lagi katanya gitu Ray." Farah kembali memeluk Raya.

" What! Sama siapa Far?."

" Akmal." Raya begitu terkejut mendengar nama Akmal yang akan menikahi Farah.

" Lo harus turutin kemauan kakak Lo Far, itu juga demi kebaikan Lo."

" Tapi Ray, Akmal itu udah dijodohin sama Lo. Mana mungkin gue menikah dengan dia."

Akmal ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang