1

10.9K 483 100
                                    

Haiii semuanya....
Aku datang dengan cerita baruuu, maaf kalau banyak typo dan kalimat yang kurang nyambung..
Mohon bantuannya

Original fiction
Jangan pernah mengcopy cerita ini ok!

Rate tiap cerita, mungkin bakal berubah-ubah...

-Hanya mengambil karakter dari anime naruto

-Sasuhina
.
.

New Stroy, semoga kalian sukaaaa :)

-----------------------------------------------------------

3 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 15 April ini adalah hari dimana aku benar-benar terpuruk, hatiku benar-benar hancur, dan aku merasa tidak punya tujuan hidup lagi. Terdengar berlebihan bukan? tapi itu adanya.

Ya, dipertengahan musim semi itu aku datang dan melihat sampai akhir hari pernikahan laki-laki yang sudah kucintai sejak kecil, dan Tuhan tak menakdirkannya untukku.

Saat dia mengucapkan janji pada pasangannya, air mataku tiba-tiba saja mengalir. Mungkin sampai detik itu aku belum bisa merelakannya.

Ya... butuh waktu cukup lama untuk aku merelakannya. Beruntunglah aku bisa melewati hari-hari terpurukku, dan aku tidak melakukan hal bodoh seperti bunuh diri, mungkin?

Aku bisa merelakannya dengan tulus setelah hampir 1 tahun pernikahannya, aku bersyukur punya teman-teman dan keluarga yang masih peduli padaku, sehingga aku perlahan-lahan bisa menata hatiku lagi menjadi lebih baik.

Dan satu hal yang harus kalian ingat, aku tidak pernah menyesal telah bertemu dengannya, bahkan sampai aku jatuh cinta dan patah hati padanya.
.
.

"Hinata..." panggil Ino sedikit berbisik karena mereka sedang berada didalam perpustakaan.

"Hmm," gumam Hinata masih fokus dengan bacaannya.

"Sampai kapan kita harus membaca riset-riset medis ini? Aku lebih baik mengontrol toko bungaku sambil mengasuh anakku," ucap Ino, mengeluh dengan keadaannya saat ini.

"Ayolah Ino, ini juga atas perintah Hokage. Lagi pula kita sedang kekurangan tenaga medis. Kau tahu kan, banyak sekali korban bekas perang Ninja kemarin, dan secara psikis mereka masih membutuhkan penanganan apalagi anak-anak," jelas Hinata.

"Hmm... Aku mengerti, tapi aku rindu dengan Hana," balas Ino yang sedang merindukan anak perempuannya yang sedang berumur 1 tahun.

"Hey, bahkan saat istirahat makan siang tadi ibumu datang membawa Hana. Setidaknya itu bisa melepaskan rindumu sebentar," balas Hinata.

"Iihh... Kau itu belum tahu rasanya punya anak, aku hanya ingin menjadi ibu yang baik untukknya," balas Ino dengan wajah sedihnya.

"Iya... iya... Aku tahu Ooka-chan," ucap Hinata menekan semua perkataanya, tak lupa diakhiri dengan senyuman yang disengaja mungkin.

Entah kenapa jika menyangkut anak atau menikah, ahh bahkan sebuah keluarga membuat dirinya sedikit jadi kesal.

Oh, ayolah... dia salah satu shinobi diangkatannya yang belum menikah, padahal kebanyakan dari temannya sudah menikah.

Aahh... Apakah dia akan menjadi perawan tua.

Dia jadi tidak fokus dengan bacaannya saat ini.

"H-hey H-hinata, aku tidak bermaksud seperti itu, maaf... aku hanya terbawa perasaan," ucap Ino gugup, dia juga merasa bersalah pada Hinata dengan ucapannya.

"Sudahlah itu sudah biasa, lebih baik kita cepat selesaikan ini, bukankah kau ingin segera bertemu Hana, hum? " balas Hinata sambil tersenyum memperlihatkan jika dirinya baik-baik saja.
.
.

From Destiny for You and for MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang