Hinata terbangun, tubuhnya terasa sangat pegal, semalam dia tidur di kursi dengan posisi wajahnya yang terbenam di kasur Sasuke.
"Nghh...." Matanya terasa perih, dia masih mengantuk.
Hinata menegakkan tubuhnya berniat melihat kondisi Sasuke, tapi betapa terkejutnya dia saat melihat partner misinya sudah bangun, bahkan sedang sarapan pagi.
"Sasuke..." gumamnya sangat terkejut.
Laki-laki itu menolehkan kepalanya ke arah Hinata, "Kau sudah bangun."
"E-eh, harusnya aku yang bilang begitu," balas Hinata.
Sasuke menghiraukan perkataan Hinata dan melanjutkan kembali acara sarapannya, walaupun sebenarnya dia tidak suka masakan rumah sakit.
Di pagi hari yang cerah ini, mereka berdua hanya terdiam, entah apa yang ada di pikiran mereka.
.
.
."Kenapa tidak tidur di rumah?" Sasuke bertanya tapi matanya masih fokus pada bubur yang sedang dia makan.
"Eh." Hinata juga tidak tahu, tapi apa salah ya dia menemani Sasuke di rumah sakit?
"Hinata, bisakah kau membuat makanan untukku?" tanya Sasuke tiba-tiba.
"Eh, memang kenapa dengan buburnya?"
"Tidak enak," balas Sasuke, kali ini dia mengalihkan pandangannya ke arah Hinata.
"Tapi kau sedang sakit." Sebenarnya Hinata tak tega, dia tahu makanan rumah sakit itu tidak begitu enak dimakan.
"Apa tidak boleh?"
"Nanti aku akan bertanya pada Shizune, apakah kau boleh makan masakanku."
"Sekarang, habiskan buburmu itu," lanjut Hinata melihat bubur Sasuke yang masih banyak.
"Hn."
Hinata beranjak dari kursinya, dia harus membasuh wajahnya.
"Kau mau kemana?"
Eh, ada apa dengan Sasuke? dia jadi banyak bertanya, tak seperti biasanya. Apa kepalanya terbentur sesuatu?
"Ke kamar mandi," balasnya sedikit heran.
Hinata melanjutkan langkahnya keluar menuju toilet rumah sakit, dia tak menggunakan toilet di ruangan Sasuke karena sekalian mau bertemu Shizune.
Tak lama kemudian, Hinata kembali ke ruangan Sasuke, dia bisa melihat partner misinya itu sedang menulis di sebuah gulungan.
"Kau sedang apa?" tanya Hinata setelah cukup dekat dengan Sasuke.
"Menulis laporan soal misiku yang kemarin."
"Tapi, kau kan sedang sakit. Kenapa tidak salah satu dari dua teman Anbumu yang menulisnya?"
"Memang mereka yang melakukannya, aku hanya menambahkan beberapa hal yang kutangkap dari mataku." Selama bicara, mata Sasuke terus fokus pada gulungan itu.
"Tunggu, kau bertemu mereka?" Dia menghentikan acara menulisnya, lalu menatap Hinata.
"Ah, iya. Saat aku kemari, mereka ada di sini," balasnya.
"Hn." Sasuke kembali melanjutkan acara menulisnya.
"Aku sudah bertanya pada Shizune, dia memperbolehkanku memasak untukmu, tapi hanya boleh sup. Tak apa?" ucap Hinata.
"Hn," angguknya pelan, dari pada dia harus memakan masakan rumah sakit yang hambar.
"Kalau begitu, aku pulang dulu. Istirahatlah, jangan terlalu banyak bergerak." Hinata mencoba menperingati Sasuke.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Destiny for You and for Me
Fiksi UmumAku tidak tahu kenapa takdir memilihku . . . ~Rate tergantung tiap chapter cerita [Sasuhina Fanfiction] 2nd story by Yoshirada Ken Mulai: 15 Maret 2019 (sempat unpublish) mulai lagi 3 Februari 2020 Selesai: (ongoing)