(8)🌻pingsan

25 4 0
                                    

" Des tangan Lo " ucap vergan terkejut melihat tangan Desti mengeluarkan banyak darah

" Nggak papa " ucap Desti menghapus kasar air matanya

" Nggak papa apanya. Ayo ikut gue" vergan pun mengajak Desti pergi dari mall tersebut

Dilain sisi seseorang sedang memperhatikan Desti dan vergan dari jarak yang jauh. Dia adalah bayu Rasa benci terhadap vergan menjadi lebih besar. Rahang Bayu mulai mengeras ketika darah di tangan Desti menetes. Ntahlah ulah siapa itu. Tapi bayu akan menghajarnya jika dia berani melukai Desti kembali.

" Dirta vino kalian pulang naik taksi. Abang ada urusan!" Suruh Bayu tapi dengan nada tegas

" Tapi bang...."

" Cepet! Nggak Nerima bantahan!" Kicep vino dan dirta pun tak berani membantah lagi jika nada bicara Bayu sudah seperti ini

***

" Nah. Dah siap. Masih sakit nggak?" Tanya vergan kepada Desti yang sedang memakan es krim.

" Nggak. Vergan es krim lagi" pinta Desti kepada vergan.

Beginilah Desti ketika dia sedang menangis kasih es krim aja langsung diem. Yang pertama sakit sekali di kasih es krim jadi nggak papa.

" Dasar cewek aneh" gumam vergan

" Gue denger njing" ucap desti. Vergan pun hanya menggaruk pelipisnya yang tidak gatal

" Tunggu disini. 5 menit gue datang. Jangan pergi !!". Lima menit sudah yang ditunggu pun tak kunjung datang ntah pergi kemana curut atu itu.

" Nihh gue beliin 10 bungkus es krim" ucapnya sambil memberikan es krim nya.

" Wahhh gini dong ver.... Sama adek itu yang Baek"

" Bangkrut lama lama gue kaya gini " vergan pun hanya mendengus kesal. Karena uang tabungan uang jajan seminggu habis. Jika sudah bersama Desti. Tapi itu tak membuat vergan menjadi marah. Melainkan dia senang karena Desti tersenyum karenanya.

" Pulang yuk udah sore" ajak vergan

" Iya udah yuk"

***

" Letoy banget jalan lo nyet" ejek vergan karena melihat Desti berjalan menuruni anak tangga. Tanpa semangat sama sekali.

" Gue capek ver. Masih mau bobok manis" ucapnya seraya menaruh tas punggung nya dikursi tempat makan.

" Kebo Lo. Udah tau mau sekolah, malah enak enak tidur" ujar vergan sambil memasukkan makanan ke dalam mulutnya

" Wes wes Jo ribut ae. Ndang di pangan Ki segone( udah udah jangan ribut. Cepat makan ini nasinya) ujar citra

"Iya bunda" ujar Desti. Sudah biasa dengan sikap Desti jika sudah berada di rumah vergan. Ia akan bermanja manjaan dengan citra karena citra juga sangat menyayangi desti. Itu pun sebaliknya

" Bunda mau itu" tunjuk Desti

" Iya. Nih makan yang banyak, biar tambah besar" ucap citra menyemangati Desti

Sedangkan vergan dan Devan hanya melongo.
" Bang! Sebenarnye nih anak bunda kita atau bocah tengil satu ini?" Tanya vergan. Devan pun hanya melirik vergan sambil mengangkat bahunya tanda tak tau.

" Adek! Abang!. Lanjutin makan! Jangan ngegibah orang!" Lirik citra membuat Desti ingin tertawa melihat wajah mereka berdua

"Iya mah" mereka pun hanya cuek cuek bebek dan memasang wajah datar mereka

***

Kelas Desti sekarang ada jam olahraga. Seluruh murid pun siap siap untuk terjun kelapangan. kecuali keempat cewek yang sedang sibuk dengan dunianya masing masing.

Ita sedang bermain mobile legend di handphone nya. Rya sedang chatingan dengan Rifki ya padahal Rifki sedang dikamar mandi.desti sedang mendengarkan alunan musik yang tertempel di telinganya. Sedangkan khotim dia lagi ngambil membentuk kertas dari kertas origami yang akan dia bentuk kapal pesawat dan masih banyak lagi. Aneh? memang. Anak keturunan Jepang tapi otaknya sedikit miring.(hahahaha)

" Woyy kalian dipanggil pak Bambang!" Teriak Okta dari pintu kelas sambil menggedor pintu itu.

Penghuni kelas itu pun terlonjat kaget. Kecuali Desti yang hampir tertidur dengan alunan musik yang masih setia menemani tidurnya

" Gila lu anak Meksiko! Suarelo udah kayak bebek gua dah!" Ucap khotim. Karena kertas yang akan dibentuk pesawat sobek menjadi dua

" Tau tuh anak! Kalo ngomong sante Napa!" Ucap rya tanpa berpaling dari handphone nya

" Udah ayo keluar! Ganti baju sekarang. Jangan banyak bacot!" disinilah Ita yang akan menjadi penengah diantara keempat gadis tersebut.

Mereka pun mengambil ganti baju mereka kecuali Desti. Ya Desti sedang tertidur pulas dengan kepala yang ditenggelamkan dikedua tangannya

" Shuutt. Tim kerjain yuk" ucap rya sambil melirik Desti yang tertidur pulas

" Hayukkkkk"

1

2

3

" KEBAKARAN KEBAKARAN!!!!!! DES KEBAKARAN DESSSSSSS!!!!"
teriak mereka berdua

" KEBAKARAN!!!! AAAA ABANG!!! ADEK TAKUT!!!!" Teriak Desti ketakutan

" Wahahahhah ya ampun Muke Lo Des. Udah kayak anak kambing kesurupan!" Tawa rya dan Desti pun meledak.

" Anjenggggg!!! Muke Lo kayak perkedel aja bangga! Sana. Nggak usah ganggu gue!" Usir Desti karena ingin melanjutkan tidurnya

" Kita disuruh pak Bambang ke lapangan sekarang! Ayo pergi" mereka pun pergi. Sedangkan Ita? Dia sudah selesai mengganti baju nya dengan baju olahraga.

Desti pun berjalan gontai dengan tangan sebelah memegang bola volley karena hari ini kelas kita akan bertanding dengan kelas siska.pertandingan pun dimulai

Keempat cewek itu pun dengan cepat mendapatkan skor yang banyak, sekarang skor mereka adalah 7:5
Itu berarti mereka sudah bisa menyelip musuh mereka.

" Ayo Des nih giliran lo. Ambil bolanya" suruh rya

" Gue.. gue.. nggak bisa ya"

" Nggk bis... Desstiii!!!" Mereka pun terlonjat kaget melihat tubuh Desti ambruk dengan bibir yang pucat

" Dess ..."

" Desstiii"

" Akting kali takut kalo lawan kita kalah"

" Deestii bangun!!!"

Begitulah jeritan jeritan dari sahabat Desti dan musuh Desti

" Minggir!"

Mereka pun memebelah jalan untuk laki laki tersebut. tanpa disangka Bayu pun datang dan menggendong Desti ala bridal style membuat siswa siswi yang ada di sana segera mengeluarkan handphone dan mengabadikan nya di handphone nya.

" Desssti bangun des" rasa khawatir sahabatnya pun membuat Bayu tambah khawatir dengan keadaan desti

Brukkk

Bayu membanting keras pintu uks membuat isi uks terkejut

" Ada apa ini!" Tanya penjaga uks

" Periksa dia sekarang!" Suruh Bayu kepada dokter mysha

" Iya iya" dokter mysha pun segera memeriksa keadaan desti.

****

Next ya. Tinggalkan vote dibawah

CERTAIN REASONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang