07

251 13 0
                                    

'bersikap seolah tidak ada yang terjadi diantara kita, untuk melupakan masalah yang terjadi.Bukanlah hal yang benar'

-ara

"Namanya siapa emang,coba kenalkan sama kahkanda!"ucap Edo yang membuat mereka semua geli dengan ucapannya.

"Arya kahkanda ku"Ara malah menyauti perkataan Edo sambil bergelayutan manjahh di lengannya.

"Punya sahabat gini amat"cibir Lita yang melihat tingkah Ara dan Edo bila sudah kumat gilanya.

"Lebih baik nggak punya temen sekalian"gerutu Davin.

"Kamu nanti pokoknya jangan selingkuh sama si Arya Arya itu!aku nggak mau kehilangan kamu."ucap Edo dengan nada bicara yang dibuat-buat olehnya dan membuat Davin beserta Lita merasa jyjyk.

Tampang doang cakep,tingkahnya kagak,batin Lita.

Memang Edo dan Davin memiliki paras yang ganteng yang bisa membuat kaum hawa menelan salivanya.

"Iyah kahkanda ku hayati tidak akan selingkuh di belakang kahkanda!"ucap Ara.Berakhir lah mereka berdua berpelukan seperti Teletubbies.

Prokk..prokk..

Suara tepuk tangan dari Davin dan Lita membuat acara berpelukan mereka terhenti.

"Bagus udah main peluk-pelukan aja lu yah!belum sah juga"ucap Lita.

"Syirik aja jomblo!"cibir Ara pada Lita.

"Lagi amnesia yah Ra?lupa sama status sendiri?!"sindir Lita yang membuat  cengiran lebar Ara,selebar dunia ini.

"Kalo pelukan,gue ikutan dong.hahaha!"ucap Davin diikuti dengan ketawa renyah.

"Mauan!"ledek Ara sambil memeletkan lidahnya keluar.

Dan mereka semuapun tertawa.
Hanya saat ngumpul begini saja Ara merasa bahagia menghabiskan waktu bersama sahabat yang menurut Ara gila dan tidak waras.

Ngumpul sama sahabat lebih asik,tanpa ada gangguan hp,lebih fokus juga.

Hari Rabu

12.00

Pada saat jam pulang anak SMA Satria Elang.semua murid bernapas lega mendengar deringan bel yang ditunggu-tunggu.

Ara sedang memasuki semua barang ke dalam tasnya,walupun hanya buku 1 sama pulpen 1,Sangat simple bukan.

Saat Ara mengendong tasnya dipundak dan ingin beranjak pergi dari kelas.Ara mendengar suara batuk dari seseorang.

"Ekhm...Tugas"suara bariton dari Arya yang ingin memberi tahu Ara bahwa hari ini Ara harus mengerjakan tugasnya bersama Arya.

Aduh lupa gue,males banget gue.Batin Ara.

"Dimana?"jawab Ara yang tak kalah cuek dengan Arya.

"Rumah"Arya segera pergi meninggalkan Ara yang masih mencerna ucapannya barusan.

Rumah siapa?gue/dia,pikiran Ara bergelut.

Tau ahh.. bodoamat tembok es,batin Ara.

Ara POV

Mending gue ikutin aja tuh maunya si tembok es,biar kagak bacot,kode kode pake segala batuk.Kenapa nggak ngomong aja coba? sariawan kali.pikir gue yang mengingat Arya pasti batuk setiap kali ingin berbicara, walaupun nggak setiap kali ngomong,tapi sering:)

Gue ngikutin dia dibelakang tentunya.
Kenapa nggak sebelahan?karna gue nggak mau.

Sepanjang koridor kelas banyak pasang mata yang menatap gue sama Arya, entah itu tatapan tidak suka,sinis,jyjyk, ataupun kagum.gue hanya acuh dengan semua itu yang udah setiap hari gue dapetin.Maklum orang cantik banyak yang syirik,hehehe canda;).

Berakhirlah di parkiran.
"Rumah siapa?"akhirnya gue buka suara,supaya mendapat kepastian yang jelas,anjass kepastian nggak lo.
Dibaperin juga kagak:)

Hening.Itulah yang terjadi beberapa saat setelah gue buka suara, mungkin Arya juga lagi mikir mau ngerjain tugas di rumah siapa?

"Ikut aja!"

Gue pun langsung meninggalkan arya,tujuannya?buat ngambil motor lah,yah kali gue nebeng di mobil dia,males banget gue, semobil sama cowok SIALAN.

kami pun telah keluar dari gerbang sekolah,Arya yang memimpin jalan untuk menuju entah rumah siapa,mungkin rumah dia.I do know and I don't care.

Mobil Arya melaju dengan kecepatan normal,belok dari perempatan kemudian belok mengambil arah sebelah kanan,sebelum memasuki gang-gang kecil tetapi masih dapat dilewati oleh mobil.

Setelah memakan waktu beberapa menit,keluar lah dari gang-gang kecil tersebut dan menembus kompleks perumahan yang tersusun rapih rumah-rumah bertingkat dan juga tampak asri dan sepi.

Tiba-tiba Arya mengerem mendadak dan tentunya membuat gue yang berada di belakang mobilnya merasa kaget.

Untung kagak nabrak gue,batin Ara.

Ara yang melihat Arya turun dari mobilnya segera menepikan blacki ke pinggir untuk di parkir depan gerbang rumah yang sangat besar nan mewah.

"Masuk"hanya satu kata yang dilontarkan dari mulut Arya.

Ara merasa dirinya terhipnotis dan langsung mengikuti kemana arah Arya pergi.Benar saja rumah yang besar itu adalah rumah Arya.

Saat pertama kali masuk rumah ini Ara melihat banyak foto-foto Arya,mulai dari foto keluarga,foto Arya sendiri,foto Arya dengan ibunya.

Datanglah seorang perempuan paruh baya dari arah dapur yang masih menggunakan celemek.

"Arya udah pulang?bawa siapa nih?"ucap seorang perempuan paruh baya tersebut yang diyakini sosok ibu dari Arya.

Segini dulu guys,aku capek telah pulang dari jalan-jalan;)

Jangan lupa vote and komen

1 vote =1 otak buat gw biar banyak ide yang masuk.

@zhra_ara25

Crazy Girls And Bad GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang