Crazy Girls And Bad Girls

10

'entah lu yang berubah atau gue yang nggak tau seberapa tebel topeng lu itu:)'

-ara

1..

2..

3..

Goo..

Wush wush

Gumpalan debu menggumpal menjadi satu dan membuat asap yang berterbangan yang dihasilkan dari kedua mobil yang melaju dengan sangat kencang melewati garis start.

Banyak dukungan dan tepuk tangan yang gemuruh dari penonton di berikan untuk Ara dan Verly yang sedang balapan mobil.

"Ayok  queen semangat"

"Queen jangan kasih lolos"

"Verly menang gue kasih goceng"

"Najis pelit amat,masa goceng doang"

"Yaudah ceban"

Begitulah reaksi para penonton yang melihat aksi balapan Ara dan Verly.

Ara dengan santai melajukan mobilnya secara  perlahan tidak seperti Verly yang sudah melaju jauh di depan Ara.

Saat mereka berdua telah mendekati garis finis,Ara dengan cepat mengegas mobil yang melaju dengan kecepatan sangat tinggi sehingga mampu mengalahkan Verly yang hampir sedikit lagi menyentuh garis finis.

"Yeayy queen of racing menang lagi"ucap apin dengan bersemangat.

"Queen tak terkalahkan"lanjut Bayu.

"Selamat queen,lu masih jadi queen of racing disini.selalu!"ucap Verly dengan bertos ala laki-laki pada Ara.

"Thanks guys"

Mereka semua yang berada di markas memang sudah terbiasa memanggil Ara dengan sebutan queen.

Ara melirik jam tangan yang melingkar di tangannya sudah menunjukkan pukul 22.00 atau jam 10 malam.

"Sejam lagi balik gue"ucap Ara.

"Elah lu main bentar amat dah!"cibir apin

"Yehh besok sekolah gue Bambang"ucap Ara sembari menoyor kepala apin,dan hanya dibalas dengan dengusan.

"Tumbenan lu"ucap Verly yang sedang asik menguyah permen karet yang dibawa oleh Ara.

"Lagi mau aja"jawab Ara asal.

Mereka semua mengadakan makan-makan kecil dengan Snack dan minuman yang dibawakan oleh Ara tadi.
Tidak lupa dengan canda gurau dan tingkah konyol apin yang membuat suasana lebih meriah.

Keesokan harinya..

"Kebo bangun, kantin kuy"ucap Lita yang semangat,wali kenyataanya memang sudah untuk membangunkan Ara.

"Ck,3 menit lagi toy"decak Ara yang masih sama pada tempatnya.

"Gw tinggal!"bisik Lita tepat di telinga Ara yang membuat sang empunya telinga merasa geli.

"Tungguin"ucap Ara yang masih duduk untuk mengumpulkan nyawanya yang belum utuh.

Akhirnya mereka berdua berjalan beriringan toilet sebelum ke kantin hanya untuk cuci muka.

"ANJIR SIAPA TANG NGEPEL DISINI!BANGSAT"teriak Ara tak karuan saat bokongnya mencium lantai karena lantai yang di pel tanpa ada papan peringatannya.

Disisi lain Lita tertawa terbahak-bahak melihat Ara yang nyungsep ke lantai.

"Hahahaha,mangkanya jalan tiati neng"ledek Lita sambil tertawa ngakak.
Lucknut emang.

"Heh ibab bukannya bantuin gue,malah ketawain,dasar sahabat lucknut kau!"dengus sebal Ara.