Waktu ke rumah teman untuk mengambil barang yang ketinggalan. Rumahnya asri sekali tampak depan, tetapi agak menyeramkan di halaman belakang. Entah mengapa selalu saja jemuran yang menjadi tempat 'berteduh' mereka. Saat ditinggal sendirian di ruang tamu dan kebetulan orang tuanya sedang pergi akhirnya aku duduk sambil memainkan ponsel.Saking asyiknya melihat status pesan, mataku terlalu fokus dan membalas pesan tanpa sadar ada sesuatu yang menyentuh bahuku. Waktu itu aku memakai kaos tanpa kerah, otomatis akan terlihat. Pertama tak kugubris dan melanjutkan membuka media sosial. Namun, semakin lama rasanya aneh seperti ada tali yang diayunkan mengarah ke leherku. Aku merasa geli karena tali itu menggelitik.
"Hai..."
Sesosok pocong dengan talinya yang panjang menyentuh leherku. Dia berdiri di belakang sambil menggoyangkan kepalanya sampai tali tersebut jatuh mengenai leher. Siapa yang tidak kaget saat ada dia di belakangmu?
"Iya aku tahu anda baru saja meninggal. Jadi pergilah."
Aku mengusirnya secara halus. Dia itu pria yang lebih tua dariku usianya, meninggal karena sakit. Aku heran saja dengan dirinya, mengapa berada di rumah temanku padahal rumahnya jauh. Setelah mengusirnya, dia berbalik arah menuju pintu luar. Ingat dia bukan melayang, tetapi melompat.
Aku hanya ingin menikmati waktu yang nyaman tanpa di ganggu oleh keberadaan mereka. Namun, makhluk tak kasat mata itu selalu saja hadir di mana aku berada. Memang mengesalkan sekali. Meskipun begitu, aku harus menerima kehadiran mereka dan siap melihat penampakan yang menyeramkan sekaligus.
"Ibuku lagi pergi, Hana. Mereka melayat ke tetangga yang baru meninggal."
Aku sudah menduga sejak kedatangan si pocong tadi. Dia hanya memberitahu tentang kematiannya kepadaku dan singgah di tempat sang kawan yaitu ayah dan ibunya temanku. Untung bagiku, dia langsung pergi setelah aku mengusirnya. Ada salah satu dari mereka yang sudah diusir tetap saja datang lagi. Aku jadi merasa terganggu jika mereka datang tiap hari untuk memberitahu waktu kematiannya.
*****
Sebenarnya mengunjungi pemakaman bukanlah hal yang mudah bagiku selama ini. Bagaimana susahnya mata ini menyesuaikan manusia yang biasa dan mereka yang tak tampak? Jujur terkadang salah menyapa. Mereka saat disapa hanya diam saja dan tidak membalas. Itu yang membedakan mereka.
"Hana, apa kamu tahu kehidupan terkadang tak selamanya memberikanmu kenyamanan. Di tahun ini makin banyak orang yang menyalahkan satu dengan lainnya. Tidak ada kedamaian, pertikaian dan masalah ada di manapun."
Aku hanya menjadi pendengar saja. Dia yang usianya seperti kakek sedang berdiri di samping saat aku mengunjungi makam papa waktu pulang bulan lalu.
"Jaga selalu hati nuranimu. Semakin ke depan akan banyak hal yang harus kamu dan mereka ( menunjuk orang-orang) hadapi di sini ( dunia )."
"Tahunmu ( tahun 2019 ) tetaplah waspada terhadap segala sesuatunya. Kita tidak pernah tahu kematian yang datang secara tiba-tiba."
Tiap kali aku ke makam, pasti salah satu dari mereka akan berbincang denganku mengenai tahun ini. Sebenarnya tidak ingin mendengar atau melihat apa yang akan terjadi. Mereka akan menyerahkan sebuah koran yang dapat mempertunjukkan masalah yang terjadi di tahun ini. Jujur, aku tidak mau.
Terserah kalian mau percaya atau tidak. Sekilas yang aku lihat di koran tersebut ada sebuah kecelakaan di darat. Entah aku tak bisa melihat dengan jelas. Rasanya akan menyedihkan mengetahui hal semacam itu.
"Lebih baik tetaplah waspada tiap kamu pergi dan jaga ucapan."
Setelah itu, dia pergi menghilang dari hadapanku. Karena hampir siang, kami ( aku dan kakak ) pulang terlebih dulu. Saat beranjak dari tempat ini, terlihat satu keluarga yang merenung di atas makam mereka. Aku tidak tahu sebab kematiannya. Jika diperhatikan mungkin mereka meninggal karena suatu hal. Tidak terlihat bekas luka di tubuh mereka.
Oke, sekian dulu ceritaku saat ke rumah teman dan mengunjungi makam. Terima kasih sudah setia menunggu cerita ini. Kemarin lupa tidak update.
Tbc
Oh, ya Hana's Indigo sudah terbit buku cetaknya. Isinya sama kok tetapi hanya sebagian saja. Jika ingin memesan silahkan kunjungi bukalapak, tokopedia dan shopee. Cari di kolom pencarian penerbitnya " Guepedia" harganya 87ribu, ya.
Dan belum tersedia di toko buku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Interview With "Them" ( Update Tiap Saat )
ParanormalIni adalah sequel dari "Hana's Indigo" dengan sentuhan cerita yang berbeda. Namun tetap berdasarkan kisah nyata di dalamnya. Saya membuat cerita dengan dibumbui kisah lain yang tidak didapat di buku cetak dan benar-benar berbeda. Ini tentang kisah...