Halo semuanya. Kali ini aku ingin cerita mengenai seminar yang kuhadiri kemarin. Masih baru ceritanya dan mumpung ingat jadi lebih baik dituangkan dalam tulisan.
Hari Rabu kemarin aku menghadiri seminar yang berhubungan dengan tempat kerja di sebuah kampus. Maklum karena kerjaku di bagian hubungan internasional selain admin jadi aku ditugaskan untuk membahas hubungan antar kampus.
Pertama masuk di sebuah gedung sudah merasa tidak enak. Saat kaki melangkah ada desiran angin di telinga. Angin itu tidak mungkin dari AC atau kipas angin. Seperti ada seseorang yang belari kencang menghampirimu. Aku tak mau berpikiran yang menakutkan. Mungkin hanya penjaga yang sedang lewat.
Hal yang aku rasakan pertama kali saat duduk membuat tengkuk terasa dingin. Aku merasakan ada yang duduk tepat di sampingku. Jika ada orang yang duduk di sebelahmu pasti kalian bisa merasakannya, bukan?
Sama denganku yang kemarin. Baru saja aku duduk tiba-tiba saja ada yang ikut duduk padahal teman-teman yang lain masih belum tampak. Di tempat seminar hanya ada aku dan beberapa dosen yang berdiri tak jauh dari tempat duduk.
Rasanya aku ingin pindah tempat duduk saja ketika terdengar tawanya. Dari suaranya aku tahu itu adalah perempuan. Akan tetapi, penampakannya tidak jelas. Dia hanya mengeluarkan suara saja.
"Sana pergi,"usirku agar dia segera pergi.
Bukannya pergi, dia masih di sebelahku. Aku hanya bergumam menahan kekesalan.
Dia beranjak pergi setelah seminar sudah dimulai. Aku menghela napas lega seketika. Selang beberapa jam ketika kami beristirahat sejenak. Aku merasakan ada yang menyentuh pinggul dari arah belakang. Kupikir ada orang yang sengaja menaikkan kakinya ke kursi yang aku duduki. Tetapi, kok aneh menurutku. Putih pucat dan berbau busuk sekali. Teman yang duduk di belakangku sedang ke toilet.
"Jangan ganggu aku."
Aku sampai memohon agar dia segera menurunkan kakinya di belakangku. Rasanya tidak nyaman sekali saat ada yang menyentuh pinggul dan merasakan sensasi dingin. Baru setelah kursi belakang ada yang menempati si kaki itu pergi dengan sendirinya.
*****
Aku menghadiri seminar dua hari. Hari pertama diganggu dengan kaki yang menggelitik pinggul. Hari kedua justru adem ayem tanpa gangguan. Tetapi, masalah ada di depan podium. Ketika ada orang yang berpidato pasti mata kalian akan menghadap ke depan, bukan?
Ada sepasang kaki tanpa tubuh. Tentu saja aku merasakan ngeri dan takut. Si kaki itu berada di belakang orang yang membawakan pidato. Bukankah menakutkan kalau melihat semacam itu?
Jika melalui telinga biasa, kalian tidak akan mendengar suara hentakan kaki yang hilir mudik di depan. Awalnya tak mau ambil pusing. Namun, lama-lama mengganggu juga. Masa aku harus melihat dosen yang sedang berbicara sambil lihat kaki yang berada tepat di sebelah kaki kanan si dosen. Kebetulan aku duduk di depan. Jadi pas sekali penderitaanku kemarin.
"Aduh yang menyimak pidato. Serius sekali," canda teman duduk di samping.
Aku hanya tersenyum masam. Andai dia bisa merasakan yang aku rasa dan lihat. Pasti dia akan diam atau pingsan.
Setelah melihat kaki di atas podium. Ada lagi yang mengganggu. Tepat di depanku seperti ada yang lewat padahal tidak orang. Ya sekedar lewat saja tanpa gangguan.
Hembusan angin yang disertai bau kembang membuat bulu kuduk merinding. Jadi aku biarkan saja mereka berlalu lalang asal tak mengganggu. Mungkin mereka ingin menyambut kedatangan tamu di gedung yang mereka tinggal.
Sampai di sini dulu ceritaku, Kawan. Aku dan kakak tidak bisa tepat update karena belum ada kisah yang patut aku ceritakan. Jika ada yang seram-seram yang aku alami baru kami akan update.
Mungkin kalian mau tanya sesuatu biar aku bisa menjawab atau membahasnya di part selanjutnya.
Tbc
Surabaya, 13 April 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Interview With "Them" ( Update Tiap Saat )
ParanormalIni adalah sequel dari "Hana's Indigo" dengan sentuhan cerita yang berbeda. Namun tetap berdasarkan kisah nyata di dalamnya. Saya membuat cerita dengan dibumbui kisah lain yang tidak didapat di buku cetak dan benar-benar berbeda. Ini tentang kisah...