17. Upgrade ( Last Episode )

302 11 0
                                    

Sudah 2 bulan Brian dan Fira tidak berkunjung kerumah Brian untuk menghabiskan akhir pekan mereka, minggu kemarin mereka memutuskan untuk menginap di rumah orang tua Fira, dan sekarang giliran mereka menginap di kediaman orang tua Brian. Sebenarnya ada maksud dibalik kedatangan pasangan itu ke rumah orang tua mereka.

"tumben ih mas Byan nginep adek jadi ada temen main PS nih." Tutur Dion saat mereka semua tengah berkumpul di ruang makan sembari menunggu April, bunda dan juga Fira yang kini tengah menyiapkan makan malam.

"lah emang Yeyo kemana? Biasanya juga main sama Yeyo dek?"

"mas masa gak tau? Mas Yeyo udah sebulan ini di Kuala Lumpur, nemenin mahasiswanya pertukaran di sana, makanya tuh mba galau mulu." Ledek Dion.

April langsung mendelik kearah Dion yang kini tersenyum jahil setelah berhasil membuat kakaknya itu kesal. "emang udah jadian nih sama Yeyo?" timpal Brian.

"jadian apa sih mas, ada aja deh. Udah nih yuk makan!" ujar April menengahi agar ia tidak menjadi bulan-bulanan dari kakak dan adiknya itu.

"ada apa nih mas tumben banget pulang ke rumah?"

Brian dan Fira saling tatap lalu tersenyum penuh arti. "kangen aja sama ayah sama bunda." Sahut Brian.

"yang bener?" selidik April, naluri adik perempuan Brian itu memang benar-benar tajam.

"iyalah, apa sih kamu tuh."

Tapi April memang tidak bisa ditipu ia terus saja menatap kearah kakak dan kakak iparnya itu dengan intens.

"hhhmm, gak bisa udah kita ngelawan Mpil, By." Ujar Fira.

Brian akhirnya mengehela napas berat lalu menatap seluruh anggota keluarganya. "Fira lagi hamil sekarang." Ujar Brian bisa di tebak bagaimana reaksi kedua orang tua Brian, April dan juga Dion.

"yang bener mba?"

"iya Mpil udah 5 mingguan." Jawab Fira dengan wajah yang bahagia.

"selamat ya mba, mas. Semoga dedeknya sehat-sehat sampe lahir nanti." Doa Dion, mereka semua masih dalam euforia berita kehamilan Fira sampai tidak sadar sosok April sudah menghilang dari ruang makan, meninggalkan makanannya yang masih tersisa di meja makan.

"hai!"

Gadis itu tersenyum kala sambungan video terhubung dan menampakkan wajah seseorang yang ia rindukan sekarang.

"hai Yo! Udah makan?"

"udah kok, keliatannya ada yang seneng nih?"

April tersenyum kearah kamera. "tau gak, bentar lagi aku bakal jadi tante." Ujar gadis itu senang.

"iya? Mba Fira lagi hamil? Wah selamat ya Mpil. Duh jadi pengen pulang ke Malang deh. Gimana kerjaan kamu?"

"baik kok, kamu gimana disana? Aman kan mahasiswamu?" Leo terlihat mengangguk pelan.

"mba!!! Ayo maem lagi!!" seru Dion mengacaukan acara melepas rindu atara April dan Leo.

"iyaa!! Udah dulu ya aku maem dulu. Nanti ku telpon lagi." Ujae gadis itu lalu menutup sambungan teleponnya dengan Leo.

"oh iya, dek ini." Brian menyerahkan sebuah undangan untuk April dan disana tertera nama Jevan dan Jasmine.

"gendeng! Cuepeeettt poll mas iku ndue bojo!" heboh Dion saat mengintip siapa pengirim undangan itu.

"masih sebulan lagi ya, hmm." Gumam April sambil menatap nanar nama Jevan disana. Dalam hatinya ia masih sedikit berharap bahwa namanya lah yang bersanding dengan nama Jevan di kartu undangan berwarna merah dan emas itu.

[ COMPLETE ] ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang