14

707 137 12
                                    

Surat yang dikirimkan pada Ryujin semakin hari menjadi semakin parah, dan lebih menyeramkan.

Oleh karna itu, setiap hari disekolahnya Ryujin tidak mau kemana-mana kecuali jika ia terdesak, contohnya ke toilet.

Tapi jika bisa ditahan, sebisa mungkin Ryujin akan menahan karna ketakutan yang dialami oleh gadis itu menjadi semakin besar.

Siang itu ketika semua temannya pergi kekantin untu makan ketika jam istirahat tiba, Ryujin hanya mematung duduk dikursinya sehabis mengusir Yeji dan Jeno supaya mementingkan perutnya terlebih dahulu, Ryujin tau Yeji dan Jeno pasti sedang kelaparan.

Karna khawatir dengan keadaan Ryujin, Yeji dan Jeni berjanji akan mengantarkan makanan untuknya,lagi.

Sedangkan Guanlin. Beberapa hari yang lalu ketika Ryujin selesai membaca surat bersama yang lainnya, sebisa mungkin Ryujin benar-benar menghindari Guanlin, bahkan saking takutnya, Ryujin juga memblokir seluruh kontak Guanlin yang ia miliki.

'KRIIIIIIIIING'

"KEBAKARAAAN! KEBAKARAAAAAAN!"

Sial, kenapa ada kebakaran disekolahnya?

Ryujin harus segera berlari dari kelasnya.

Ryujin berlari tergesa-gesa di koridor sambil memegangi perut dengan wajah yang pucat karna menahan lapar.

Koridor sangat penuh, berdesak-desakan ketika Ryujin melihat Yeji dan Jeno ditambah Guanlin berlari melawan arus menuju kearahnya.

"RYUJIN AWAS!"

Ryujin menatap Yeji tidak mengerti.

Srek

Oh tidak, seseorang menggores perut Ryujin dengan pisau.

Setelah itu, semuanya terasa gelap.

=====

Im Not Your Barbie Girl [Ryujin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang