6

766 161 5
                                    

Ryujin meringis ketika darah dilututnya mengalir tanpa belas kasihan. Kaus kaki putih yang dipakai gadis itu sudah memerah pada bagian atasnya.

Tangan Ryujin menggapai lengan Chaeryeong, membuat gadis cantik itu menoleh pada Ryujin.

"EH JIN?! ELO KENA TOPAN DIMANA?!" ujarnya kaget, Ryujin saat ini benar-benar terlihat seperti korban bencana.

"Becanda aja lo anjir, ini bener kan yang berantem Hyunjin sama Felix? Terus sekarang mereka dimana?" tanya Ryujin dengan napas tersengal, satu tangannya ia gunakan untuk memegangi dinding, seluruh badannya bertumpu pada dinding itu,kelelahan.

"Oh iya bener, udah kelar diurusin guru bk, Hyunjin sih dibawa ke uks dekat ruang siaran" jawab Chaeryeong, masih menatap nanar pada kedua lutut Ryujin.

Setelah mendengar informasi dari Chaeryeong, tanpa banyak bicara lagi dia langsung melangkahkan kaki menuju ruang uks tempat Hyunjin yang sialnya berada jauh dari tempatnya sekarang itu.

Ditambah lagi dengan keadaan lututnya yang sedang cedera, Ryujin tidak bisa lagi berlari dengan kecepatan maksimal seperti biasanya.

"Sial banget aduh akika" keluh Ryujin pelan, sebenarnya lutut Ryujin sekarang sudah terasa kebas akibat terlalu lama dibiarkan mengeluarkan darah, tapi bagaimanapun dia harus segera mencek keadaan Hyunjin.

Ryujin sesegera mungkin berjalan menuju uks, sepuluh menit lagi waktu istirahat akan berakhir. Namun kaki Ryujin saja tidak bisa diajak berkompromi, bagaimana dia bisa sampai dengan cepat untuk mengobati Hyunjin?

Akhirnya setelah perjuangan yang terasa berat, Ryujin sampai juga diuks tempat Hyunjin akan diobati.

Ryujin langsung saja membuka pintu uks itu, kemudian mencari-cari keberadaan Hyunjin. Uks sudah sepi sekali, mungkin para anggota pmr sudah memasuki kelas masing-masing, sepertinya Ryujin akan telat lalu dihukum.

Dengan berhati-berhati Ryujin menyibakkan tirai pembatas, dia tidak boleh membangunkan Hyunjin jika ternyata anak itu sedang tertidur.

Ryujin mengintip dari balik tirai,sedang berharap Hyunjin tidak tidur agar Ryujin bisa mengobati luka yang didapat oleh anak itu.

Namun sialnya, Ryujin lupa bahwa Shuhua sudah menjadi pacar Hyunjin.

Dan sekarang, Shuhua dengan telaten sedang mengobati Hyunjin yang sibuk menatap gadis itu sambip tersenyum.

Ah, Hyunjin sudah diobati, ternyata.

Ryujin segera berbalik pergi, dengan lutut yang masih terasa menyakitkan, walaupun sudah tertutupi oleh rasa sakit yang luar biasa dari dalam hatinya.

=====

Im Not Your Barbie Girl [Ryujin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang