49

365 77 4
                                    

"Kasih gue alasan kenapa lo ngacak surat punya Yeji dikamar gue tadi pagi,"

Herin hanya diam sambil lanjut memakan makan malamnya.

"Atau semua kartu lo kue tarik, lo lupa sekarang siapa anak paling tua dirumah ini hah?" ancam Ryujin mengingat Kakak tertua mereka sedang berada di Spanyol, urusan bisnis.

Herin menautkan kedua alisnya. "Loh? Gak bisa gitu dong?"

"Yaudah kalo gitu kenapa lo kepo banget ngacak surat itu?" balas Ryujin semakin menuntut.

Namun sebelum Herin akam menjawab malam itu, ponsel Ryujin berdering.

"Halo?"

"Jin, lo dimana sekarang?"

"Ya dirumah lah masa gue di Ragunan malem-malem?"

"Kata asistennya Yeji surat didepannya ada lagi malem ini, sekalian lo bawa barang aja, nginep dirumah gue malem ini bareng Hyunjin juga."

"Hah? Serius? Oke,"

Ryujin memutus sambungan teleponnya, kemudian menatap Herin tajam sambil menautkan alisnya.

"Besok kalo gue pulang lo bakal gue tanyain lagi, awas aja kalo lo boong!"

Herin mendecih, "emangnya sekarang lo mau kemana?" katanya.

Ryujin hanya menatap Herin kesal, "kepo banget lo, pokoknya udah ya awas kalo lo sampe ngacak kamar gue lagi."

Kemudian setelah itu, Ryujin naik keatas, menuju kamarnya sendiri untuk mempersiapkan barang bawaannya dan mengambil kunci mobil.

Dan tanpa disadari, Herin dilantai bawah sedang menghela napas lega, dan sedikit demi sedikit mulai berpikir, haruskah dia membantu Kakaknya yang selama ini sudah sabar merawatnya dari kecil sampai ia sudah remaja seperti sekarang ini,

atau tidak.

=====

Im Not Your Barbie Girl [Ryujin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang