· . . · *
· ✫ ✫ ✫
· * · *
· *=AGAPE=
· . . · * ✫· ✫ ✫ ✫ · . . . . · *
· ✫ ✫
· * · * ✫
· * ✫ · . . . . · *
· * · *Tae Hyung melangkahkan kakinya dengan terburu-buru memasuki mansion besar nan megah itu. Pusat pandangannya langsung pada kamar utama di lantai 2. Tanpa mengetuk dia langsung masuk ke dalam dan melihat Beom Gyu yang sedang belajar bersama tutor pribadinya.
Sang tutor langsung berdiri dan membungkuk hormat pada tuan besar di rumah ini.
"Beom Gyu, ikut papa. Setengah jam lagi papa tunggu di bawah. Pakai stelan jas yang kemarin papa belikan." Perintah Tae Hyung menatap anaknya yang menunduk.
"Baik, pa." Setelah mendapat jawaban yang dia mau, Tae Hyung keluar dari kamar anaknya.
"Palii, saem saja yang bereskan bukumu." Yang Seonsengnim menyuruh Beom Gyu karena tahu Tae Hyung tidak suka jika Beom Gyu terlambat.
"Tapi, Yeon Jun Hyung sedang membeli pizza untuk kita..." Keluh Beom Gyu.
"Beom Gyu, ayahmu lebih penting. Kalau ayahmu marah semuanya bisa kena marah juga." Ucap Yang Seonsengnim dan Beom Gyupun mengangguk paham.
Beom Gyu buru-buru mengganti bajunya, sesuai dengan apa yang ayahnya perintahkan. Setelah Beom Gyu keluar dari kamar mandi, dia melihat beberapa pelayan yang akan mendadani rambutnya. Hari ini Beom Gyu akan datang ke acara resmi, stelan jas dan rambutnya yang rapih membuatnya terlihat segar dan menawan.
Tak sampai 30 menit dia selesai bersiap-siap. Tae Hyung yang sudah menunggunya kini duduk bersebelahan di dalam mobil. Di depannya ada asisten Ong dan supir pribadi ayahnya.
"Orang-orang yang akan datang ke pertemuan ini." Tae Hyung memberikan sebuah buku yang berisi profile orang-orang penting.
Selagi Beom Gyu membacanya, Tae Hyung membuka tabnya dan mengotak-atik dengan santai.
"Ada tender baru, pembangunannya di Swedia ini proyek besar. Periksa alatnya ada berapa yang siap." Ucap Tae Hyung.
"Baik." Ucap Ong Seong Woo yang langsung membuka ponselnya.
"Boss, aku baru dapat laporan kalau proyek Hotel ISJ kontraknya dilanggar-"
"Haiiss jangan bicarakan padaku! Selesai kan saja, kalau sampai divisi kontrak tidak bisa menyelesaikan aku pecat mereka!"
Beom Gyu sama sekali tak terganggu walau ayahnya sibuk mengoceh dan membicarakan proyek. Profile petinggi negara di hadapannya lebih penting dan dia harus menghafalnya secepat mungkin.
"Tidak usah di hafalkan semua, yang penting kau tahu beberapa dan paham latar belakang juga sifatnya." Ucap Tae Hyung dan Beom Gyu mengangguk mengerti.
"Ini pertama kalinya papa mengajakku bertemu para penjabat negara." Ucap Beom Gyu.
"Papa akan memasuki dunia politik." Mendengarnya Beom Gyu langsung menoleh, dia tahu politik Korea Selatan seperti apa. Dia kira ayahnya tidak akan tertarik dengan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGAPE - SooBeom/SooGyu
RandomDi balik kata pada umumnya maka ada yang keterbelakangan. Sebut saja aku seperti itu. Hidupku tidak butuh kebahagiaan, aku tidak punya kendali dalam hidupku. Siapapun yang akan melintas akan dalam bahaya. Jadi hentikan keinginanmu. Aku tidak butuh t...