· . . · *
· ✫ ✫ ✫
· * · *
· *=AGAPE=
· . . · * ✫
· ✫ ✫ ✫ · . . . . · *
· ✫ ✫
· * · * ✫
· * ✫ · . . . . · *
· * · *"Beom Gyu!!"
Ibu Soo Bin terkejut melihat keadaan Beom Gyu saat ini. Soo Bin belum sempat izin dan minta maaf karena tidak bisa menemani ibunya menutup toko, tapi ibu Soo Bin sudah lebih dulu memeluk Beom Gyu dan menyuruhnya cepat masuk ke dalam.
Soo Bin langsung disuruh masak air panas untuk Beom Gyu mandi dan menyiapkan pakaian ganti untuk Beom Gyu. Ibu Soo Bin beberapa kali menanyakan pada Beom Gyu tapi dia tidak mau menjawab soal itu, Beom Gyu hanya menganggam tangan ibu Soo Bin sambil menangis.
"Beom Gyu, bibi tidak akan memaksa untuk bercerita. Tapi akan lebih baik kamu tidak memendamnya sendirian. Ada bibi dan Soo Bin, kamu bisa berbagi keluh kesahmu."
Beom Gyu masih menangis, dia memeluk ibu Soo Bin dan menumpahkan seluruh tangisnya tanpa berkata apa-apa. Soo Bin sendiri tidak banyak cerita soal Beom Gyu, jadi ibunya tidak mengerti masalah apa yang sedang dialami Beom Gyu. Ibu Soo Bin membalas pelukannya, dia menepuk-nepuk punggung Beom Gyu dan menenangkannya
Tak lama Soo Bin kembali, dia ingin memberi tahu kalau air untuk Beom Gyu mandi sudah siap. Namun dia terhenti karena melihat Beom Gyu yang menangis kencang di pelukan ibunya. Akhirnya Soo Bin mengurungkan niatnya, dia kembali ke belakang untuk melakukan hal yang lain sampai Beom Gyu selesai menangis.
~~AGAPE~~
Srett..
Pintu kamar Soo Bin terbuka, melihat Beom Gyu di dalam sana yang hanya duduk di atas kasur lipat sambil memeluk lututnya, Soo Bin segera masuk dan menggeser menutup pintu kembali.
Beom Gyu yang dari tadi hanya menatap lurus, kini menaruh kepalanya di lututnya. Beom Gyu malu, dia hanya memakai celana pendek dan kaos setengah lengan, menampilkan luka-luka yang mengotori kulit putihnya.
Soo Bin sendiri hatinya sakit melihat keadaan Beom Gyu seperti ini. Beom Gyu yang tidak pernah ikut pelajaran olahraga ternyata karena ini. Dia memiliki banyak luka di kaki dan tangannya, baik itu bekas luka lama atau yang baru saja terjadi.
Soo Bin tidak tinggal diam, dia segera membuka salep antibiotik dan mengoleskannya pada betis Beom Gyu yang terlihat lebih parah dari bagian lainnya. Beom Gyu beberapa kali meringis sakit karena Soo Bin mengolesnya sedikit kasar, pasalnya ini luka baru jadi masih sakit sekali.
"Lain kali kalau terluka, cepat-cepat dibersihkan. Nanti bisa infeksi." Ucap Soo Bin, dia menoleh dan baru menyadari Beom Gyu yang dari tadi menahan tangisnya.
Beom Gyu mengangkat kepalanya, dia menatap kesal Soo Bin yang berkedip heran. Tiba-tiba dia merebut salep di tangan Soo Bin.
"Biar aku saja." Beom Gyu memang tidak pernah mengobati sendiri lukanya tapi dari pada dengan olesan Soo Bin yang kasar dia lebih baik pakai sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
AGAPE - SooBeom/SooGyu
RandomDi balik kata pada umumnya maka ada yang keterbelakangan. Sebut saja aku seperti itu. Hidupku tidak butuh kebahagiaan, aku tidak punya kendali dalam hidupku. Siapapun yang akan melintas akan dalam bahaya. Jadi hentikan keinginanmu. Aku tidak butuh t...