Chapter 17

1.1K 107 32
                                    

· . .    · *  

·   ✫      ✫            ✫
· *                   · *
     · *

=AGAPE=
 


 
· . .   · *                                ✫
 
·   ✫      ✫            ✫ · . . . . · *  

·             ✫        ✫         

· *                   · *                                 ✫

    · *                                   ✫ · . . . . · *
· *                     · *

Ho Seok terlihat ragu-ragu untuk masuk ke dalam studio Yoon Gi, ini sudah 3 jam dari dia memutuskan pergi dengan alibi mencari pada trainee tapi dia tidak melakukannya. Dia hanya pindah tempat untuk mengkhawatirkan Yoon Gi yang  bodohnya dia tidak bisa berbuat apa-apa. 

Harusnya Tae Hyung sudah kembali karena tidak biasa dia berlama-lama di studio Yoon Gi, atau dia malah membawa Yoon Gi pergi. Ho Seok menghitung dalam hati, sambil jemarinya memegang tombol passcode disana. Sampai akhirnya di yakin, kalau Tae Hyung sudah pergi, diapun menekan passcode dan masuk ke dalam.

"Yoon Gi!" Ho Seok sangat kaget melihat Yoon Gi yang meringkuk tanpa busana di atas sofa panjang. Dia berjongkok melepas jaketnya menutupi tubuh Yoon Gi seadaanya dan menatap wajah Yoon Gi yang terdiam tanpa suara namun air matanya menetes.

"Yoon Gi-ya..." Suara Ho Seok bergetar, dia merasakan kerapuhan Yoon Gi yang begitu sakit sampai tak mampu berbuat apa-apa.  Jemarinya membelai pipi Yoon Gi dan menghapus air mata Yoon Gi yang tak berhenti sampai mata indah itu terlihat sangat sembab.

Yoon Gi memejamkan matanya, dia merasa nyaman dengan perlakuan Ho Seok dan perlahan dia tidur dengan segala rasa sakitnya.

Ho Seok terus bersamanya, bahkan di hari-hari berikutnya  dan sampai kapanpun Ho Seok tidak akan meninggalkan Yoon Gi sendirian. Apapun yang di lalui Yoon Gi, selagi dia masih berguna untuk Yoon Gi dia rela melakukan apapun.





~~~AGAPE~~~





Dua minggu berlalu setelah ujian selesai, tapi Beom Gyu tetap belajar dan mengejar nilai harian yang harus bagus juga.

Tes!

Beom Gyu membelak mendapatkan tetesan darah yang keluar dari hidungnya. Dia langsung berdiri dari meja belajarnya membuat Yeon Jun yang duduk bersandar di ranjang Beom Gyu menoleh dan melihat adiknya menutup  hidungnya tapi di tangannya sudah jelas terdapat darah. Dia cekatan, langsung menyuruh Beom Gyu kembali duduk sambil mendongak dan mengambil tisu di laci nakas Beom Gyu.

"Apa ku bilang! Istirahatlah setelah tutormu pulang." Oceh Yeon Jun, dengan tisu  basah dia membersihkan sekitar hidung dan pipi Beom Gyu yang terkena darah juga.

Yeon Jun menarik kursi, dia duduk berhadapan dengan Beom Gyu dan memberisihkan tangan Beom Gyu juga dengan telaten. Beom Gyu terdiam, dia mengatur nafasnya yang sedari tadi terasa sesak. Beberapa hari lalu dia check up, memar di tubuhnya  membaik dan tekanan darahnya yang biasanya rendah kini sudah normal. Beberapa hari ini dia juga banyak menghabiskan waktu dengan Soo Bin dan banyak tertawa, tidak stres seperti ujian-ujian sebelumnya.

Keadaannya kali ini tidak tahu kenapa bisa terjadi, dia tidak merasakan pusing seperti saat dia mimisan biasanya, dia hanya merasa sesak dan tubuhnya menjadi dingin tiba-tiba.

AGAPE - SooBeom/SooGyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang