Chapter 6

1K 148 63
                                    

   · . .   · *  

·   ✫      ✫          ✫
· *                   · *
     · *

=AGAPE=

· . .   · *                              ✫

·   ✫      ✫          ✫ · . . . . · *  

·            ✫       ✫         

· *                   · *                                 ✫

    · *                             ✫ · . . . . · *
· *                   · *

"Jadi kalian satu sekolah dan satu kelas juga?" Ibu Soo Bin bertanya dengan senyum ceria yang hanya di balas anggukan oleh Beom Gyu.

Beom Gyu menjadi lebih banyak diam lagi karena kini dia sedang duduk berhadapan dengan Soo Bin yang sibuk makan. Beom Gyu jadi tidak selera, rasa kesalnya tadi pagi masih ada.

"Bagaimana eomma bisa bertemu dengan Beom Gyu?" Tanya Soo Bin, dia bukan orang pendendam jadi dia tidak lagi kesal karena dikatai orang miskin.

Lagi pula sekarang Beom Gyu duduk bersama mereka, makan bersama dengan orang miskin. Soo Bin bisa saja membalikan kata-kata Beom Gyu tapi dia tidak mau.

"Tadi eomma ada sedikit masalah, eomma tak sengaja menabrak preman yang mabuk, makanan mereka tumpah dan mereka mengancam eomma." Ucap ibu Soo Bin terhenti sebentar, dia menatap Beom Gyu dan tersenyum padanya.

"Untungnya ada nak Beom Gyu, dia menyelamatkan eomma dan membelikan ini semua." Ucap  ibu Soo Bin.

Soo Bin memelankan kunyahannya dan menoleh pada Beom Gyu, "Terimakasih Beom Gyu."

Beom Gyu menoleh kaku, dia tidak mau membalasnya namun tatapan ibu Soo Bin membuatnya tidak enak.

"Sama-sama."

Ponsel ibu Soo Bin berdering, mereka sama-sama menoleh pada ibu Soo Bin.

"Akan ambil pesanan malam ini? Oh sudah dekat ya? Baiklah-baiklah saya tunggu di depan ya." Ucap Ibu Soo Bin dengan terburu-buru.

"Soo Bin, Beom Gyu kalian makan saja ya. Eomma harus melayani pelanggan dulu." Ucap ibu Soo Bin kemudian pergi keluar.

Soo Bin makan dengan pelan, walaupun dia memaafkan Beom Gyu tapi rasanya masih ada yang mengganjal di hatinya. Dia  merasa bersalah juga sudah membuat Beom Gyu menangis dua kali, pertama karena dia menarik lengan Beom Gyu terlalu kencang, kedua karena dia menumpahkan gelembung air Beom Gyu.

"Beom Gyu, aku sungguh minta maaf." Ucap Soo Bin, dia menatap Beom Gyu yang terus menunduk dan tatapannya kosong.

"Aku tidak menyangka kau bisa sebaik ini. Terimakasih sudah menyelamatkan ibuku dan membuat ibuku tersenyum." Lagi-lagi ucapan Soo Bin tidak di tanggapi, menoleh pada Soo Bin saja tidak mau.

"Aku tahu ini berat untukmu, aku bukan sok tahu tapi aku melihat bagaimana caramu menunduk dengan tatapan kosong-" Sontak Beom Gyu mengangkat kepalanya dan menatapnya malas, seperti memberi peringatan untuk Soo Bin berhenti bicara.

Tapi Soo Bin malah tersenyum mendapat tatapan seperti itu dari Beom Gyu, "Tidak apa-apa, suatu hari kau pasti bisa berubah."





~~AGAPE~~



Hari-hari dilalui Beom Gyu tidak semulus dulu. Ada saja perbuatan Soo Bin yang membuatnya kesal. Setiap hari di lokernya dia selalu mendapat botol gelembung dan kartu ucapan yang berisi permintamaaf-an dari Soo Bin. Tapi dia selalu membuangnya, bahkan saat Soo Bin ada disitu dia tak segan langsung membuangnya di depan mata Soo Bin.

AGAPE - SooBeom/SooGyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang