Chapter 1

2.3K 218 52
                                    

   · . .   · *  

·   ✫      ✫          ✫
· *                   · *
     · *

=AGAPE=

· . .   · *                              ✫

·   ✫      ✫          ✫ · . . . . · *  

·            ✫       ✫         

· *                   · *                                 ✫

    · *                             ✫ · . . . . · *
· *                   · *



Pagi-pagi sekali Beom Gyu sudah sudah sampai di sekolah. Dia turun dari mobil sambil memegangi lengannya. Udara dingin yang menusuk membuatnya harus menggunakan jaket berlapis-lapis. Lengannya yang sangat nyeri terus di tempelkan hotpack. mulutnya  mengeluarkan uap, bibirnya sedikit gemetar dan kakinya mencoba berjalan cepat masuk ke dalam lorong yang sekiranya lebih hangat.

Srett!

Dia menggeser pintu kelas dan sedikit terkejut ternyata lampu dan penghangat ruangan sudah menyala. Setelah itu dia bernafas lega dan duduk di kursinya.

Nafasnya bisa di bilang tidak baik, kini dia mencoba mengatur nafas sambil meminum air mineral. Desisnya terdengar jelas saat dia melepas mantel tebal dan menyisakan segaram dengan dasi dan jas lengkap.

Sreett!

Kepalanya menoleh pada pintu kelas yang kembali terbuka dan menampakan pria tinggi membawa sapu, pembersih kaca, kemoceng dan pel.

"Untung kau sudah datang. Ayo cepat bersihkan kelas kita, biar saja nanti yang telat piket aku akan laporkan pada wali kelas." Ucap pria itu dengan riangnya menaruh perlatan bersih-bersih.

Tanpa menyaut, Beom Gyu berjalan mengambil sapu. Dia harus melawan rasa sakit dalam tubuhnya dan mengerjakan tugasnya.

"Kau sudah sarapan?" Pria tinggi itu bertanya demikian karena melihat Beom Gyu yang terus menunduk dan menyapu dengan lemas.

Beom Gyu hanya mengangguk tanpa menoleh pada pria itu yang sibuk membersihkan kaca jendela.

"Kau ini pendiam sekali ya. Pantas temanmu sedikit." Sudah biasa. Semua orang bilang begitu.

Tapi memang Beom Gyu hanya punya satu teman di sekolah ini, yaitu Kang Tae Hyung di kelas sosial. Orang-orang juga bingung bagaimana mereka berteman padahal berbeda jurusan.

"Omong-omong kau tau namaku tidak sih? Aku tidak pernah mendengar kau memanggil namaku. Padahal aku ketua kelas disini." Tentu dia heran karena sudah 3 bulan berada di kelas yang sama tapi Beom Gyu tidak pernah bertegur sapa dengan teman sekelasnya.

"Choi Soo Bin." Ucap Beom Gyu, fokusnya masih pada lantai yang berdebu.

Soo Bin menoleh sambil tersenyum karena dia sebenarnya hanya bercanda, tapi wajah Beom Gyu tak menunjukan hal yang lebih baik.

"Beom Gyu, mulai sekarang bertemanlah denganku. Jangan menyendiri lagi." Ajakan Soo Bin sama sekali tidak ditanggapi, Beom Gyu hanya terus menyapu.

"Aku lihat kau anak yang pintar. Ulangan harian kemarin kau peringkat dua dan aku peringkat satu. Kita bisa kerja sama ikut perlombaan dan membawa nama kelas kita menjadi baik." Tak di sangka kini Beom Gyu berhenti menyapu, Soo Bin bergeser berusaha melihat wajah Beom Gyu tapi anak itu terlalu dalam memunggungi Soo Bin.

AGAPE - SooBeom/SooGyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang