"Loh lo ngapain disini? Kata si John lo lagi di UKS gegara abis dipukulin"
Zian yang mendengarkan ucapan Ari itu hanya acuh dan meletakan kepalanya di atas meja dengan tangan sebagai tumpuannya.
"Si Jon mana? Bukannya dia sama lo barusan?" lanjut Ari.
"Mules"
"Oh pantesan"
Ari mengambil hp dari sakunya dan mulai membuka aplikasi game.
"Mabar kuyy"
Zian yang mendengar ucapan Ari itupun hanya mendengus kesal. Bagaimana ia tidak kesal, ia baru saja ditonjokin orang dan sahabatnya itu tanpa dosa malah mengajaknya mabar. Sahabat macam apa itu? Bukanya menanyakan keadaannya saat ini. Zian pun memilih untuk menyumpal telinganya dengan earphone sambil membaca buku.
*****
Zian, Ari dan John kini sedang ada di kantin karena saat ini sedang waktunya untuk beristirahat. Mereka duduk di meja paling pojok Karena itu adalah tempat yang hampir tiap hari mereka tempati.
"Jon pesen gih sono" ucap Ari kepada John.
"Dih sape lo nyuruh nyuruh gue? Lagian ngapa ga lo aja yang pesen sendiri" jawab John dengan ketus.
"Yaelah Jon nahan amat si lo. Lagian lo ga liat apa kalo gue lagi maen game? Nanggung nih nanggung"
"Lagian lo ga bosen apa main game terus? Gue aja ngeliatnya bosen"
"No game no life" jawab Ari yang membuat John memutar bola matanya malas.
"Halah gaya lo"
John langsung menuju ke tukang bakso yang biasa mereka pesan setelah sebelumnya ia melemparkan tisu kemuka Ari yang membuat Ari berdecak kesal. Sedangkan Zian, ia sedari tadi hanya asik menonton tingkah kedua sahabatnya itu.
"Yuhuu pesanan datang" John meletakan ketiga bakso pesanannya itu kemeja layaknya seorang pelayan restoran.
"Eh kampret, gegara lo barusan ngelemparin tisu kemuka gue, gue jadi kalah nih padahal sedikit lagi gue menang tuh" Ari menampilkan wajah kesalnya kepada John sedangkan John hanya menampilkan cengiran dengan wajah tak berdosanya.
"Yauda si, lo tinggal maen lagi terus menangin deh. Gitu aja kok repot"
Ari yang mendengar itupun hanya mendengus kesal dan tidak berniat untuk membalas perkataan John. toh, kalaupun ia balas juga pasti ujung ujungnya John akan mengadu ke Zian dengan gaya sok imutnya yang membuat Ari jijik dan mual sendiri melihatnya.
Ketika mereka sedang menikmati makanannya itu, John melihat Aida dan Reni yang lewat disamping mejanya.
"Hai Ai, hai Ren" sapa John sambil melambaikan tangannya kearah Aida dan Reni ketika mereka sudah berada tepat disamping meja mereka.
"Hai bep, eh maksudnya hai juga Jon" jawab Reni yang terlihat malu-malu, sedangkan Aida hanya membalasnya dengan senyum ramah kemudian melanjutkan langkahnya kembali.
"Zi, Aida cantik ya?" tanya John kepada Zian.
"Hm"
John benar. Zian tidak bisa mengelak karena memang kenyataannya Aida itu cantik dan manis, ia juga ramah terhadap siapapun.
"Lo kenapa dah nanya kaya gitu? Jangan bilang lo pengen gebet si Aida itu ya" ucap Ari sambil memicingkan matanya pertanda bahwa ia curiga terhadap John.
"Ya kagaklah. Kalo gue liat liat sih, Aida tuh cocoknya sama Zian soalnya apa ya? Ziannya ganteng nah Aidanya juga cantik nah cocok udah itu. Eh tapi emangnya Aida mau ya sama Zian? Zian kan orangnya irit ngomong nanti yang ada Aidanya dikacangin terus sama si Zian. Tapi kalo Aidanya mau sama gue juga gapapa si, gue ikhlas kok, ikhlas banget malah"
"Semerdeka lo aja dah Jon"
Zian sama sekali tidak menanggapi ucapan John karena baginya itu tidak penting, ia juga sudah terbiasa mendengar ucapan ngawur John.
Di lain tempat, Reni sedang mengoceh dengan heboh kepada Aida karena ia sangat senang disapa oleh pujaan hatinya itu.
"Ya ampun Aiii, lo liat ga sih? Tadi tuh bebep Jon ganteng bangett apalagi pas lagi senyum. Duh meleleh hati gue, yaampun yaampun untung gue gak sampe pingsan barusan" ucap Reni dengan heboh.
"Lebay" sahut Aida dengan malas.
"Lo ngomong kayak gitu karena lo belum pernah ngerasain aja Ai rasanya ketemu sama orang yang kita sukain, gue yakin kalo lo ada diposisi yang sama kayak gue sekarang ini pasti lo bakal ngelakuin hal yang sama juga" jelas Reni, sedangkan Aida hanya manggut-manggut saja sambil mengunyah makanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
INI AKU!
Teen Fiction"Mengapa aku harus dilahirkan kedunia ini jika ibuku saja tidak menginginkan kehadiranku" - Aida Maharani "Lo harus yakin kalo suatu saat nanti ibu lo akan berubah dan dia akan menyayangi lo layaknya seorang ibu yang sayang sama anaknya. Jadi lo ja...